Johan Kjeldahl
Johan Gustav Christoffer Thorsager Kjeldahl (pengucapan bahasa Denmark: [joˈhæn ˈkʰelˌtɛˀl] 16 Agustus 1849 – 18 Juli 1900), adalah seorang kimiawan Denmark yang menemukan metode analisis kadar nitrogen dalam senyawa organik yang juga dikenal sebagai metode Kjeldahl.[1] KarierKjeldahl bekerja di Kopenhagen di Laboratorium Carlsberg, yang merupakan milik perusahaan bir Carlsberg, di mana ia menjadi kepala laboratorium kimia dari tahun 1876 hingga 1900. Dia diberi tugas untuk menetapkan kadar protein dalam serealia yang akan digunakan dalam pembuatan bir. Semakin kecil kadar protein maka semakin banyak bir yang dapat dihasilkan. Pada masa itu, metode analisis yang terkait dengan protein dan biokimia masih jauh dari kata akurat. Metode KjeldahlUntuk memperoleh kadar nitrogen yang akurat dalam sampel, Kjeldahl mengembangkan metode yang melibatkan dua tahapan: distilasi dan titrasi. Ia menemukan bahwa garam amonium dapat dihasilkan melalui reaksi antara senyawa organik dengan asam sulfat; langkah ini disebut digesti. Garam amonium yang dihasilkan dari langkah ini dikumpulkan dan dalam tahapan kedua, direaksikan dengan basa. Amonia yang dihasilkan pada tahapan ini didistilasi dan ditampung dalam larutan baku asam klorida atau asam sulfat. Pada akhirnya, larutan ini dititrasi dengan natrium hidroksida (soda api) untuk mengukur kadar nitrogen secara tidak langsung. Titrasi yang dilakukan termasuk jenis titrasi kembali, di mana sisa asam yang berlebih bereaksi dengan penitar (soda api). Selama tahun 1880-an, Kjeldahl menggunakan kalium sulfat untuk menaikkan titik didih asam dan oksida merkuri sebagai katalis untuk mempercepat destruksi. Pada tanggal 7 Maret 1883, Kjeldahl mempresentasikan metode temuannya di hadapan Danish Chemical Society. WarisanJohan Kjeldahl meninggal pada 18 Juli 1900 di Tisvildeleje, Denmark pada usia 50 tahun.[2] Metode analisis kadar nitrogen dan protein temuannya masih menjadi metode yang diterima secara luas untuk analisis ini. Meskipun metode lain menawarkan proses yang lebih cepat dan lebih efisien, tidak ada metode yang dapat mengatasi variasi ukuran atau matriks sampel selain metode asli milik Johan Kjeldahl. Dengan kata lain, metode Kjeldahl dapat digunakan untuk menganalisis berbagai macam sampel. Referensi
|