Share to:

 

Jaring ikan

Menangkap ikan Salmon dengan jaring ikan di Sungai Fraser, Kanada

Jaring ikan atau jala adalah alat yang digunakan untuk menangkap Ikan. Jaring ikan yang jerat biasanya dibentuk oleh benang jahitan yang relatif tipis mengikat. Jaring modern biasanya terbuat dari poliamida buatan seperti nilon, meskipun jaring poliamida organik seperti sutra atau wol atau benang sutra umum sampai baru-baru ini masih digunakan.

Tipe-tipe jaring ikan

Jaring korakel

Jaring korakel (Bahasa Inggris: Coracle net) digunakan dua orang yang masing-masing duduk di perahu, menghujami dayungnya dengan satu tangan dan memegang jaringnya dengan yang lainnya.

Jaring lempar (Bahasa Inggris: Cast net) adalah jaring lingkaran kecil dengan berat pada tepi yang dilempar oleh nelayan. Ukurannya bervariasi sampai 4 meter pada diameternya. Jaring tersebut dilempar dengan sedemikian rupa sehingga menyebar keluar dari air dan tenggelam. Ikan tertangkap pada saat jaring tersebut diangkut kembali.[1]

Jaring Insang (Bahasa Inggris: Gill net) ialah jaring dengan bentuk empat persegi panjang, mempunyai mata jaring yang sama ukurannya pada seluruh jaring, lebar jaring lebih pendek jika dibandingkan dengan panjangnya, dengan perkataan lain, jumlah mesh depth lebih sedikit jika dibandingkan dengan jumlah mesh size pada arah panjang jaring. Pada lembaran-lembaran jaring, pada bagian atas dilekatkan pelampung (float) dan pada bagian bawah dilekatkan peemberat (sinker). Dengan menggunakan dua gaya yang berlawanan arah, yaitu bouyancy dari float yang bergerak menuju keatas dan sinking force dari sinker ditambah dengan berat jaring di dalam air yang bergerak menuju kebawah, maka jaring akan terentang.[2] Jaring insang ada beberapa jenis yaitu jaring insang permukaan, jaring insang dasar, jaring insang hanyut, dan jaring insang tiga lapis. sesuai namanya jaring insang permukaan dioperasikan di bagian atas permukaan laut, sedangkan jaring insang dasar dioperasikan pada bagian bawah permukaan laut. Untuk jaring insang tiga lapis jumlah jaring yang dibentangkan ada tiga lapis di mana ukuran mata jaring bagian dalam lebih besar daripada ukuran mata jaring bagian luar.[2] Pada saat melakukan setting, kapal diarahkan ke tengah kemudian dilakukan pemasangan jaring bottom gill net oleh Anak Buah Kapal (ABK). Jaring bottom gill net dipasang tegak lurus terhadap arus sehingga nantinya akan dapat menghadang gerombolan ikan yang sebelumnya telah dipasangi rumpon, dan gerombolan ikan tertarik lalu mengumpul di sekitar rumpon maupun light fishing dan akhirnya tertangkap karena terjerat pada bagian operculum (penutup insang) atau dengan cara terpuntal. Setelah dilakukan setting dan ikan yang telah terkumpul dirasa sudah cukup banyak, maka dilakukan holling dengan menarik jaring bottom gill net dari dasar perairan ke permukaan ( jaring ditarik keatas kapal ). Setelah semua hasil tangkap dan jaring ditarik ke atas kemudian baru dilakukan kegiatan penyortiran.[3]

Referensi

Kembali kehalaman sebelumnya