Share to:

 

Jeruji inti

Inti mempunyai dimensi dalam orde 10-12 cm. Satuan panjang yang biasa dipakai untuk membicarakan jeruji inti adalah fermi (fm). 1 fin = 10-13 cm = 10-15 m. Singkatan fin mempunyai arti ganda yaitu fermi dan femtomer. 1 fermi = 1 femtometer = 10-15 m. Penelitian tentang jeruji inti menyimpulkan bahwa jeruji inti dapat dinyatakan dengan rumus sederhana, bila inti dianggap bulat, yaitu:

R=r0 A1/3 [1]

  • R = jeruji inti
  • r0 = tetapan yang tak tergantung pada A
  • A = bilangan massa.

Pada percobaan, r0 lah yang ditentukan. Metode percobaan yang berbeda akan memberikan harga r0 yang berbeda dan berkisar antara 1,1 - 1,6 fm. Ini tidaklah mengherankan karena istilah jeruji inti dapat diartikan bermacam-macam: dapat diartikan sebagai medna kakas inti, distribusi muatan (proton), atau distribui massa.[1]

Jeruji kakas inti

Informasi tentang ukuran inti timbul dari percobaan penghamburan partikel-alfa. Perpaduan antara hasil eksperimen dan prediksi rumus Rutherford untuk hamburan partikel-alfa dari suber radioaktif, menunjukkan bahwa kaaks Coulumb melindungi inti sampai kejarak terdekat yang dapat didekati partikel alfa. Untuk memperkirakan jarak terdekat yang dapat didekati, d0, partikel alfa dengan muatan 2e dan muatannya Ze. Pada jarak d dari pusat inti, energi kinetik partikel alfa, berubah menjadi T', dan berdasarkan hukum kekekalan energi, nilainya adalah:

T' = T - 2Ze2 /d[1]

Jarak terdekat yang dapat didekati oleh partikel alfa (dihitung dari iti), d0, dicapai saat tabrakan antar muka (head-on collision) antara partikel alfa dengan inti di suatu titik tempat partikel alfa berubah arahnya, dan pada saat itu T'=0, dan d=d0. Jadi,

T=2Ze2 /d0, d0=2Ze2/T dan jika T dalam MeV, d0 = 2,6 Z fin/T[1]

Untuk partikel alfa dari sumber radioaktif dengan energi 4-8 MeV, d0 berubah menjadi 10-20 fin utuk tembaga dan 30-60 fin untuk uranium. Penghambur yang berupa unsur ringan, seperti aluminium, akan teramati adanya penyimpangan dari hamburan Rutherford dan jarak penyimpangan dari hukum Coulumb (~7 fin untuk aluminium) dipakai jeruji inti.[1]

Referensi

  1. ^ a b c d e Sukarna, I Made.2003.Kimia Inti.Yogyakarta:UNY Press
Kembali kehalaman sebelumnya