Share to:

 

Kapsaisin

Kapsaisin
Nama
Nama IUPAC (preferensi)
(6E)-N-[(4-Hydroxy-3-methoxyphenyl)methyl]-8-methylnon-6-enamide
Nama lain
(E)-N-(4-Hydroxy-3-methoxybenzyl)-8-methylnon-6-enamide
8-Methyl-N-vanillyl-trans-6-nonenamide
trans-8-Methyl-N-vanillylnon-6-enamide
(E)-Capsaicin
Capsicine
Capsicin
CPS
Penanda
Model 3D (JSmol)
3DMet {{{3DMet}}}
ChEBI
ChEMBL
ChemSpider
Nomor EC
KEGG
Nomor RTECS {{{value}}}
UNII
  • InChI=1S/C18H27NO3/c1-14(2)8-6-4-5-7-9-18(21)19-13-15-10-11-16(20)17(12-15)22-3/h6,8,10-12,14,20H,4-5,7,9,13H2,1-3H3,(H,19,21)/b8-6+ YaY
    Key: YKPUWZUDDOIDPM-SOFGYWHQSA-N YaY
  • InChI=1/C18H27NO3/c1-14(2)8-6-4-5-7-9-18(21)19-13-15-10-11-16(20)17(12-15)22-3/h6,8,10-12,14,20H,4-5,7,9,13H2,1-3H3,(H,19,21)/b8-6+
    Key: YKPUWZUDDOIDPM-SOFGYWHQBQ
  • O=C(NCc1cc(OC)c(O)cc1)CCCC/C=C/C(C)C
Sifat
C18H27NO3
Massa molar 305,42 g·mol−1
Penampilan kristal bubuk putih[1]
Bau sangat mudah menguap dan menyengat
Titik lebur 62 hingga 65 °C (144 hingga 149 °F; 335 hingga 338 K)
Titik didih 210 hingga 220 °C (410 hingga 428 °F; 483 hingga 493 K) 0.01 Torr
0.0013 g/100 mL
Kelarutan larut dalam alkohol, eter, benzena
agak larut dalam CS2 (karbon disulfida), HCl, dan minyak
Tekanan uap 1,32×10−8 mm Hg at 25 °C[2]
λmaks 280 nm
Struktur
monoklinik
Farmakologi
Kode ATC M02AB01
N01BX04
Licence data
Bahaya
Bahaya utama Toxic (T)
Lembar data keselamatan Capsaicin, Natural MSDS
Frasa-R R24/25
Frasa-S S26, S36/37/39, S45
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada suhu dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa).
YaY verifikasi (apa ini YaYN ?)
Referensi
Kapsaisin
Tingkat kepedasanDiatas nilai tertinggi
Skala Scoville15,000,000–16,000,000 SHU

Kapsaisin (bahasa Inggris: Capsaicin, /kæpˈs.ɪsɪn/ (INN); 8-methyl-N-vanillyl-6-nonenamide) adalah komponen aktif dari cabai, yang merupakan tanaman dari genus Capsicum. Zat ini menyebabkan iritasi pada mamalia, termasuk manusia, dan menghasilkan sensasi terbakar (pedas) di jaringan mana pun yang bersentuhan dengannya. Kapsaisin dan beberapa senyawa terkait yang disebut kapsaikinoida dan diproduksi sebagai metabolit sekunder oleh cabai. Produksi zat ini mungkin bertujuan sebagai bentuk adaptasi tumbuhan untuk menghambat mamalia dan jamur tertentu.[3]

Skala Kapsaisin

Rasa pedas ini diukur dengan skala yang disebut Scoville. Kapsaisin murni mengandung 15 juta Scoville. Pada bulan Agustus 2023, Guinness World Records menyatakan Pepper X adalah cabai terpedas di dunia dengan tingkat kepedasan mencapai rata-rata 2.693.000 SHU (Scoville Heat Unit).[4]

Kapsaisinoid

Kapsaisin adalah kapsaisinoid yang utama di dalam cabai yang diikuti oleh dihidrokapsaisin. Dua campuran ini juga adalah kapsaisinoid yang dua kali lebih panas dari nordihidrokapsaisin, homodihidrokapsaisin, dan homokapsaisin.

Jenis kapsaisinoid Singk. Persentase
kandungan
rata-rata
Skala
Scoville
Struktur Kimia
Kapsaisin C 69% 15.000.000 Chemical structure of capsaicin
Dihidrokapsaisin DHC 22% 15.000.000 Chemical structure of dihydrocapsaicin
Nordihidrokapsaisin NDHC 7% 9.100.000 Chemical structure of nordihydrocapsaicin
Homodihidrokapsaisin HDHC 1% 8.600.000 Chemical structure of homodihydrocapsaicin
Homokapsaisin HC 1% 8.600.000 Chemical structure of homocapsaicin

Tidak larut dalam air

Kapsaisin adalah zat nonpolar, tidak bisa dicampur air, persis seperti minyak. Jadi jika terasa pedas tidak akan sembuh dengan meminum air karena kapsaisin tidak larut, bahkan dengan air, kapsaisin bisa merata di dalam rongga mulut.[5]

Cara terbaik menghilangkan pedas adalah dengan lemak atau minyak. Kedua zat itu melarutkan kapsaisin sehingga mudah lenyap dari dalam mulut. Kapsaisin juga memiliki efek antikoagulan. Susu juga dapat digunakan untuk menghilangkan rasa pedas. Kasein dalam susu memilki kemampuan menyerap dan menggumpalkan kapsaisin yang ada di lidah.[6]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ ChemSpider–Capsaicin
  2. ^ [1]
  3. ^ What Made Chili Peppers So Spicy? Talk of the Nation, 15 August 2008.
  4. ^ Sani, Tania. "Mengenal Pepper X, Cabai Terpedas di Dunia yang Menggeser Posisi Carolina Reaper". Jawapos. Diakses tanggal 1 Agustus 2024. 
  5. ^ Cahya, Indra (29 maret 2021). Cahya, Indra, ed. "Mengapa Minum Air Saat Makan Pedas Justru Memperburuk Rasanya?". Merdeka.com. Diakses tanggal 22 mei 2021. 
  6. ^ Adhi, Irawan Sapto (2 Juni 2020). Adhi, Irawan Sapto, ed. "5 cara menghilangkan rasa pedas dengan cepat". Kompas.com. Diakses tanggal 22 mei 2021. 

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya