Isaäc GronemanIsaäc Groneman (15 Agustus 1832 – 2 Desember 1912) adalah dokter Belanda yang di Jawa yang terkenal akan berbagai tulisannya mengenai budaya dan arkeologi Jawa. Dokter dan penulisIsaäc Groneman belajar kedokteran dan setelah itu ia lama berpraktik sebagai dokter kebidanan di Zutfent dan Vorden. Pada tahun 1858, ia bertolak ke Hindia Belanda, awalnya tinggal di Bandung setelah itu menetap di Yogyakarta, tempatnya menjadi dokter pribadi Sultan Hamengkubuwana VI. Setiba di Yogyakarta, Groneman terperangah dengan budaya tradisional Jawa, karena ia menemukan monumen-monumen Hindu Jawa di Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dalam keadaan rusak. Sehingga ia terlibat secara pribadi dalam penggalian Candi Prambanan di wilayah Yogyakarta. Ia sering menerbitkan tulisan bertema kejawaan, seperti aturan pernikahan, pergundikan, peradilan setempat dan masalah sosial yang diakibatkan oleh peraturan dan instruksi pemerintah kolonial Belanda. Dalam dokumen-dokumen tersebut, Groneman tampil sebagai salah satu tokoh yang selalu merasa kecewa. Keris JawaGroneman juga dikenal karena perhatiannya pada keris. Awalnya ia tinggal di tempat kerja empu, pembuat keris Jawa, dan menyaksikan hingga ke detail terkecilnya dengan pasti bagaimana sebilah keris yang rumit dengan dekorasi permukaannya yang khas dibuat. Teknik pamor yang harus dikerjakan sang empu dalam jangka waktu yang cukup lama tersebut memisahkan damas 'asli' yang melekat pada struktur besi yang ditempa. Groneman membuat laporan penelitian itu dalam serial artikel yang membuka wawasan baru. Bersama dengan artikel pendek lainnya, ia juga berkeinginan untuk diadakan penelitian dari dunia intelektual dan pemerintah Belanda di Nusantara serta tindakan penyelematan agar jangan sampai pembuatan keris lenyap ditelan masa akibat pengaruh zaman modern yang cepat. Namun meskipun Groneman telah memperingatkan, amat sedikit respon yang datang. Dalam keadaan curiga dan sakit hati, akhirnya ia tutup usia dalam umur 80 tahun. Bibliografi rujukan
Tentang Groneman |