Jakarta Fashion Week
Jakarta Fashion Week atau JFW adalah sebuah pekan mode yang digelar setahun sekali di Jakarta, Indonesia. JFW disebut sebagai pekan mode terbesar di Asia Tenggara.[1] JFW digelar oleh GCM Group (sebelumnya merupakan bagian dari Femina Group) sebagai sebuah platform kolaborasi antara pemangku kepentingan besar di industri kreatif dan mode dengan pelaku dan komunitas di industri kreatif dan mode. Pekan mode ini bertujuan untuk memberikan arahan bagi industri mode Indonesia, serta sebagai wahana untuk mendemonstrasikan kekayaan Indonesia dalam hal talenta dan kreativitas,[2] dan pada akhirnya adalah untuk menjadikan Jakarta sebagai pusat mode besar di tingkat regional dan dunia. Semua pergelaran mode di JFW dihadiri oleh tamu-tamu undangan, seperti selebriti, sosialita, pejabat, pembeli, pers lokal dan asing, serta pecinta mode, yang pada akhirnya dapat menikmati presentasi dari para perancang mode, terutama yang berasal dari Indonesia, seperti Obin, Anne Avantie, Sebastian Gunawan, Oscar Lawalata, Denny Wirawan, Chossy Latu, Nonita Respati, Dian Pelangi, dan masih banyak lagi. Awal mulaSebagai sebuah grup media, Femina Group sering menghadiri pekan mode besar di seluruh dunia. Pada tahun 2008, JFW pertama kali digelar oleh Femina Group, dengan dukungan dari Dinas Pariwisata DKI Jakarta, Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI), dan Ikatan Perancang Mode Indonesia (IPMI).[3] Sejak saat itu, JFW secara rutin diadakan sebagai acara tahunan penting, menjadi pekan mode terbesar di Jakarta dan Indonesia, bahkan di Asia Tenggara. Selalu mengambil tempat di mall premium dan bergengsi di Jakarta, JFW pernah diadakan di Pacific Place, Plaza Senayan, lalu berpindah ke Senayan City, dan sejak tahun 2022, Pondok Indah Mall 3 menjadi tempat digelarnya pekan mode ini. Sejak saat itu, JFW secara rutin diadakan sebagai acara tahunan penting, menjadi pekan mode terbesar di Jakarta dan Indonesia, bahkan di Asia Tenggara. Selalu mengambil tempat di mall premium dan bergengsi di Jakarta, JFW pernah diadakan di Pacific Place, Plaza Senayan, lalu berpindah ke Senayan City, dan sejak tahun 2022, Pondok Indah Mall 3 menjadi tempat digelarnya pekan mode ini. Jakarta Fashion Week secara konsisten menjadi barometer bagi industri mode Indonesia. Tidak hanya menjadi tuan rumah di negeri sendiri, melalui berbagai program, JFW mengajak insan kreatif Indonesia turut meramaikan panggung mode internasional. Sebagai salah satu pekan mode paling berpengaruh di Asia Tenggara, Jakarta Fashion Week merupakan platform universal bagi pelaku industri kreatif, desain, dan tren mode terkini. JFW juga menjadi platform kurasi wajah masa depan mode Indonesia - melalui rangkaian kompetisi Lomba Perancang Mode (LPM), Lomba Perancang Mode Menswear (LPMM), Lomba Perancang Aksesori (LPA), penghargaan bagi jenama lokal inovatif - Fashion Force Awards, serta malam selebrasi karya perancang mode terbaik Indonesia, Dewi Fashion Knights (DFK). Dalam beberapa tahun terakhir, Jakarta Fashion Week turut berperan dalam mendukung dan mempromosikan tren modest wear. Sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki pasar yang sangat besar untuk pakaian yang memenuhi syariat Islam, yang menekankan pada kesopanan dalam berbusana, terutama bagi wanita. Tren modest wear semakin diminati dan menjadi salah satu segmen penting dalam industri mode di Indonesia. Salah satu misi utama JFW adalah memperkuat posisi industri mode Indonesia di panggung internasional. Tak terkecuali di bidang modest wear, yang diperkirakan memiliki nilai ekonomi hampir $100 miliar[4] secara global. Kehadiran tren modest fashion di JFW membantu mendorong Indonesia untuk menjadi salah satu pemimpin global dalam industri mode yang inklusif dan beragam. Tahun 2024 Jakarta Fashion Week berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan utama yang mendorong fashion Indonesia semakin mengglobal, melalui Indonesia Fashion Forward. Berkolaborasi dengan Konsulat Jenderal RI di New York, JFW membuka kerja sama dengan COTERIE, pameran dagang fashion kontemporer terbesar di Amerika, didukung oleh Kementerian Koperasi dan UKM untuk membawa UMKM ke platform prestisius ini. Hasilnya tidak hanya dalam bentuk prospek, namun transaksi nyata. Jenama Fuguku terpilih sebagai salah satu dari 9 produk baru terbaik dari Coterie SS 2024. Penjenamaan ulangSaat Femina Group direorganisasi menjadi GCM Group dan Prana Group pada akhir tahun 2018, JFW pun dimasukkan ke dalam GCM Group, bersama Majalah Dewi, Pesona.co.id, Primarasa, dan Cita Cinta. Pada tanggal 30 Januari 2019, melalui akun Instagram-nya, JFW mengumumkan logo baru, dengan menghapus siluet berbentuk koin dan huruf 'f' khas berwarna merah. Keterangan yang diberikan di akun Instagram-nya cukup sederhana, yakni "We have been using the iconic coin shaped logo since 2010. It's time to #StartFresh."[4] LokasiSejak pertama kali digelar pada tahun 2008 hingga tahun 2011, JFW digelar di Pacific Place Jakarta.[5] Pada tahun 2012, JFW digelar di Plaza Senayan, dan kemudian digelar di Senayan City mulai tahun 2013 hingga tahun 2019.[6] Tahun 2020, JFW 2021 hadir dengan konsep baru sebagai adaptasi terhadap pandemi Covid-19. Seluruh rangkaian acara Jakarta Fashion Week 2021 yang berlangsung pada tanggal 26-29 November 2020 disiarkan di https://www.jfw.tv/ dan beberapa platform digital sehingga para fashion enthusiast dari seluruh dunia dapat ikut menyaksikan fashion show, talkshow, dan beragam konten JFW lainnya.[7] Mulai tahun 2022, JFW 2023 digelar secara daring dan luring. Acara luring bertempat di kawasan Pondok Indah Mall III, sementara acara daring hadir tidak hanya dalam bentuk video, namun juga dalam bentuk realitas virtual melalui platform Nusameta.[8] Pondok Indah Mall 3 masih menjadi 'rumah' bagi penyelenggaraan JFW di tahun 2023. Begitu pula di tahun 2024, JFW kembali digelar di Pondok Indah Mall 3. Runway yang megah dibangun di area City Hall, yang menjadi arena bagi desainer-desainer ternama dan jenama-jenama terkemuka maupun yang mulai bersinar dan digadang-gadang sebagai bintang terang masa depan fashion Indonesia. Lomba Perancang ModeLomba Perancang Mode (LPM) digelar pertama kali pada tahun 1978 dan telah mengorbitkan sejumlah perancang mode terkemuka di Indonesia,[10] seperti Itang Yunasz, Samuel Wattimena, Chossy Latu, Edward Hutabarat, Carmanita, Ferry Soenarto, Denny Wirawan, Musa Widiatmodjo, Stephanus Hamy, Widhi Budimulia, Tex Saverio, Jeffrey Tan, Natalia Kiantoro, Andreas Odang, Cynthia Tan, dan Billy Tjong. Sempat terhenti akibat krisis keuangan mulai tahun 1997 hingga tahun 2002, LPM kembali digelar pada tahun 2003, namun kini digelar dua tahun sekali. Dengan perubahan tersebut, diharapkan jumlah peserta dapat lebih banyak, serta menyediakan waktu yang lebih lama bagi para calon peserta untuk memikirkan konsep, sehingga dapat menampilkan karya terbaiknya.[9] Pada tahun 2008, Pia Alisjahbana, pencetus Lomba Perancang Mode, melahirkan gagasan Lomba Perancang Aksesori yang kemudian juga digelar dua tahun sekali, bergantian dengan LPM. Rinaldy Yunardi, perancang aksesori avant-garde terkemuka di Indonesia, kerap menjadi juri-mentor di kompetisi tersebut. Alumni LPA antara lain Amanda Mitsuri dan Yonatan Digo Permadi. Pertumbuhan cepat di bisnis gaya hidup pria menjadi fokus pada dekade 2010-an, untuk memungkinkan talenta kreatif baru masuk ke bisnis tersebut. Untuk itu, LPM Menswear pun diperkenalkan pada tahun 2017 dan digelar setahun sekali sejak saat itu. Indonesia Fashion ForwardIndonesia Fashion Forward (IFF) adalah sebuah program kuratif dan intensif untuk pengembangan kapasitas, yang bertujuan untuk memoles kemampuan perancang asal Indonesia, sehingga dapat masuk ke pasar regional dan internasional, dengan memberikan panduan serta pelatihan yang meliputi penjenamaan dan strategi bisnis.[10] Tidak hanya menjadi platform edukasi yang membekali perancang dengan teori dan simulasi, IFF juga bekerja sama dengan sejumlah mitra strategis, mulai dari pemerintah hingga organisasi internasional, sehingga peserta program tersebut dapat terus mempraktekkan edukasi yang telah mereka dapat ke dunia nyata. Program ini dicetuskan pada tahun 2012 oleh JFW dan British Council, serta dengan dukungan dari dari BEKRAF pada awalnya, dan kini telah memandu lebih dari 40 perancang mengenai seluk beluk bisnis mode, sehingga mereka dapat memiliki modal yang tepat untuk menjadi pemain global. Mitra edukasi utama dari IFF adalah Center for Fashion Enterprise London. IFF juga memiliki program pertukaran platform dengan berbagai pekan mode melalui penyelenggaranya atau otoritas kreatif setempat, seperti Tokyo Fashion Week, Seoul Fashion KODE, Virgin Australia Melbourne Fashion Festival, Style Bangkok, dan India Fashion Week. Program ini menghentikan kurasinya pada pada tahun 2017, karena kurangnya dukungan dana dari para pemangku kepentingan di dalam negeri, sementara British Council tidak pernah menghentikan dukungannya untuk program ini.
Untuk mengakomodasi pertumbuhan IFF, Fashionlink pun dicetuskan pada tahun 2012. Biasanya digelar mulai hari ketiga dari JFW, pada dua hari pertama Fashionlink, pembeli / peritel profesional yang sebelumnya telah menyatakan hadir, dapat melihat sendirian koleksi eksklusif dari perancang yang terpilih di area khusus. Untuk pengunjung biasa yang ingin berbelanja, Fashionlink Hub & Market, sebelumnya bernama Fashionlink Showroom and Market hingga tahun 2020, dapat dikunjungi pada hari-hari berikutnya. Fashionlink kemudian memiliki ruang ritel permanennya sendiri, yakni Fashionlink x #BLCKVNUE (sejak tahun 2016) di Senayan City dan Fashionhub (sejak tahun 2018) di Gandaria City. Fashionlink juga memiliki edisi khusus yang diberi nama Fashionlink Ramadhan Market, sebagai bagian dari perayaan Ramadhan dari JFW, yakni Ramadhan Fashion Festival, yang terutama digelar setahun sekali tiap bulan puasa.[11] Info terkini dan berbelanja produk fashion di Fashionlink kini bisa dilakukan melalui website www.fashionlink.co.id. JFW Model SearchJakarta Fashion Week Model Search, atau disingkat JFW Model Search, digelar setahun sekali untuk mencari talenta terbaik di dunia model, serta menjadi ajang audisi utama untuk semua model yang ingin tampil di Jakarta Fashion Week.[12] Audisi ini awalnya hanya digelar di Jakarta, dan baru pada tahun 2017, JFW Model Search juga digelar di sejumlah kota besar di Indonesia, seperti Bali, Yogyakarta, Surabaya, Medan, dan Bandung. Pada tahun 2017 juga, JFW mulai mencari duta model yang diberi nama Face of JFW, dan Wita Juwita menjadi model pertama yang mendapat gelar tersebut.[13] Pada tahun 2018, Face of JFW diubah namanya menjadi Icons of JFW, dan tidak hanya memilih model wanita, namun juga memilih mode pria. Pada tahun itu, Agnes Natasya Tjie dan Adam Rosyidi terpilih sebagai Icons of JFW. Karena tingginya minat masyarakat terhadap ajang pemilihan model tersebut, JFW pun menggelar The Search for JFW Icons pada tahun 2019 dan hanya ditayangkan di kanal YouTube milik Jakarta Fashion Week. Model yang terpilih pada tahun itu adalah Devona Cools dan Axel Jan Thierry.[14] Pada tahun 2020, model yang terpilih sebagai JFW Icons adalah Rizal Rama dan Maria Karina.[15] Untuk tahun 2021, Ekene Dilichukwu dan Kharisma Intan Abigail terpilih sebagai JFW Icons 2022.[16] Sementara, pada tahun 2022, Jacey Philana dan Viknes Warren terpilih sebagai JFW Icons 2023.[17] Tahun 2024, Model Search kembali diadakan. Dari ajang pemilihan model ini, terpilih juga 30 pendatang baru, yang disebut Fresh Faces. JFW tahun ini menjadi debut mereka di runway pekan mode ini, mengenakan busana-busana karya desainer-desainer ternama bersama model-model profesional dan para muse lainnya. Daftar Jakarta Fashion Weeks
Lihat pulaCitayam Fashion Week (Street Style) Referensi
Pranala luar |