|
Jatiguwi, Sumberpucung, Malang
Jatiguwi memiliki tiga pedukuhan, pertama krajan atau pedukuhan induk yang batas utaranya adalah jurang dan batas selatannya sawah. pedukuhan kedua adalah kebon klopo yang berarti kebun kelapa. batas utaranya adalah sawah dan batas selatannya sungai brantas. sedangkan pedukuhan lor kali atau berarti sebelah utara sungai adalah pedukuhan yang dibatasi dengan jurang di sebelah selatan dan sungai di sebelah utara. Sejarah terbentuknya Jatiguwi Jatiguwi dahulu adalah wilayah yang selalu dilalui oleh penunggang kuda/pejalan kaki dari Mataram ke Singosari atau wilayah timur lain. Pada Jaman Perang Diponegoro sekitar tahun 1830an salah satu pasukan dengan kepala prajuritnya yang bernama ..... hijrah dan melebarkan daerah perang ke timur. Sang kepala prajurit merasa di satu tempat itulah tempat untuk bersembunyi dan disitulah membuat rumah. ketika ditanya oleh anak buahnya, Bagaimana kalau Belanda sampai mengejar kemari ? dia menjawab "Mongso bodhoa" (terserah nanti lah bagaimana) sehingga dikenal sebagai mbah bodho (arti per kata nya kakek bodoh). Pada beberapa tahun kemudian mulailah menebang hutan disebelah kiri dan kanan jalan, bahkan ada yang menebang sampai lebih ke dalam lagi. Perkampungan itu dinamakan Jatiguwi karena terdapat pohon-pohon Jati yang berukuran raksasa (3-5 pelukan orang dewasa). Sejarah perkembangan Tata Pemerintahan dan pemimpin Jatiguwi kini
|
||||||||||||||||||||||||||||||
