Desa Wong Nai Chung (Hanzi=黃泥涌村; pinyin=Huángníchōng Cūn; lit. Desa Semburan Lumpur Kuning) (kini sudah tidak ada) awalnya dihuni oleh suku Hakka bermarga Wú (吳, Kantonis=Ngs) dan Yè (葉, Kantonis=Yips) dari China Daratan,[2] sebelum pendudukan Inggris di Pulau Hong Kong.[3] Desa Wong Nai Chung Village digusur dan diganti menjadi bangunan-bangunan perumahan sekitar tahun 1920an sebagai konsekuensi pembangunan wilayah urban.[2]
Jalan ini diberi nama berdasarkan nama sebuah kolam, suatu ciri alamiah[4] dekat Desa Wong Nai Chung, yang digunakan masyarakat setempat untuk mandi hingga sekitar Perang Dunia I. Kolam tersebut diisi oleh Sungai Wong Nai Chung, yang selanjutnya mengalir menuju Pelabuhan Victoria.[3]
Jalan Blue Pool memiliki beberapa tanjakan yang curam. Umumnya, jalan ini dipagari apartemen-apartemen, meskipun juga terdapat beberapa toko dan hotel. Beberapa sekolah terdapat di sisi atas Blue Pool.
Bagian pertama
No. 9: sebuah komplek kuil di atas bukit kecil, pada persimpangan dengan Jalan Ventris. Kuil ini merupakan Kuil Tam kung dan Tin Hau. Kuil Tam Kung dibangun tahun 1901 untuk menggantikan kuil lama yang berada di tanjakan dekat Sanatorium dan Rumah Sakit Hong Kong di Happy Valley, yaitu lokasi yang dulunya adalah Desa Wong Nai Chung,[2] yang digusur untuk pembangunan. Menurut cerita, seorang anak lelaki kecil bermimpi Tan Ghong memandu dirinya ke lokasi kuil yang sekarang.[3] Sebuah Kuil Tin Hau yang juga direlokasi pada tahun 1901,[13] terletak di belakang kuil ini.[14] Sejak tahun 1929, kuil ini dikelola oleh Komite Kuil-kuil Tionghoa.[2]
Nos.118 and 120: dua rumah setengah tersambung yang menjadi satu bangunan. Plot tersebut diperoleh Eu Tong-sen (余東旋) pada tahun 1937, pendiri Eu Yan Sang yang membangun sejumlah apartemen di sepanjang Jalan Blue Pool Road dan Broom. Blok apartemen berlantai tiga dibangun dengan gaya Internasional Modern pada tahun 1930an.[17] Bangunan ini didaftar sebagai bangunan bersejarah Tingkat III pada Januari 2010.[18]
No. 123: Sekolah Menengah Marymount, sebuah sekolah menengah Katolik untuk putri yang dipindahkan ke tempat ini pada Oktober 1957.
^Chamberlain, Jonathan (2007). "Chapter: How Mr Tai and Mr Tang were both saved by a piece of jade". King Hui: The Man Who Owned All the Opium in Hong Kong. Blacksmith Books. hlm. 209. ISBN978-988-99799-8-0.