Josefa Francisco
Josefa "Gigi" Francisco (lahir 1954 - meninggal pada 22 Juli 2015) adalah seorang advokat untuk kesetaraan gender dan hak-hak perempuan.[1] Ia berpartisipasi dalam banyak kegiatan yang berfokus pada kesetaraan perempuan dan hak-hak perempuan. Ia juga banyak melakukan penelitian di topik yang sama. Ia juga bekerja sama dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).[2] KarierSalah satu cara yang digunkan oleh Gigi untuk memperjuangkan kesetaraan gender dengan hasil karyanya dan juga cara pengajarannya. Ia membagikan pengalamannya kepada generasi yang lebih muda. Gigi merupakan anggota dari ISIS Internasional pada 1998 sampai dengan 2002. Organisasi ini fokus pada hak-hak perempuan dalam skala internasional.[3] Gigi kemudian menjadi bagian dari Women and Gender Institute (WAGI). Ia menjabat sebagai direktur eksekutif untuk organisasi tersebut. WAGI banyak menyediakan kelas online yang berfokus pada hak-hak perempuan. WAGI adalah pusat sumber daya berbasis akademik untuk wanita.[2] Gigi juga bagian dari Organization for Development Alternatives for Women in a New Era yang lebih sering disebut DAWN. DAWN adalah jaringan aktivis dan pemikir feminis global yang memperjuangkan suara dan perspektif perempuan dari global selatan. Memberikan kritik ekonomi, politik, feminis, dan kebijakan tentang berbagai masalah sosial dan ekonomi termasuk hak-hak reproduksi dan seksual, pembangunan berkelanjutan, ekonomi makro dan perdamaian dan keamanan. Pada organisasi ini ia menjabar sebagai koordinator global dari 2008 sampai dengan 2014. PBB dan DAWN saling membantu terutama di daerah Asia-Pasifik, kerja sama ini dipimpin oleh Gigi. Salah satu dari hasil kerja sama mereka ada di dalam The Future The Asia Pacific Women Want pada 2015.[1][3][4][5] Tiga artikel yang diterbitkan oleh Gigi adalah Ketidaksetaraan Gender, Kemiskinan dan Pembangunan di Asia Tenggara,[6] Paradoks untuk Gender dalam Gerakan Sosial dan Perempuan,[7] Liberalisasi perdagangan dan Keamanan Pangan.[8][9][10] Selain itu Gigi juga menjabat sebagai kepala untuk Departemen Hubungan Internasional di Miriam College.[11][12] Tugasnya adalah untuk meningkatkan kepemimpinan perempuan. Beberapa penelitian yang ia lakukan berfokus pada kemiskinan, gener, pembangunan dan gerakan feminisme.[13][14][15] Referensi
|