Prasasti dan sumber sejarah menyatakan bahwa raja Chola Abad Pertengahan, Rajendra Chola I mengirim ekspedisi angkatan laut terhadap Indochina, Semenanjung Malaya, dan Indonesia pada tahun 1025 untuk menundukkan Sriwijaya.[1] Lempeng prasasti Thiruvalangadu, hibah Leiden, dan prasasti Tamil dari Rajendra Chola I adalah sumber utama informasi mengenai kampanye militer ini.
Sumber
Sumber informasi paling terperinci mengenai kampanye militer ini adalah prasasti Tamil dari Rajendra Chola I.[2] Prasasti ini menyatakan:
(Orang yang) mengirim banyak kapal di tengah laut bergelora dan menangkap Sang Rama Wijayatungga Warman, Raja Kadāram, bersama dengan gajah dalam tentaranya yang jaya, (merebut) tumpukan besar harta, yang (raja itu) kumpulkan secara sah; (merebut) dengan suara (busur disebut) Vidhyādharatorana di "gerbang perang" kotanya yang luas itu, Sri Wijaya dengan "gerbang kecil berpermata" dihiasi dengan kemegahan besar dan "gerbang permata besar"; Paṇṇai dengan air di dalam ghat permandian; Malaiyūr kuno dengan gunung kokoh sebagai bentengnya; Māyuriḍingam, yang dikelilingi oleh laut dalam (sebagai) parit pertahanan; Ilangāśōka (yakni Lankāśōka) tidak gentar dalam pertempuran sengit; Māpappālam memiliki perairan (dalam) yang berlimpah sebagai pertahanan; Mēviḷimbangam memiliki tembok tajam sebagai pertahanan; Vaḷaippandūru memiliki Viḷappandūru (?); Talaittakkōlam dipuji oleh orang-orang besar (pandai dalam) ilmu pengetahuan; Mādamālingam, tangguh dalam pertempuran besar dan sengit; Ilāmuridēśam, yang kekuatan dahsyatnya bangkit dalam perang; Mānakkavāram, yang dalam taman bunganya yang luas madu dikumpulkan; dan Kadāram, yang berkekuatan dahsyat, yang dilindungi oleh laut dalam[2][3]
Lempeng prasasti Thiruvalangadu, dari tahun ke-14 Rajendra Chola I, menyinggung penaklukannya terhadap Kadaram namun tidak terperinci.[2] Upaya pertama oleh seseorang dari luar India untuk mengidentifikasi tempat-tempat yang terkait dengan kampanye militer ini dilakukan oleh ahli epigrafi E. Hultzsch, yang mempublikasikan prasasti pada tahun 1891.[4]
Referensi
- ^ Kulke, p 212
- ^ a b c Sastri, p 211
- ^ Majumdar, R. C. (1937). Ancient Indian colonies in the Far East. 2: Suvarnadvipa. Dacca: Ashok Kumar Majumdar. hlm. 167–190.
- ^ Sastri, p 212
Bibliografi