Share to:

 

Jihad (lagu)


"Jihad"
Lagu oleh Slayer
dari album Christ Illusion
DirilisAugust 8, 2006
GenreThrash metal
Durasi3:32
LabelAmerican
PenciptaJeff Hanneman
Tom Araya
Mohammed Atta
ProduserJosh Abraham

"Jihad" adalah lagu dari band thrash metal asal Amerika Serikat yaitu Slayer yang muncul pada 2016 di album Christ Illusion. Lagu ini melukiskan sudut pandang pelaku terorisme yang turut serta dalam serangan 11 September 2001, disimpulkan dari pernyataan Mohamed Atta; Biro Investigasi Federal (FBI) menyatakan bahwa Atta merupakan "Pemimpin serangan teroris" di pesawat pertama yang menabrakan diri ke World Trade Center. "Jihad" ditulis oleh gitaris Jeff Hanneman; liriknya ditulis oleh vokalis Tom Araya.

"Jihat" menerima sambutan beragam dari media massa, ulasan secara umum berfokus kepada lirik lagu yang mengangkat subjek yang kontroversial. Lagu ini dibandingkan dengan lagu Slayer yang keluar tahun 1986 berjudul "Angle of Death" —yang juga ditulis oleh Hanneman—yang menciptakan kemarahan publik saat dirilis.

Joseph Dias dari grup kristen "Cathollic Secular Forum" asal Mumbai mengungkapkan keprihatinannya terkait dengan lirik "Jihad", keprihatinan ini berkontribusi terhadap penarikan Christ Illusion oleh EMI India, dimana EMI belum memutuskan apakah akan merilis kembali album tersebut. ABC TV melakukan sensor terhadap lagu ini saat Slayer tampil dalam acara Jimmy Kimmel Live! pada 19 Januari 2007, hanya 40% dari keseluruhan lirik yang disiarkan secara langsung

Asal

Mohamed Atta meninggalkan surat "motivasi" setelah serangan 11 September 2001. Kutipan dari kata-kata ini kemudian digunakan dalam format teks lisan untuk klimaks "Jihad".[1]

Sebagian besar lirik ditulis oleh gitaris Jeff Hanneman, "Jihad" menampilkan kolaborasi lirik dari vokalis Tom Araya.[2] Hanneman dan Araya sebelumnya juga pernah menulis lirik lagu yang kontroversial untuk Slayer; Hanneman pernah menulis lagu seperti "Angle of Death" dan "SS-3" yang mengeksporasi kekejaman yang dilakukan oleh tokoh Nazi seperti Josef Mengele dokter di kamp konsentrasi Auschwitz dan Reinhard Heydrich seorang kaki tangan Third Reich, Sedangkan Araya menggali kehidupan pembunuh berantai seperti Jeffrey Dahmer dan Ed Gein dalam lagu "213" dan "Dead Skin Mask". "Jihad" ditulis dalam sudut pandang pelaku teroris 9/11 dan imajinasi yang mungkin dimiliki oleh "musuh".[3][4]. Puncak dari lagu ini diambil dari surat motivasi yang ditinggalkan Mohamed Atta yang ditetapkan oleh FBI sebagai pemimpin serangan teroris di penerbangan American Airlines 11, pesawat pertama yang menabrak gedung World Trade Center pada serangan 11 September 2001.

Gitaris Kerry King membela "Jihad" dengan mengklaim bahwa lagu tersebut merupakan "coolest angle" pada album Christ Illusionn. "Lagu ini sama sekali tidak berhubungan dengan politik sama sekali" ujar King, "Jihad", "Eyes of the Insane"'—yang mencegah kami tampil di acara televisi".[5] King kemudian mengklarifikasi bahwa bandnya tidak dalam upaya untuk mempromosikan perspektif teroris mengenai perang, tidak juga mempromosikan kepercayaan ideologi teroris, meskipun ia berharap bahwa itulah yang dilakukan oleh Slayer.[3] Slayer juga tidak berharap membahas isu ini lebih jauh karena "setiap band di dunia memiliknya" dan "hadir dalam perspektif tertentu", hal tersebut yang membuat Slayer merasa perlu menyajikan sudut pandang alternatif.[3] "Kami adalah Slayer, kami harus berbeda" hal tersebut ditekankan oleh King.[3]

Penyanyi/penulis lagu Steve Earle berusaha menyajikan konsep yang sama dalam menulis "John Walker's Blues" (dari album tahun 2002 berjudul Jerusalem), ditulis dalam perspektif John Walker Lindh, anggota Taliban kelahiran Washington yang tertangkap pada 2001 saat Amerika Serikat menyerbu Afganistan. Earle dikritik karena lagunya, King telah mengantisipasi hal tersebut akan terjadi terhadap "Jihad". "Orang-orang akan membuat asumsi sebelum mereka membaca liriknya, hal ini bukanlah hanya sikap manusia, tetapi sifat masyarakat Amerika"

Struktur musik

"Jihad" dimainkan dengan waktu standar 4/4 dengan durasi lagu mencapai 3 menit 31 detik. Skittering vamp yang dimainkan oleh Jeff Hanneman menjadi pembukaan lagu, sementara itu Dave Lombardo memainkan hi-hatnya dengan hangat. Dengan halus mereka mencampur tempo, Slayer membangun lagu ini dengan cepat, "Wonky, catchy dan angular". Riff gitar mengingatkan lagu berjudul Breakdown pada album tahun 1986 "Angle of Death".

Andy Patrizio, pengulas dari IGN mempertanyakan struktur musik "Jihad" ketika membandingkannya dengan lagu-lagu lain di album Christ Illusion seperti "Flesh Storm", "Skeleton Christ", dan "Supremist". Patrizio merasa bahwa terlalu banyak kemiripan riff, tuning, tempo, dan pengaturan. Ian Robinson dari MusicOHM.com juga menyampaikan komentar negatif terhadap "Jihad".

Penerimaan dan kritik

"Jihad" —bersamaan dengan lagu lain di album "Christ Illusion" yaitu "Eyes of The Insane" dan "Cult"— tersedia secara daring pada 26 Juni 2006 via situs web Spanyol Rafabasa.com. Album ini merupakan album studio kesembilan Slayer dan diliris pada 8 Agustus 2006. Dalam ulasan "Jihad" menerima respon yang beragam

Don Kaye dari Blabbermouth memberikan opini bahwa beberapa lagu di album "Christ Illusion" terlalu umum atau pengaturannya terlalu ceroboh untuk dikatakan sebagai karya yang baik", hal tersebut ditemukan terutama di lagu "I'm looking at you", "Jihad", dan "Skeleton Christ". Ben Ratilff dari New York Times memberikan catatan terhadap lagu ini, ia menyatakan bahwa "lagu ini "hal-hal yang sulit ditebak, tetapi mari kita menskalanya. Ini lebih keras, dan tidak terlalu beralasan dibandingkan dengan cerita pendek Martin Amis baru-baru ini 'The Last Days of Muhammad Atta.' Ini tidak lebih sulit daripada pesan yang direkam dari Al Qaeda". Peter Aktinson dari KNAC.com tidak terkesan, dan mendeskripsikan lagu utama yang dipilih Slayer sebagai:

"... taktik yang sama terlepas, taktik yang digunakan oleh Hanneman dan Araya untuk menjelaskan subjek-subjek yang "sulit" pada karya sebelumnya— kekejaman Nazi yang ditulis Josef Mengele dalam lagu "Angle of Death" atau kecenderungan buruk Jeffrey Dahmer/Ed Gein pada lagu "213" dan "Dead Skin Mask"—dengan efek yang luar biasa. Tapi di sini terasa sangat kasar dan eksploitatif, seolah-olah itu dilakukan semata-mata untuk membangkitkan orang ... Dan Slayer biasanya jauh lebih pintar dari itu."

Tidak semua pengulas memberikan komentar negatif. Thom Jurek dari Allmusic mengamati bahwa "Slayer mulai memasuki masa baru untuk menciptakan ritme thrash yang baru dan hal tersebut merupakan dekonstruksi paling gila pada empat/lima rekaman". Marc Savlov dari Austin Chronicle meminta pendengar untuk mendengarkan irama kegilaan yang menyeramkan pada lagu 'Jihad,' dimana Araya memainkan peran sebagai pembom bunuh diri dengan sangat meyakinkan.

King akan menjadikan "Jihad" sebagai lagu nominasi untuk "Best Metal Performance" pada penyelenggaraan Grammy Awards ke-49, King juga merasa bahwa terpilihnya "Eyes of the Insane" merupakan "representasi yang buruk" dari album "Christ Illusion" walaupun begitu, "Eyes of the Insane" menjadi lagu yang memenangi Penghargaan Grammy pertama untuk Slayer. Gitaris Slayer menyatakan bahwa "Saya senang memainkan "Jihad" karena saya akan kembali mengganti gitar saya, dan Jeff memulainya dengan tenang sehingga Anda bisa mendengar para penggemar tergila-gila tentang itu dan Anda tidak bisa selalu mendengarnya di awal lagu."

Kontroversi

Lirik dari "Jihad" memunculkan kontroversi dibeberapa kalangan. Peter Atkinson dari KNAC.com mencatat bahwa lagu tersebut "Tidak meragukan bahwa 'Jihad' merupakan lagu paling kontroversial." Pada Mei 2006, World Entertainment News Network mengumumkan bahwa lirik pembukaan dari lagu ini membuat marah keluarga korban serangan 11 September 2001.

Josehp Dias dari "Catholic Secular Forum" (CSF) grup kristen asal Mumbai menerbitkan memorandum kepada kepolisian yang menunjukan keprihatinannya terhadap lagu "Jihad" akan menyinggung "Perasaan umat islam... dan masyarakat India yang menjunjung tinggi kehormatan segala kepercayaan". EMI India bertemu dengan CSF dan meminta maaf karena meliris album tersebut, mereka menarik kembali semua rekaman dan tidak berencana untuk melirisnya kembali. Pada 11 Oktober 2006 diumumkan bahwa seluruh stok yang tersisa akan dihancurkan. "Jihad" serta cover album yang kontroversial karya Larry Carroll serta lirik yang provokatif menjadi pertimbangan EMI India. Araya berekspektasi "Jihad" akan menimbulkan reaksi negatif di Amerika Serikat, tetapi hal tersebut gagal terwujud. Dalam hal ini, Araya percaya masyarakat berpendapat bahwa lagu tesrebut hanyalah "Slayer menjadi Slayer". Hanneman berharap komunitas muslim akan "merangkul" atau membenci Slayer atau korban dari serangan 11 September 2001 akan mengkritik Slayer karena isu utama dari lagu tersebut.

"Jihad" menjadi satu dari enam lagu yang dibawakan Slayer saat penampilan perdana mereka di televisi dalam acara Jimmy Kimmel Live! (19 Januari 2007). Walaupun hanya menit pembuka yang ditayangkan. ABC TV melakukan sensor terhadap lagu "Jihad" yang menyebabkan hanya 40% dari lirik tidak ditayangkan. King menyatakan bahwa Slayer hampir mundur dari acara tersebut, tetapi mereka kemudian memutuskan untuk tampil.

Perbandingan dengan "Angel of Death"

Ya, itu meledak proporsi. Orang-orang berpikir mereka tahu apa yang dikatakannya tanpa benar-benar membacanya. Dan itu akan terjadi dengan setiap catatan untuk semua orang, karena orang suka mengambil pendapat tanpa diberi informasi tentang apa pun. Lebih mudah untuk menutup mulut Anda karena semakin banyak suara yang Anda buat semakin tidak berdasar pada kenyataannya argumen karena orang terlalu bodoh untuk mengenali perbedaannya.
-Kerry King, KNAC.com [1]

Beberapa kali "Jihad" dibandingkan dengan lagu "Angel of Death", lagu yang ditulis oleh Hanneman untuk album Slayer tahun 1986 Reign in Blood, dimana liriknya terinspirasi dari dokter Nazi bernama Josef Mengele. "Angle of Death" berfokus pada eksperimen terhadap manusia yang dilaksanakan oleh Mengele di Kamp Konsentrasi Auschwitz saat Perang Dunia Kedua. Peter Atkinson dari KNAC.com mengungkapkan kesamaan dari kedua lagu tersebut, dimana King menanggapinya dengan berkata "hal tersebut diluar proporsi"

King kemudian menyatakan bahwa "Angle of Death" tidak mendukung apapun, lagu ini juga bukan lagu 'anti', "Angle of Death" merupakan dokumentari.

Personil

Referensi

  1. ^ a b Atkinson, Peter (2006-05-24). "Songs About God and Satan – Part 1: An Interview with Slayer's Kerry King". KNAC.com. Diakses tanggal 2007-03-11. 
  2. ^ Christ Illusion album notes, August 8, 2006. American Recordings, 9362-44300-2
  3. ^ a b c d Atkinson, Peter (2006-05-24). "Songs About God and Satan – Part 1: An Interview with Slayer's Kerry King". KNAC.com. Diakses tanggal 2007-03-11. 
  4. ^ "It's carry on thrashing'". The Sun Online. Diakses tanggal 2007-03-11. 
  5. ^ Beck, Aaron (2007-02-10). "After 25 years, Slayer keeps casting metal". The Columbus Dispatch. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-03-29. Diakses tanggal 2007-03-11. 

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya