Irfianda Abidin
H. Irfianda Abidin, S.E. gelar Datuak Panghulu Basa (8 Februari 1958 – 18 November 2020)[1] adalah seorang pengusaha dan politikus dari Kota Padang. Pada pemilihan umum 2019, ia maju menjadi calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia di daerah pemilihan (Dapil) Sumatera Barat I dari Partai Bulan Bintang, tetapi tidak berhasil terpilih.[2] Bisnisnya meliputi hotel di beberapa lokasi di Padang, SPBU, dan bimbingan belajar Nurul Fikri.[1] Ia tercatat mewakafkan tanahnya seluas 2,5 hektare untuk kompleks perguruan milik Yayasan Ar-Risalah di Lubuk Minturun, Koto Tangah, Padang.[3] Pendidikan dan karierIrfianda Abidin dilahirkan di Padang pada 8 Februari 1958. Ia mengenyam pendidikan di SMP Jakarta dan SMA Negeri 3 Jakarta (1976–1979). Ia meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas Andalas pada Februari 1985.[4] Enam bulan kuliah, Irfianda sudah terjun ke bisnis. Selain membantu orangtuanya di toko tekstil di Padang, ia membuka peluang bisnis sendiri. Awalnya memborong pembuatan jaket-jaket mahasiswa di sejumlah perguruan tinggi negeri dan swasta di Padang. Bisnisnya terus berkembangan sejalan dengan adanya peluang bisnis baru yang dijalaninya.[1] Irfianda meraih gelar MBA tahun 2001 pada Institut Manajemen Studi Jakarta dan Doktor di bidang manajemen perusahaan pada STIE Institut Pengembangan Wiraswasta Indonesia (IPWI) Jakarta tahun 2004 dengan mengikuti pendidikan kelas jauh yang berlangsung di Hotel Bumi Minang, Padang.[1] PolitikPada pemilihan umum 2004, Irfianda pernah maju sebagai calon anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia dengan nomor urut 2 dari daerah pemilihan Sumatera Barat, tetapi gagal meraih kursi.[5] Ia hanya berada di peringkat keenam dengan mengumpulkan 102.081 suara sah.[6] Meninggal duniaIrfianda Abidin meninggal dunia pada 18 November 2020 pukul 12.10 WIB di Hotel Nabawy Syariah 5 di lingkungan Pesantren Daarul Muwahhidiin, Panyalaian, X Koto, Tanah Datar.[7] Diduga ia kelelahan, usai menghadiri safari dakwah di Magetan, Jawa Timur, kemudian juga ke beberapa tempat di Jawa Tengah.[8] Sebelum dikabarkan meninggal dunia, ia juga demam. Jauh sebelum itu ia diketahui mengidap sakit gula (diabetes).[9] Jenazahnya dikuburkan di pandam pekuburan keluarga, Kota Padang Panjang. Pendakwah nasional Abdul Somad dan Tengku Zulkarnain berduka cita atas meninggalnya Irfianda Abidin.[10][11] OrganisasiIrfianda pernah menjabat Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Sumatera Barat (1998–2001),[12] Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Sumatera Barat (1997–2003), Ketua KADIN Bidang Pengadaan Barang dan Jasa (1999–2004), Ketua Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (1997–2004), Ketua Majelis Tinggi Kerapatan Adat Alam Minangkabau (MTKAAM) Sumatera Barat (2006–2019), Wakil Bendahara Ahlul Halli Wal ‘Aqdi (Dewan Syuro) Majelis Mujahidin Pusat (2013–2018),[13] Ketua Umum Komite Penegak Syariat Islam (KSPI)[14] Pusat di Padang (2007-2019) yang diresmikan Abu Bakar Ba’asyir pada 31 Juli 2007 di Padang, dan Ketua Forum Masyarakat Minang (FMM) yang memberangkatkan rombongan Sumatera Barat ke Aksi 212 pada 2016 (2016–2019).[15] Selain itu, ia termasuk tokoh yang menolak Siloam milik Lippo Group di Padang.[1] Kehidupan pribadiIrfianda Abidin menikahi Fauziah dan memiliki dua orang anak.[4] Referensi
|