Jingzhe
Jingzhe (pīnyīn: jīngzhé) atau bahasa Jepang: keichitsu (Hanzi Tradisional: 驚蟄; Hanzi Sederhana: 惊蛰; bahasa Jepang: 啓蟄; bahasa Korea: 경칩; bahasa Vietnam: Kinh trập; arti harfiah: "serangga bangun") adalah posisi Matahari ketiga dalam pembagian satu tahun menjadi 24 posisi Matahari menurut kalender tradisional Asia Timur. Jingzhe dimulai ketika Matahari mencapai bujur langit 345° dan berakhir ketika Matahari mencapai bujur langit 360°. Istilah jingzhe biasanya dipakai untuk menyebut hari ketika Matahari berada tepat di bujur langit 345°. Menurut kalender Gregorian, jingzhe biasanya dimulai sekitar 5 Maret dan berakhir sekitar (20 Maret). Istilah jingzhe 驚蟄 berarti bangunnya serangga dari hibernasi. Aksara 驚 berarti terkejut, dan 蟄 berarti hibernasi (serangga). Menurut ilmu pertanian tradisional di Tiongkok, semasa jingzhe, hujan petir akan membangunkan serangga yang sedang hibernasi, dan artinya udara makin hangat. Di Jepang, setelah hujan turun, udara menjadi hangat, dan musim semi semakin dekat. Sinar Matahari makin lama makin hangat.[1]
|} Sumber: NASA JPL Horizons On-Line Ephemeris System Referensi
|