Insiden susur sungai Sleman 2020
Insiden susur sungai Sleman 2020 adalah sebuah peristiwa terbawa hanyutnya sekitar 249 siswa SMP Negeri 1 Turi, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia, saat melakukan kegiatan susur aliran Kali Sempor, anak Kali Progo, pada 21 Februari 2020.[1] Sepuluh pelajar ditemukan meninggal dunia akibat tidak mampu menyelamatkan diri dari terjangan arus sungai.[2][3][4] Kepolisian setempat menetapkan tiga tersangka akibat peristiwa ini.[5][6] Satu tersangka di antaranya adalah pembina ekstrakurikuler pramuka yang menjadi penanggung jawab kegiatan ini.[7] KronologiKegiatan susur sungai ini adalah bagian dari kegiatan pramuka yang diadakan setiap tahun oleh SMP Negeri 1 Turi. Kegiatan tersebut ditujukan sebagai pengenalan para pelajar tentang alam sekitar.[8] Menurut laporan UPT Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan DIY, selepas Salat Jumat 249 siswa kelas VII dan VIII diarahkan menuju lokasi susur sungai di Desa Wisata Dukuh Sempor, Donokerto, yang terletak 3 kilometer selatan gedung sekolah untuk memulai kegiatan. Warga setempat sempat memperingatkan panitia untuk tidak melaksanakan kegiatan susur sungai, mengingat saat itu terjadi hujan deras dari arah hulu Gunung Merapi.[9] Namun demikian, panitia tetap kukuh untuk melaksanakan kegiatan susur sungai mengingat cuaca di sekitar lokasi susur sungai masih mendung.[10] Pada pukul 14.00 waktu setempat, beberapa peserta memulai menyusuri sungai dengan berjalan melawan arus. Sekitar setengah jam kemudian, mendadak air dari hulu meninggi dan menghanyutkan para siswa yang masih berjalan di badan sungai ini.[11][12] Warga sekitar kemudian memanggil tim penyelamat untuk mengevakuasi siswa yang hanyut. Pada hari tersebut, 239 siswa yang hanyut selamat, empat orang dinyatakan hilang, dan enam orang ditemukan meninggal dunia.[13] Evakuasi empat siswa lainnya yang hilang dilaksanakan hingga dua hari setelah kejadian. Seluruh korban hilang akhirnya ditemukan meninggal dunia.[3] Lihat pula
Referensi
|