Share to:

 

Jam saku

Jenis jam saku yang disebut "hunter case", dengan tutup yang bisa dibuka dan rantai emas

Jam saku atau jam kantong adalah penunjuk waktu yang dibawa dalam saku. Jam seperti ini berukuran sedikit lebih besar dari jam tangan, dan tidak memiliki tali jam seperti halnya jam tangan. Sebagai pengganti tali jam adalah rantai berikut penjepit yang dapat dikaitkan ke rompi, kerah jas, atau ikat pinggang, agar jam saku tidak mudah jatuh atau hilang. Jam saku umumnya memiliki plat yang menunjukkan waktu secara analog.

Jam saku terdiri dari dua jenis: jam saku tanpa tutup, dan jam saku hunter case (bahasa Prancis: savonette) yang memiliki tutup berengsel yang bisa dibuka. Tutup jam dimaksudkan untuk melindungi permukaan jam dari goresan, dan sekaligus memudahkan pembawanya untuk melihat waktu dalam keadaan cahaya yang kurang. Jam saku merupakan standar perlengkapan masinis dan kondektur kereta api, walaupun perannya mulai digantikan oleh jam tangan kronometer.

Naskah tertua tentang jam saku adalah surat yang ditulis pengrajin jam asal Italia bernama Bartholomew Manfredi. Dalam surat yang dikirim bulan November 1462, Manfredi menawarkan "jam saku" keluarga Marchese di Manta. Jam saku tersebut diiklankannya sebagai lebih bagus daripada milik Duke dari Modena. Pada akhir abad ke-15, jam dengan tenaga penggerak berupa per mulai dikenal di Italia dan Jerman. Pada tahun 1510, Peter Henlein, seorang tukang kunci ulung asal Nuremberg sudah memproduksi jam saku secara teratur. Sejak itu pula berbagai pengrajin jam saku mulai bermunculan di Eropa.


Kembali kehalaman sebelumnya