Share to:

 

Interpretasi banyak-dunia

Kucing Schrödinger dalam interpretasi banyak dunia, di mana percabangan alam semesta terjadi melalui superposisi dua keadaan mekanika kuantum.

Interpretasi banyak dunia (many-worlds interpretation) adalah interpretasi mekanika kuantum yang menegaskan bahwa fungsi gelombang universal secara objektif nyata, sehingga tidak ada keruntuhan fungsi gelombang.[1] Pernyataan ini menyiratkan bahwa semua kemungkinan hasil pengukuran kuantum diwujudkan secara fisik di banyak "dunia" atau alam semesta.[2] Berbeda dengan beberapa interpretasi lain, seperti interpretasi Copenhagen, evolusi realitas secara keseluruhan di sini bersifat deterministik,[1]  dan tidak universal.[3] Banyak-dunia juga dikenal sebagai formulasi keadaan relatif atau interpretasi Everett, diambil dari nama fisikawan Hugh Everett, yang pertama kali mengusulkannya pada tahun 1957. Bryce DeWitt mempopulerkan formulasi tersebut dan menamakannya "banyak-dunia" pada tahun 1970-an.[1][4]

Dari sudut pandang banyak-dunia, munculnya keruntuhan fungsi gelombang secara subjektif dijelaskan oleh mekanisme dekoherensi kuantum. Pendekatan dekoherensi untuk menafsirkan teori kuantum telah banyak dieksplorasi dan dikembangkan sejak tahun 1970-an, dan menjadi sangat populer. Interpretasi banyak-dunia saat ini dianggap sebagai interpretasi utama bersama dengan interpretasi dekoherensi lainnya, yaitu teori keruntuhan (termasuk interpretasi Kopenhagen), dan teori variabel tersembunyi seperti mekanika Bohemian.

Interpretasi banyak-dunia menyiratkan bahwa kemungkinan besar terdapat alam semesta yang tak terhingga jumlahnya.[5] Ini adalah salah satu dari sejumlah hipotesis multisemesta dalam fisika dan filsafat. Interpretasi ini memandang waktu sebagai pohon yang bercabang banyak, di mana setiap kemungkinan hasil kuantum diwujudkan. Ini dimaksudkan untuk menyelesaikan masalah pengukuran beberapa paradoks teori kuantum, seperti paradoks EPR dan kucing Schrödinger, karena setiap hasil yang mungkin dari peristiwa kuantum ada di alam semestanya sendiri.

Referensi

  1. ^ a b c Dewitt, Bryce Seligman; Graham, Neill (2015-03-08). The Many-Worlds Interpretation of Quantum Mechanics (dalam bahasa Inggris). Princeton University Press. hlm. v. ISBN 978-1-4008-6805-6. 
  2. ^ Tegmark, Max (1998-11). "The Interpretation of Quantum Mechanics: Many Worlds or Many Words?". Fortschritte der Physik. 46 (6-8): 855–862. doi:10.1002/(SICI)1521-3978(199811)46:6/8<855::AID-PROP855>3.0.CO;2-Q. ISSN 0015-8208. 
  3. ^ Brown, Harvey R.; Timpson, Christopher G. (2016). Bell, Mary; Gao, Shan, ed. Bell on Bell's Theorem: The Changing Face of Nonlocality. Cambridge: Cambridge University Press. hlm. 91–123. ISBN 978-1-107-10434-1. 
  4. ^ DeWitt, Bryce S. (1970-09-01). "Quantum mechanics and reality". Physics Today. 23 (9): 30–35. doi:10.1063/1.3022331. ISSN 0031-9228. 
  5. ^ Osnaghi, Stefano; Freitas, Fábio; Freire, Olival (2009-01-01). "The origin of the Everettian heresy". Studies in the History and Philosophy of Modern Physics. 40: 97–123. doi:10.1016/j.shpsb.2008.10.002. 

Bacaan lanjutan

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya