Muhammad Arsyad lebih dikenal dengan sebutan Kai Api (13 Maret 1939 – 16 Juli 2020)[1] adalah seorang mantan atlet atletik asal Indonesia di era tahun 90-an. Sekaligus pemain Akrobatik.[2][3]
Kai Api memenangkan Kejuaraan Asia tahun 1994 di Jakarta meraih medali perak 5000 meter dan 10000 meter,[4] dan Kejuaraan Nasional tahun 2003 lompat jauhmedali emas,[4] Kejuaraan Nasional tahun 2003 lompat tinggi,[4] kejuaraan Nasional Atlet master Indonesia 2011 medali perak 5000 meter,[4] total medali dan piala yang dimiliki Kai Api 38 medali emas dan perak,[5] serta 68 piala.[5]
Latar belakang
Muhammad Arsyad memperoleh panggilan Kai Api karena dia bermain atraksi api di siring Banjarmasin. Kai adalah gelar orang Banjar untuk menyebut Kakek, jadi istilah Kai api berarti Kakek Api. Beliau bermain api sudah selama 18 tahun,[6] alasan Kai bermain api pada awalnya karena untuk pergi mengikuti lomba-lomba atletik, karena membutuhkan biaya untuk transportasi maka Kai bermain api selain menghibur anak-anak juga mendapat sumbangan untuk pergi kompetisi.[4] Pada tanggal 17 Agustus 2018, Kai Api diundang ke acara Hitam Putih sebagai tamu spesial serta mendapatkan hadiah 2 paket umroh dan pergi bersama istrinya ke Tanah Suci.[7][8]
Akhir hayat
Kai Api meninggal pada usia 81 tahun, di RSUD Ansari Saleh Banjarmasin, Kamis16 Juli, 2020 sekitar pukul 03.00 WITA,[9] Kai Api sempat menjalani perawatan karena menderita penyakit pneumonia dan diabetes akut.[9] Kai Api meninggalkan segudang prestasi gemilang, terutama di cabang olahragaatletik.[9] Di kejuaraan lari, Kai Api pernah mengharumkan nama Indonesia di tingkat Asia tahun 1994.[4]
Pesan kai api
uyy urang banjar, urang Kalimantan, urang Indonesia Rukun damai tentram, bahagia lah Kalimantan, jangan macam-macam lawan hulu Banjar, hulu Banjar menyatu aman damai Alhamdulillah, subhanallah, bersatulah, rukun lah berataan semunyaan, syukuri ja yang ada lah, bila harat sombong bahaya cu ai, akhlak tuh na dipakai.[10]