Kaliandra merah
Kaliandra merah (Calliandra calothyrsus, sinonim: Calliandra houstoniana var. calothyrsus) adalah semak berbunga (shrub) dan termasuk ke dalam keluarga Fabaceae.[1] Tumbuhan dapat tumbuh hingga 4–6 m, dan dapat tumbuh sampai 12 m jika lingkungan memungkinkan. Daun kaliandra berwarna hijau gelap, kanopi melebar ke samping, dan sangat padat. Tipe daun kaliandra merupakan daun majemuk yang berpasangan. Tumbuhan ini berasal dari Meksiko, dan dapat ditemukan di Indonesia, salah satunya di Gunung Prau.[2] Ada dua jenis kaliandra yang banyak dijumpai di Indonesia, Calliandra calothyrsus yang mempunyai bunga berwarna merah dan Calliandra tetragona yang memiliki bunga warna putih. C. calothyrsus digunakan sebagai tumbuhan hias dan diperjualbelikan secara bebas. Informasi DasarCalliandra calothyrsus adalah pohon kecil atau semak besar, biasanya memiliki ketinggian 4–6 m namun bisa mencapai ketinggian 12 m dalam kondisi optimal. Batangnya relatif kecil dengan diameter pangkal maksimum sekitar 30 cm, dan kulit batangnya berwarna cokelat kehitaman. Kanopinya rapat dengan daun majemuk menyirip berganti-ganti, berukuran 10–28 cm, yang melipat bersama-sama pada malam hari.Calliandra calothyrsus memiliki akar yang tumbuh baik di permukaan maupun dalam tanah. Meskipun bagian di atas tanah hanya bertahan sebentar, akarnya mampu berkecambah selama hingga 20 tahun. Bunga-bunga Calliandra calothyrsus muncul sebagai bunga majemuk subterminal dengan banyak benang sari ungu atau merah panjang yang menyerupai rambut. Perbungaan dimulai 3–6 bulan setelah penanaman. Buahnya berbentuk polong (panjang 8–11 cm dan lebar 12 mm) yang mengandung 3-15 biji. Biji-bijian tersebut matang sekitar 2 bulan setelah penyerbukan dan dapat segera ditanam karena tidak memiliki periode dormansi. Referensi
|