Kapal perusak Jepang Hamanami
Hamanami (浜波 , "Ombak pantai") adalah sebuah kapal perusak kelas Yūgumo milik Angkatan Laut Kekaisaran Jepang yang berlaga pada Perang Dunia II. RancanganKelas Yūgumo merupakan penerus dari kelas Kagerō dengan sedikit peningkatan pada kemampuan anti-pesawat. Jumlah awak kapal yang dapat ditampung mencapai 228 orang. Mereka memiliki panjang keseluruhan 119,17 meter (391 ft 0 in) dengan lebar 10,8 meter (35 ft 5 in), dan berdaya muat 3,76 meter (12 ft 4 in).[1] Berat benaman mereka mencapai 2.110 ton metrik (2.080 ton panjang) untuk muat standar dan 2.560 ton metrik (2.520 ton panjang) untuk muat penuh.[2] Untuk bagian permesinan, mereka memiliki dua turbin uap bergir Kampon, yang masing-masing menggerakkan satu poros penggerak menggunakan uap yang berasal dari tiga pendidih tabung air Kampon. Turbin tersebut dapat mengeluarkan tenaga sebesar 52.000 tenaga kuda poros (39.000 kW), dan dapat mendorong kapal hingga kecepatan 35 knot (65 km/h; 40 mph).[3] Persenjataan utama pada kapal perusak kelas Yūgumo berupa tiga buah meriam Tipe 3 berlaras ganda, dua buah di bagian belakang kapal secara superfiring dan satu buah di bagian depan superstruktur.[2] Meriam dapat dinaikkan sampai kemiringan 75° untuk menembaki pesawat terbang. Tetapi karena tembakan yang lambat, pergerakan laras yang lama, serta ketiadaan sistem pengendali tembakan meriam, membuat meriam utama mereka tidak bisa digunakan sebagai senapan anti-pesawat.[4] Masing-masing dari kapal kelas ini dengan empat Meriam anti-pesawat Tipe 96 25-milimeter (1,0 in) dengan laras ganda, dan terus ditambah seiring berjalannya perang. Kapal kelas ini juga dilengkapi dengan delapan tabung torpedo 610-milimeter (24,0 in) (4 lubang di sisi kiri dan kanan). Satu torpedo cadangan juga sudah dipasang di setiap tabung. Senjata anti-kapal selam mereka terdiri dari 36 buah peledak kedalaman serta dua buah peluncur peledak kedalaman.[2] Karier dan nasibHamanami berpartisipasi dalam pertempuran Laut Filipina, Teluk Leyte Gulf dan Samar. Dia dimasukkan dalam Satuan Tugas Pengalihan ke-1. Pada 26 Oktober 1944 ia membantu menenggelamkan kapal penjelajah Noshiro. Pada 11 November 1944, Hamanami sedang mengawal pasukan konvoi TA No. 3 dari Manila, Filipina ke Ormoc. Dia tenggelam oleh serangan pesawat dari Task Force 38 di Tanjung Ormoc, arah barat Leyte (10°50′N 124°35′E / 10.833°N 124.583°E). Ia tenggelam dengan 63 kru tewas dan 42 orang luka-luka. Kapal perusak Asashimo menyelamatkan 167 korban, termasuk Komandan Divisi Perusak ke-32 (Kapten Oshima Ichitaro) dan Komandan Motokura. Tiga kapal transportasi beserta pengawal mereka (Shimakaze, Wakatsuki, dan Naganami), semuanya tenggelam bersama Hamanami. Bangkai kapalPada tanggal 20 Januari 2018, Hamanami ditemukan oleh kapal riset RV Petrel pada kedalaman 325 meter (1.066 ft) di Tanjung Ormoc. Dia positif teridentifikasi sebagai kapal perusakkelas Yūgumo dengan konfigurasi senjata utama berkaliber 127 mm dan peluncur torpedo. Dari laporan aksi dari pesawat-pesawat yang menenggelamkannya, Haluan Hamanami sempat meledak sebelum tenggelam. Di dasar laut, terlihat bahwa seluruh bagian haluannya hilang.[5] KutipanReferensi
Pranala luar |