JK Records
JK Records adalah sebuah perusahaan rekaman yang didirikan oleh Judhi Kristiantho pada awal 1982 dan berlokasi di Jakarta, Indonesia.[1] Perusahaan ini terkenal pada tahun 1980-an dan telah memproduksi ratusan album musik dengan berbagai macam Genre. SejarahBermula dari ketertarikan Judhi Kristiantho pada sebuah album yang laris pada masa itu, di mata Judhi cover tersebut kurang begitu menarik, karena penampilan sang penyanyi di album itu sangatlah biasa, tetapi walaupun begitu album tersebut lumayan laris di pasaran. Gara-gara hal ini, tercetus ide di benak Judhi untuk mendirikan sebuah perusahaan rekaman. Perusahaan rekaman yang tidak hanya memproduksi album musik biasa, tetapi semua penyanyinya harus cantik sehingga lebih menarik minat para pencinta musik Indonesia saat itu. Dari ide itu, maka Judhi mulai mendekati Chintami Atmanagara, yang saat itu sedang menjadi salah satu model untuk kalender yang sedang di-produksinya. Gadis jelita yang saat itu masih ber-predikat artis dan model pendatang baru ini pun ditawari Judhi untuk menjadi penyanyi di album perdana yang akan diproduksi JK Records. Judhi tidak sendiri, saat itu beliau dibantu oleh musisi dan penulis lagu terkenal Maxie Mamiri yang dipercaya Judhi untuk mengisi dan menata musik pada semua lagu di album ini. Kepada Maxie, Judhi meminta untuk dibuatkan sebuah lagu yang judulnya telah dikarang sebelumnya, yaitu "Cintaku Cintamu". Judul itu dirasa akan terdengar unik dan mudah diingat karena nama penyanyinya Chintami Atmanagara. AlbumPada pertengahan 1982 dirilislah album pertama produksi JK Records “Cintaku Cintamu” oleh Chintami Atmanagara. Album ini cukup berhasil untuk ukuran sebuah perusahaan rekaman baru dengan penyanyi yang belum terkenal. Dari keberhasilan ini, Judhi Kristiantho mengontrak beberapa orang dengan profesi berbeda sebagai artis JK Records seperti; Anna Tairas bintang film yang saat itu sedang menanjak kariernya, Vita Datau artis film yang juga adik kandung Meutia Datau, pendatang baru Heidy Diana, Meriam Bellina, dan Dian Piesesha penyanyi telah merilis beberapa album produksi sebuah perusahaan rekaman yang sering mencetak covernya di Sagitarius Offset, perusahaan percetakan milik Judhi. Dari beberapa album yang dirilis oleh JK Records ternyata cukup menjanjikan angka penjualannya seperti, album kedua dari Chintami Atmanagara - "Ku Jatuh Hati", Dian Piesesha - "Aku Cinta Padamu" dan "Bara Api Senyummu", Heidy Diana dengan “Hatiku Masih Milikmu” dan “Mimpikan Diriku” dan Meriam Bellina - “Symphoni Rindu”, hingga puncaknya pada tahun 1984 –1985, angka penjualan dari album Dian Piesesha - “Tak Ingin Sendiri” mencapai angka tertinggi pada saat itu hingga lebih dari 3 juta kopi. Hingga saat ini JK Records dengan slogannya "Ingat Musik POP, Ingat JK Records" telah merilis lebih dari ratusan album, pada kurun waktu tahun 1984-1990, hampir semua album produksi JK Records mencapai penjualan tertinggi dan meraih penghargaan dari perusahaan produsen kaset pita seperti HDX Awards dan BASF Awards. Penggemarnya yang tersebar di seluruh Indonesia dan bahkan luar negeri, mereka tergabung dalam komunitas jekamania yang berarti penggemar JK Records, mereka mengemari tidak hanya lagu-lagu atau artisnya tetapi juga menggemari JK Records. Pada tahun 2011, JK Records bekerjasama dengan beberapa distribusi digital di dunia mulai aktif kembali dan telah merilis beberapa album baru seperti album Nike Ardilla dengan memakai nama Nike Astrina - “Hanya Satu Nama” (2013), yang direkam pada tahun 1988, jauh sebelum legenda muda itu terkenal. Wahyu OS - “Bila Kau Rindu Sebut Namaku” (2014), seorang penyanyi dan pencipta lagu yang terkenal pada pertengahan 80an, Annie Anjani - “Marah Lagi” (2014) yang direkam sekitar tahun 1990, Dian Piesesha, Helen Sparingga dan beberapa nama baru seperti Novika dan Chintya.
Daftar Artis
Tokoh Kunci
ReferensiPranala luar |