Islam di Jawa TimurIslam merupakan agama mayoritas yang dipeluk oleh masyarakat di Jawa Timur. Berbagai pusat keagamaan serta pendidikan Islam banyak berkembang di Jawa Timur. Salah satu lembaga pendidikan Islam yang berkembang pesat adalah pesantren. Beberapa organisasi Islam juga didirikan di wilayah Jawa Timur, salah satunya adalah Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah. Sejarah masuknya IslamIslam pertama kali memasuki Jawa Timur pada abad ke-11. Bukti awal masuknya Islam ke Jawa Timur adalah adanya makam Islam atas nama Fatimah binti Maimun di Gresik bertahun 1082,[1] serta sejumlah makam Islam pada kompleks makam Majapahit.[butuh rujukan] Penyebaran Islam di Jawa Timur tak lepas dari peran Wali Sanga. Lima wali di antara sembilan wali yang menyebarkan Islam di pulau Jawa berada di wilayah pesisir utara Jawa Timur. Lima wali tersebut adalah Sunan Ampel di Kota Surabaya, Sunan Gresik di Kabupaten Gresik, Sunan Giri di Kabupaten Gresik, Sunan Drajat di Kabupaten Lamongan, dan Sunan Bonang di Kabupaten Tuban. Kelimanya juga dimakamkan di daerah tersebut.[2] Pendidikan IslamMenurut data statistik tahun 2008 sebanyak 5.025 pesantren tersebar di Jawa Timur dan 2.125 di antaranya adalah pesantren bertipe salafiyah.[3] Beberapa pesantren terkenal adalah Pondok Modern Darussalam Gontor, Pondok Pesantren Tebuireng, Pondok Pesantren Lirboyo dan sebagainya. DemografiTempat ibadahMenurut BPS Jawa Timur (2010), terdapat 42.687 masjid dan 279.093 musholla. Berikut pula merupakan jumlah tempat ibadah umat Muslim per kota/kabupaten di Jawa Timur menurut BPS[4]
Distribusi geografiBerikut merupakan sebaran umat Islam per kota/kabupaten di Provinsi Jawa Timur menurut Badan Pusat Statistik Indonesia pada tahun 2010.
Referensi
|