Share to:

 

Ifigeneia

Detail dari lukisan Iphigenie auf Tauris oleh Ferdinand Leeke.

Ifigeneia (bahasa Yunani: Ἰφιγένεια) adalah putri dari Agamemnon dan Klitaimnestra dalam mitologi Yunani.

Dalam mitologi

Artemis menghukum Agamemnon karena Agamemnon telah membunuh seekor rusa di hutan suci dan menyombongkan diri sebagai pemburu yang lebih hebat dari Artemis. Ketika hendak menyerang Troya, armada Agamemnon terperangkap di Aulis karena Artemis menghentikan angin (atau mengrimkan angin ribut) di sana. Kalkhas sang peramal kemudian memberitahu bahwa satu-satunya cara menenangkan Artemis adalah dengan mengurbankan Ifigeneia. Menurut sumber-sumber yang sangat kuno, Agamemnon pada akhirnya mengurbankan putrinya. Namun dalam versi lainnya, ketika Ifigeneia hendak disembelih, Artemis mengambilnya dan membawanya ke Tauris di Crimea, sedangkan di tempat pengurbanan, Artemis meletakkan seekor anak rusa[1] atau seekor kambing. Hesiodos, dalam Katalog Para Perempuan, menyebutnya Ifimede/Ifimedeia (Ἰφιμέδεια)[2] dan menceritakan bahwa Artemis mengubahnya menjadi dewi Hekate Hecate.[3] Antoninus Liberalis menyebutkan bahwa Ifigeneia dibawa ke Pulau Leuke. Di sana dia diberi nama Orsilokheia dan dinikahkan dengan Akhilles, yang sudah menjadi abadi.

Pengurbanan Ifigeneia oleh Francesco Fontebasso (1749), menggambarkan Ifigeneia yang dibawa oleh Artemis sebelum sempat dibunuh oleh Agamemnon.

Euripides memiliki dua cerita mengenai Ifigeneia. Dalam dramanya yang berjudul Ifigeneia di Aulis, Agamemnon diberitahu oleh Kalkhas bahwa untuk bisa berlayar ke Troya, Agamemnon musti mengorbankan Ifigeneia untuk Artemis. Agamemnon lalu memperdayai istrinya, Klitaimnestra, supaya membawa Ifigeneia ke Aulis. Agamemnon menipunya dengan cara mengirim surat yang isinya adalah bahwa Ifigeneia akan dinikahkan dengan Akhilles. Ada satu momen ketika Agamemnon menyesali keputusannya dan mencoba mengirim surat lainnya yang menyuruh mereka untuk tidak datang, tetapi Menelaos mencegat surat tersebut. Klitaimnestra tiba di Aulis bersama Ifigeneia dan Orestes. Agamemnon berusaha menyuruh klitaimnestra kembali ke Aulis sambil mengatakan bahwa dia akan menikahkan Ifigeeneia dengan Akhilles, tetapi Klitaimenstra menolak pergi. Klitaimnestra melihat Akhilles dan menanyakan mengenai pernikahan tersebut. Akhilles tidak tahu-menahu mengenai pernikahan dengan Ifigeneia dan Klitaimenstra pun akhirnya tahu mengenai cerita yang sebenarnya. Akhilles juga berusaha menyelamatkan Ifigeneia supaya tidak dikorbankan. Tetapi Ifigeneia sendiri pada akhirnya bersedia dikurbankan secara suka rela.

Dalam drama Euripides lainnya, Ifigeneia di Tauris, latar waktunya adalah seusai Perang Troya dan setelah pembunuhan Klitaimenstra oleh Orestes. Diceritakan bahwa Orestes disiksa oleh Erinyes akibat tindakannya itu. Apollo lalu menyuruh Orestes untuk pergi ke Tauris. Di sana Orestes harus mengambil xoanon (patung kayu) Artemis, yang dulunya jatuh dari langit, dan membawanya ke kota Athena. Orestes datang ke sana bersama sahabatnya, Pilades. Ketika tiba, mereka ditangkap oleh penduduk setempat dan hendak dikurbankan untuk Artemis, sesuai adat kebiasaan yang berlaku bahwa orang Yunani yang datang ke sana harus dikurbankan. Ternyata pendeta yang ditugaskan untuk melakukan upacara pengurbanan itu adalah Ifigeneia, yang masih saudari Orestes. Namun Orestes menyembunyikan identitasnya sehingga Ifigeneia tidak mengenalinya. Orestes memberitahu Ifigeneia bahwa "Orestes" masih hidup. Ifigeneia lalu menawarkan untuk membebaskan Orestes asalkan Orestes mau membawa sepucuk surat dari Ifigeneia ke Yunani. Orestes menolak pergi dan menyuruh Pilades untuk pergi sementara Orestes dikurbankan. Pada akhirnya mereka bertiga kabur bersama-sama sambil membawa patung Artemis. Setelah kembali ke Yunani. Ifigeneia menyuruh Orestes untuk membawa patung Artemis ke kota Halae, tempat dibangunnya kuil untuk Artemis Tauropolos, dan mengharuskan seorang pria untuk dikurbankan di sana setiap festival. Ifigeneia lalu dikirim oleh dewi Athena ke kuil Artemis di Brauron. Di sana Ifigeneia menjadi pendeta sampai akhir hayatnya. Menurut bangsa Sparta, patung Artemis itu dipindahkan oleh mereka ke Lakonia, tempat sang dewi dipuja sebagai Artemis Orthia.

Catatan kaki

  1. ^ Pseudo-Apollodorus, Bibliotheke 3.21.
  2. ^ Solmsen, Friedrich. The Sacrifice of Agamemnon's Daughter in Hesiod's' Ehoeae. The American Journal of Philology 102.4 (1981), hlm. 353-358.
  3. ^ Pausanias, 1.43.1.

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya