Share to:

 

Karanggupito, Kendal, Ngawi

Letak Geografis

Karanggupito
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Timur
KabupatenNgawi
KecamatanKendal
Kode pos
63261
Kode Kemendagri35.21.04.2001 Edit nilai pada Wikidata
Luas1447260 Ha
Jumlah penduduk5275
Kepadatan275/Ha
Peta
PetaKoordinat: 7°35′39″S 111°14′38″E / 7.59417°S 111.24389°E / -7.59417; 111.24389


Desa Karanggupito adalah sebuah wilayah Perdesaan di Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kantor Desa terletak di Dusun Duwet Jl. Raya Karanggupito. Staf Urusan Pemerintahan yang pernah dijabat oleh Zaenal Abidin menghantarkan Desa Karanggupito pada sukses di media nasional baik media sosial network dan media masa lainnya.

Secara geografis Desa Karanggupito terletak pada posisi 07°35'-7°464' Lintang Selatan dan 111°15'-111°880' Bujur Timur. Topografi ketinggian desa ini adalah berupa dataran tinggi yaitu sekitar 655 m di atas permukaan air laut. Berdasarkan Data BPS Kabupaten Ngawi tahun 2011, curah hujan di Desa Karanggupito rata-rata mencapai 2.740 mm. Secara administratif, Desa Karanggupito terletak di wilayah Kecamatan Kendal Kabupaten Ngawi dengan posisi dibatasi oleh wilayah desa-desa tetangga. Di sebelah Utara berbatasan dengan Desa Ngrayudan Kecamatan Jogorogo, Di sebelah Barat berbatasan dengan Desa Hutan Alam Gunung Lawu, Di sisi Selatan berbatasan dengan Desa Karangrejo Kecamatan Kendal, sedangkan di sisi timur berbatasan dengan desa Sidorejo Kecamatan Kendal. Jarak tempuh Desa Karanggupito ke ibu kota kecamatan adalah 6 km, yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 15 menit. Sedangkan jarak tempuh ke ibu kota kabupaten adalah 46 km, yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 1,5 jam.

Kondisi dan Ciri Geologis Wilayah

Luas Wilayah Desa Karanggupito adalah 1.447,260 Ha. Luas lahan yang ada terbagi ke dalam beberapa peruntukan, yang dapat dikelompokkan seperti untuk fasilitas umum, pemukiman, pertanian, perkebunan, kegiatan ekonomi dan lain-lain. Luas lahan yang diperuntukkan untuk pemukiman adalah 161,118 Ha. Luas lahan yang diperuntukkan untuk Pertanian Perkebunan adalah 398,523 Ha. Luas lahan untuk Persawahan dan perkebunan adalah 11,6150 Ha. Luas lahan Hutan Produksi dan Lindung adalah 889,240 Ha. Luas pemakaman umum 1,190 Ha. Sedangkan luas lahan untuk fasilitas umum perkantoran, sekolahan, lapangan olahraga, dan sumber air adalah 5,062 Ha. Wilayah Desa Karanggupito secara umum mempunyai ciri geologis berupa lahan tanah berbukit dan berbatu yang hanya cocok sebagai lahan perkebunan karena tidak ada pengairan. Secara prosentase kesuburan tanah Desa Karanggupito terpetakan sebagai berikut: sangat subur 11,615 Ha, subur 398,523 Ha, sedang 161,118 Ha, tidak subur/ kritis 6,252 Ha. Hal ini memungkinkan tanaman palawija dan tanman perkebunan baik tanaman buah-buahan, cengkih dan tanaman pohon kayu tahun atau kayu hutan sedangkan tanaman padi hanya bisa sekitar 7 Ha. Berdasarkan data yang masuk tanaman palawija seperti kacang tanah, kacang panjang, jagung, dan ubi kayu, ubi jalar, serta tanaman buah seperti durian, pepaya, apokat, rambutan dan pisang serta cengkih juga mampu menjadi sumber pemasukan (income) yang cukup handal bagi penduduk Karanggupito. Untuk tanaman perkebunan, jenis tanaman bambu dan cengkih merupakan tanaman unggulan Masyarakat Karanggupito.. Jenis tanah berbatu, berbukit dan kurangnya mata air di Desa Karanggupito ini menjadi kurang bagus sebagai lahan pemukiman yang merata, sehingga penyebaran penduduk umum mengelompok di tempat yang agak datar. Sedangkan masyarakat Desa Karanggupito pada umumnya dalam membangun rumah adalah terbuat dari tembok. Namun sebagian masih terbuat dari bahan kayu dan bambu ini dikarenakan tersedianya bahan yang diperoleh oleh masyarakat dari tanaman kebun sendiri yaitu pohon Sengon atau dinding, pohon mahoni, pohon nangka dan bambu. Sedangkan keberadaan struktur tanah yang berbukit juga mengakibatkan jalan-jalan cepat rusak karena tergerus oleh air yang cukup deras pada saat musim hujan. Karenannya, pilihan teknologi untuk membangun jalan dari bahan-bahan yang relatif bertahan lama menjadi pilihan utama di antaranya jalan makadam dan rabat.

Sejarah Desa

Legenda Desa Karanggupito

Sejarah Desa Karanggupito tidak terlepas dari sejarah Masyarakat Mataraman pada umumnya menurut ceritera dari para sesepuh Desa Karanggupito pendahulu-pendahulu desa yang sekarang tinggal punden atau makam leluhur adalah pelarian Prajurit dan penggawa dari Kerajaan Mataram yang melarikan diri dalam peperangan dengan Belanda. Setiap Desa atau daerah pasti memiliki sejarah dan latar belakang tersendiri yang merupakan pencerminan dari karakter dan ciri khas tertentu dari suatu daerah. Sejarah desa atau daerah sering kali tertuang dalam Dongeng- dongeng yang diwariskan secara turun temurun dari mulut ke mulut sehingga sulit untuk dibuktikan secara fakta dan tidak jarang dongeng tersebut dihubungkan dengan mitos tempat-tempat tertentu yang dianggap keramat . Dalam hal ini di Desa Karanggupito juga memiliki hal tersebut yang merupakan identitas dari Desa ini yang akan kami tuangkan dalam kisah-kisah dibawah ini.

Asal – usul Desa Karanggupito

Desa Karanggupito semula berasal dari gabungan 3 (tiga) Pedusunan/Kademangan pada waktu itu pimpinan pedusunan disebut Demang, dan berdiri masing-masing. Dalam perjalannya dari 3 (tiga) Kademangan pernah menjadi 2 (dua) yaitu Kademangan Nglebak bergabung menjadi satu dengan Kademangan Malang, Setelah pada pemerintahan Penjajah Belanda tahun 1905 akhirnya Kademangan-kademangan/pedusunan tersebut digabung menjadi 1 (satu) yang disebut Desa, dan Pimpinannya disebut Kepala Desa. Setelah diadakan pemilihan Kepala Desa, kemudian Kepala Desa terpilih tersebut memberi nama Desa Karanggupito. Nama tersebut diambil dari Kata Karang yang berarti Tempat/Lahan dan Gupito berarti Bukit-bukit atau berlekuk-lekuk yang berarti Desa tersebut adalah sebuah tempat yang bukit-bukit berjejal penuh dengan batu yang tidak tertata. Sedangkan nama pedusunan/kademangan yang lama dijadikan sebagai nama Dusun sampai dengan saat ini yaitu Pedusunan Nglebak diberi nama Dusun Wonokerto, Pedusunan Malang diberi nama Dusun Malang, Pedusunan Duwet diberi nama Dusun Duwet, sampai sekarang dan dipimpin oleh Kepala Dusun.

Sejarah Pemerintahan Desa

Karanggupito yang dipimpin oleh seorang Kepala Desa yang mempunyai wilayah dan penduduk yang akhirnya menjadi bagian dari Negara Republik Indonesia, yang terdiri dari 3 (tiga) dusun yaitu:

  • Dusun Malang
  • Dusun Duwet
  • Dusun Wonokerto

Tiap Dusun dipimpin oleh seorang Kepala Dusun yang membawahi RT/RW yang dibantu oleh beberapa lembaga lain sebagai pelaksanan Pemerintah di Desa. Sebagai imbalan dari pelayanan mereka, masyarakat menyediakan Tanah Pertanian terdiri dari Tanah Perkebunan dan sebagian Tanah Sawah yang disebut Bengkok. Namun sistem pemerintahan Desa Karanggupito secara umum tidak mengalami perubahan yang mendasar. Hanya saja pergantian pelaku-pelaku desa yang secara periodik mengalami pergantian sesuai tuntutan zaman, kebijakanpun mengalami beberapa perubahan dari masa kemasa. Sejak berdirinya sampai dengan sekarang Desa Karanggupito mengalami beberapa pergantian Kepemimpinan yang akhirnya menjadi Kepala Desa sampai dengan sekarang dan telah mengalami beberapa pergantian.

Sejarah Pembangunan Desa Karanggupito

Pembangunan di Desa Karanggupito dapat di catat pembangunannya dalam beberapa kepemimpinan Kepala Desa yang masing-masing mempunyai kekurangan dan kelebihan. Secara garis besar pembangunan Desa Karanggupito dari tahun ke tahun mengalami perubahan dan peningkatan Diantaranya:

1. Tahun 1905 s/d 1907 Kepala Desanya Sodikromo, hasil Pembangunan: Masih babad Alas

2. Tahun 1908 s/d 1916 Kepala Desanya Martodrono, hasil Pembangunan: Masih babad Alas

3. Tahun 1916 s/d 1922 Kepala Desanya Kartodikromo, hasil Pembangunan: Masih babad Alas

4. Tahun 1922 s/d 1927 Kepala Desanya Iroredjo, hasil Pembangunan: Masih babad Alas

5. Tahun 1927 s/d 1979 Kepala Desanya Karsonad,hasil Pembangunan:

  • Sarana air bersih ngruwut (duwet-malang) + 5 km
    Pengerasan jalan desa + 10 Km
    Pembangunan SD Inpres 3 lokal SD I/II/III
    Pembangunan Pasar Desa
    Menjadi Juara Lomba Desa Tt Provinsi th 1971
    Penghijauan Randu Desa tahun 1976

6. Tahun 1979 s/d 1988 Kepala Desanya Suyadi,hasil Pembangunan:

  • Pembangunan Sarana air bersih Wonokerto-Malang
  • Pembangunan Jalan Wonokerto
  • Pembangunan Puskesmas Pembantu
  • Pembangunan Balai Desa
  • Pembangunan Kantor Desa
  • Proyek cengkih tahun 1984/1985
  • Proyek pisang Mojolengko

7. Tahun 1990 s/d 2006 Kepala Desanya Sunaryo, hasil Pembangunan:

  • Pembangunan Jalan Dusun Malang-Wonokerto
  • Pengaspalan Jalan Dusun Malang
  • Pembangunan Jembatan Wonopkerto
  • Pembanguna Jalan Suren – Cabuk Dsn. Duwet

8. Tahun 2006 s/d Sekarang Kepala Desanya Bambang Suryo S, hasil Pembangunan:

  • Rehab Kantor Desa
  • Pembangunan Gedung PAUD Dharma Wanita
  • Perbaikkan lahan bengkok desa dengan pemanfaatan sitem penambangan galian C
  • Pemanfaatan aset kekayaan desa seperti penebangan pohon randu untuk karyawan, dan pemanfaatan batu pada area bengkok desa
  • Pembangunan sektor fisik yang memanfaatkan bantuan dari Pemerintah daerah atau pusat atau bentuk jaring aspirasi politik.

Sejak 2015 ada dana desa Pembangunan Pun sangat Super Pesat di SEGALA BIDANG

Perangkat Desa Karanggupito

Nama Perangkat Pemerintah Desa Karanggupito

  1. Bambang Suryo Saputro, SE:
  2. Sri Wahyuni: Staf Urusan Keuangan
  3. S u k a r: Staf Urusan Umum
  4. Samsuddin: Seksi Pembangunan
  5. Sarni Siswoyo: Modin
  6. Sukarno: Uceng
  7. Sujito: Kasun Malang Merangkap PLT SU Pemerintahan
  8. K u w a t: Kasun Duwet Merangkap PLT Sekdes
  9. H a r n o: Kasun Wonokerto
  10. R e j o: Karyawan
  11. Sholikin: Karyawan
  12. Kaeran: Karyawan
  13. Miran: Karyawan
  14. Sukarman: Karyawan
  15. Susi: Staf Part Time PKK

Anggota Badan Permusyawatan Desa (BPD)

  1. Soenjoto. Hs:Ketua
  2. Sapari Wakil: Ketua
  3. Sutarmin, S.Pd : Sekretaris
  4. Choirul Amin: Anggota
  5. Sugiman : Anggota
  6. Sugiono : Anggota
  7. Widayanto: Anggota
  8. Sukirno : Anggota
  9. Sutikno : Anggota
  10. Da’im Afandi: Anggota
  11. Dul Wahid: Anggota

Nama-nama LPMD ( Lembaga Pembangunan Masyarakat Desa ) Desa Karanggupito

  1. Saifudin: Ketua
  2. Andik Setiawan: Sekretaris
  3. Ibnu Aspari:Bendahara
  4. Sadiran :Anggota
  5. Daryono :Anggota
  6. Markam :Anggota
  7. Sumiran :Anggota
  8. Nursilo :Anggota
  9. Supriyanto :Anggota


Demografis / Kependudukan Berdasarkan data Administrasi Pemerintahan Desa tahun 2011, jumlah penduduk Desa Karanggupito adalah: 5.272 jiwa, dengan rincian 2.623 jiwa laki-laki dan 2.649 jiwa perempuan. Jumlah penduduk demikian ini tergabung dalam 1.339 KK. Agar dapat mendeskripsikan dengan lebih lengkap tentang informasi keadaan kependudukan di Desa Karanggupito maka perlu diidentifikasi jumlah penduduk dengan menitik beratkan pada klasifikasi usia. Untuk memperoleh informasi ini maka perlulah dibuat tabel sebagai berikut:

Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia

  1. 0-4 : 330, persentase 6,26%
  2. 05 - 06 : 200 persentase 3,79%
  3. 07- 12 : 720 persentase 13,66%
  4. 13-15 : 270 persentase 5,12%
  5. 16-18 : 360 persentase 6,83%
  6. 19 -25 : 420 persentase 7,97%
  7. 25 - 49 : 2326 persentase 44,12%
  8. 50 - ke atas : 646 persentase 12,25%

Jumlah Total 5275 100,00%

Dari data di atas tampak bahwa penduduk usia produktif pada usia 25 s/d 49 tahun Desa Karanggupito sekitar 2.326 atau hampir 44,12%. Hal ini merupakan modal berharga bagi pengadaan tenaga produktif dan SDM. Tingkat kemiskinan di Desa Karanggupito termasuk tinggi dengan perincian

  1. Keluarga Pra Sejahtera : 699 KK
  2. Keluarga Sejahtera : 504 KK
  3. Keluarga Sejahtera II : I13 KK,
  4. Keluarga Sejahtera III : 18 KK
  5. Keluarga Sejahtera III plus : 3 KK

Pendidikan

Eksistensi pendidikan adalah satu hal penting dalam memajukan tingkat kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan tingkat perekonomian pada khususnya. Dengan tingkat pendidikan yang tinggi maka akan mendongkrak tingkat kecakapan masyarakat yang pada gilirannya akan mendorong tumbuhnya ketrampilan kewirausahaan dan lapangan kerja baru. Dengan sendirinya akan membantu program pemerintah dalam mengentaskan pengangguran dan kemiskinan. Pendidikan biasanya akan dapat mempertajam sistematika berpikir atau pola pikir individu, selain mudah menerima informasi yang lebih maju dan tidak gagap teknologi. Di bawah ini adalah tabel yang menunjukkan tingkat rata-rata pendidikan warga Desa Karanggupito.

Rentetan data kualitatif di atas menunjukan bahwa mayoritas penduduk Desa Karanggupito hanya mampu menyelesaikan sekolah di jenjang pendidikan wajib belajar sembilan tahun (SD dan SMP). Dalam hal kesediaan sumber daya manusia (SDM) yang memadai dan mumpuni, keadaan ini merupakan tantangan tersendiri. Sebab ilmu pengetahuan setara dengan kekuasaan yang akan berimplikasi pada penciptaan kebaikan kehidupan. Rendahnya kualitas pendidikan di Desa Karanggupito, tidak terlepas dari terbatasnya sarana dan prasarana pendidikan yang ada, di samping tentu masalah ekonomi dan pandangan hidup masyarakat. Sarana pendidikan di Desa Karanggupito baru tersedia di level pendidikan dasar 9 tahun (SD dan SMP), sementara akses ke pendidikan menengah ke atas berada di tempat lain yang relatif jauh. Sebenarnya ada solusi yang bisa menjadi alternatif bagi persoalan rendahnya Sumber Daya Manusia (SDM) di Desa Karanggupito yaitu melalui pelatihan dan kursus. Namun sarana atau lembaga ini ternyata juga belum tersedia dengan baik di Desa Karanggupito. Untuk mengatasi masalah tersebut sebenarnya Pemerintah telah mengadakan pendidikan Kejar Paket A,B dan C, namun minat dan dorongnan dari masyarakat masih lemah. Inilah yang menjadi pekerjaan dasar pemerintahan Desa Karanggupito sekarang ini. Untuk mengatasi masalah pendidikan ini sebenarnya Pemerintah bisa menyediakan Balai Latihan kerja ditingkat Kecamatan bahkan bila perlu mobilisasi kedesa-desa sehingga dapat meningkatkan kemampuan bagi masyarakat yang tarap pendidikannya masih rendah, bahkan mungkin bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri bagi masyarakat yang telah memperoleh ketrampilan dari Balai Latihan Kerja tersebut.

Kesehatan

Masalah kesehatan adalah hak setiap orang dan merupakan aset yang amat penting bagi masa depan bangsa secara umum. Masyarakat yang produktif adalah masyarakat yang sehat fisik dam mentalnya. Salah satu cara untuk mengukur status kesehatan masyarakat adalah mencermati banyaknya masyarakat yang terserang penyakit. Laporan warga menunjukkan adanya gejala masyarakat yang terserang penyakit relatif tinggi, yang antara lain disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan akut bagian atas, reumatik, penyakit sistem otot dan jaringan pengikat, darah tinggi, liver dll. Data tersebut menunjukkan bahwa gangguan kesehatan yang sering dialami penduduk adalah penyakit yang bersifat cukup berat dan berdurasi lama bagi kesembuhannya, yang di antaranya disebabkan perubahan cuaca serta kondisi lingkungan yang kurang sehat. Ini tentu mengurangi daya produktivitas masyarakat Desa Karanggupito secara umum. Sedangkan data orang cacat mental dan fisik juga cukup lumayan tinggi jumlahnya. Tercatat penderita bibir sumbing berjumlah 1 orang, tuna wicara 7 orang, tuna rungu 4 orang, tuna netra 1 orang, dan lumpuh 2 orang. Data ini menunjukkan masih rendahnya kualitas hidup sehat di Desa Karanggupito. Keikutsertaan masyarakat dalam KB sampai saat ini perkembangan sangat baik seiring meningkatnya kesadaran masyarakat tentang penjarangan kelahiran demi kesehatan dan kesejahteraan keluarga. Sedangkan untuk menjaga kesehatan bayi, bayi-bayi sudah mendapatkan imunisasi baik di puskesmas maupun di posyandu yaitu imunisasi lengkap mulai DPT, Folio, dan campak.

Mata Pencaharian

Secara umum mata pencaharian warga masyarakat Desa Karanggupito dapat teridentifikasi ke dalam beberap sektor yaitu pertanian, jasa/perdagangan, Pemecah Batu serta Kuli Batu dan lain-lain. Berdasarkan data yang ada, masyarakat yang bekerja di sektor pertanian berjumlah 1.389 orang, yang bekerja disektor jasa berjumlah 470 orang, yang bekerja di sektor industri 12 orang, pegawai negeri 25 orang dan bekerja di sektor lain-lain atau belum mempunyai pekerjaan 782 orang. Dengan demikian jumlah penduduk yang mempunyai mata pencaharian berjumlah 2.678 orang. Berikut ini adalah tabel jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian.

Macam-macam Pekerjaan dan Jumlahnya

Pertanian 1389 59,72%
Jasa/ Perdagangan 21,28%
Jasa Pemerintahan 50
Jasa Perdagangan 250
Jasa Angkutan 30
Jasa Ketrampilan 150
Jasa lainnya 15
Sektor Industri 12 0,52%
Sektor lain / belum kerja 430 18,49%
Jumlah 2326

Dengan melihat data di atas maka angka pengangguran di Desa Karanggupito masih cukup tinggi. Berdasarkan data lain dinyatakan bahwa jumlah penduduk usia 19 s/d 49 yang belum bekerja berjumlah 430 orang dari jumlah angkatan kerja sekitar 2.326 orang. Angka-angka inilah yang merupakan kisaran angka pengangguran di Desa Karanggupito.

Dinamika Politik, Sosial, dan Budaya

Dengan adanya perubahan dinamika politik dan sistem politik di Indonesia yang lebih demokratis, memberikan pengaruh kepada masyarakat untuk menerapkan suatu mekanisme politik yang dipandang lebih demokratis. Dalam konteks politik lokal Desa Karanggupito, hal ini tergambar dalam pemilihan kepala desa dan pemilihan-pemilihan lain (pilleg, pilpres, pilkada, dan pilgub) yang juga melibatkan warga masyarakat desa secara umum. Khusus untuk pemilihan kepala desa Karanggupito, sebagaimana tradisi kepala desa di Jawa, biasanya para peserta (kandidat) nya adalah mereka yang secara trah memiliki hubungan dengan elit kepala desa yang lama. Hal ini tidak terlepas dari anggapan masyarakat banyak di desa-desa bahwa jabatan kepala desa adalah jabatan garis tangan keluarga-keluarga tersebut. Fenomena inilah yang biasa disebut Pulung – dalam tradisi jawa- bagi keluarga-keluarga tersebut.

Jabatan kepala desa merupakan jabatan yang tidak serta merta dapat diwariskan kepada anak cucu. Mereka dipilh karena kecerdasan, etos kerja, kejujuran dan kedekatannya dengan warga desa. Pemilihan Kepala Desa dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Karena demikian, maka setiap orang yang memiliki dan memenuhi syarat-syarat yang sudah ditentukan dalam perundangan dan peraturan yang berlaku, bisa mengajukan diri untuk mendaftar menjadi kandidat kepala desa. Fenomena ini juga terjadi pada pemilihan desa Karanggupito pada tahun 2007. Pada pilihan kepala desa ini partisipasi masyarakat sangat tinggi, yakni hampir 80%. Tercatat ada Tiga kandidat kepala desa pada waktu itu yang mengikuti pemilihan kepala desa. Pilihan kepala Desa bagi warga masyarakat Desa Karanggupito seperti acara perayaan desa. Pada bulan Juli dan Nopember 2008 ini masyarakat juga dilibatkan dalam pemilihan Gubernur Jawa Timur putaran I dan II secara langsung. Walaupun tingkat partisipasinya lebih rendah daripada pilihan kepala Desa, namun hampir 70% daftar pemilih tetap, memberikan hak pilihnya. Ini adalah proggres demokrasi yang cukup signifikan di desa Karanggupito. Pada bulan Januari 2012 telah dilakukan ujian staf urusan pemerintahan dan Staf Urusan keuangan melalaui mekanisme sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku dan Tata tertib yang telah dibuat berdasarkan musyawarah dan mufakat. Pelaksanaan yang transparan, tertib dan lancar dengan menggunakan fasilitas yang cukup baik dan SDM yang ahli dibidangnya sehingga dapat merekrut Perangkat desa yang berkualitas dengan hasil yang memuaskan dan dapat dipertanggungjawabkan. Setelah proses-proses politik selesai, situasi desa kembali berjalan normal. Hiruk pikuk warga dalam pesta demokrasi desa berakhir dengan kembalinya kehidupan sebagaimana awal mulanya. Masyarakat tidak terus menerus terjebak dalam sekat-sekat kelompok pilihannya. Hal ini ditandai dengan kehidupan yang penuh tolong menolong maupun gotong royong. Walaupun pola kepemimpinan ada di Kepala Desa namun mekanisme pengambilan keputusan selalu ada pelibatan masyarakat baik lewat lembaga resmi desa seperti Badan Permusyawatan Desa maupun lewat masyarakat langsung. Dengan demikian terlihat bahwa pola kepemimpinan di Wilayah Desa Karanggupito mengedepankan pola kepemimpinan yang demokratis. Berdasarkan deskripsi beberapa fakta di atas, dapat dipahami bahwa Desa Karanggupito mempunyai dinamika politik lokal yang bagus. Hal ini terlihat baik dari segi pola kepemimpinan, mekanisme pemilihan kepemimpinan, sampai dengan partisipasi masyarakat dalam menerapkan sistem politik demokratis ke dalam kehidupan politik lokal. Tetapi terhadap minat politik daerah dan nasional terlihat masih kurang antusias. Hal ini dapat dimengerti dikarenakan dinamika politik nasional dalam kehidupan keseharian masyarakat Desa Karnggupito kurang mempunyai greget, terutama yang berkaitan dengan permasalahan, kebutuhan dan kepentingan masyarakat secara langsung, serta ketauladanan elit politik. Berkaitan dengan letaknya yang berada di Jawa Timur bagian barat sehingga dekat dengan Jawa Tengah sehingga suasana budaya masyarakat Jawa sangat terasa di Desa Karanggupito. Dalam hal kegiatan agama Islam misalnya, suasananya sangat dipengaruhi oleh aspek budaya dan sosial Jawa. Hal ini tergambar dari dipakainya kalender Jawa / Islam, masih adanya budaya toto suro, slametan, tahlilan, mithoni, dan lainnya, yang semuanya merefleksikan sisi-sisi akulturasi budaya Islam dan Jawa. Dengan semakin terbukanya masyarakat terhadap arus informasi, hal-hal lama ini mulai mendapat respon dan tafsir balik dari masyarakat. Hal ini menandai babak baru dinamika sosial dan budaya, sekaligus tantangan baru bersama masyarakat Desa Karanggupito. Dalam rangka merespon tradisi lama ini telah mewabah dan menjamur kelembagaan sosial, politik, agama, dan budaya di Desa Karanggupito. Tentunya hal ini membutuhkan kearifan tersendiri, sebab walaupun secara budaya berlembaga dan berorganisasi adalah baik tetapi secara sosiologis ia akan berisiko menghadirkan kerawanan dan konflik sosial.

Bencana Alam dan Sosial

Desa Karanggupito rentan terkena musibah bencana karena letaknya di lereng gunung, terutama angin kencang. Kurun waktu Tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 yang paling parah adalah Awal tahun 2012. Desa Karanggupito pada tahun 2012 menderita kerugian kurang lebih hampir 8 miliar terdiri dari kerusakan rumah, kerusakan tanaman keras terutama Pohon cengkih, kerusakan tanaman pangan yaitu padi, jagung. Kerusakan Tanaman buah yaitu pohon duren, alpokat dan pisang yang merupakan komoditas unggulan di Desa Karanggupito. Memerlukan waktu yang cukup lama untuk mengembalikan semangat masyarakat untuk memulihkan ekonomi masyarakat yang sebenarnya sudah mulai mapan. Memerlukan perhatian dan kerja sama yang baik dari semua instansi terkait untuk membantu masyarakat yang menderita kerugian sesuai dengan kapasitasnya masing-masing.

Ketertiban Masyarkat

Dari sisi ketertiban masyarakat Desa Karanggupito menerapkan setem koordinasi dengan POLSEK dan KORAMIL di Kecamatan. Yang bertugas sebagai Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (BHABINKAMTIBMAS) Desa Karanggupito adalah Brigadir Triyanto dari POLSEK Kendal dan SERKA simin sebagai Bintara Pembina Desa (BABINSA) dari KORAMIL Kendal. Untuk meminimalisasi tingkat kerawanan desa, petugas BHABINKAMTIBMAS yang saat ini dijabat oleh BRIGADIR Triyanto menerapkan kesolitan antara semua aspek lingkup di masyarakat. Tidak seperti zaman kolonial, kemasyarakatan yang dilakukan BHABINKAMTIBMAS memberi dampak positif untuk memberi pengetahuan hukum kepada masyarakat Desa Karanggupito sehingga kesadaran akan taat terhadap hukum meningkat. Dengan adanya masyarakat yang taat dan patuh dengan hukum menimbulkan kenyamanan dan ketertiban di lingkungan desa.
Di Desa Karanggupito juga dibentuk Forum Komunikasi Polisi Masyarakat (FKPM) bertujuan untuk menyelsaikan masalah yang ada di desa secara kekeluargaan dan apabila upaya kekeluargaan menemui jalan buntuk FKPM kemudian menyerahkan kepada POLSEK Kendal.

Profil Perangkat Desa

Kepala Desa

Sangat membawa perubahan kepada pembangunan di Desa Karanggupito dengan tiga periode kepemimpinannya punya profilnya sebagai berikut:

  • Nama : BAMBANG SURYO SAPUTRO
  • Tempat, tgl lahir : Ngawi, 06 Desember 1955
  • Alamat : Dsn. Duwet RT 06 RW 02, Ds. Karanggupito, Kecamatan Kendal, Kab. Ngawi
  • Jabatan : Kepala Desa Karanggupito
  • Pendidikan : S1
  • Riwayat Jabatan
  1. Anggota BRIMOB KOMPI 32 BS-Kalsel tahun 1978
  2. Dansat Sabhara Polres Tanah Laut – Kalsel. Tahun 1981
  3. Bendahara Satker POLRES Tanah Laut – Kalsel. Tahun 1983
  4. Kapolsek Kurau – Polres Tanah Laut Kalsel. Tahun 1985
  5. Kapolsek Jorong – Polres Tanah Laut, Kalses, tahun 1987
  6. Kapolsek Kurau – Polres Tanah Laut, Kalsel. Tahun 1989
  7. Bendahara Satker Keuangan – POLDA Kalteng. Tahun 1990
  8. Bendahara Satker Keuangan Polda Kalteng. Tahun 1995
  9. Perwakilan Polda Kalteng di Jakarta. Tahun 1996
  10. Paur Pengujian Pekas 05- Polda Jatim. Tahun 1999
  11. Bendahara Satker Biddokkes Polda Jatim. Tahun 2003
  12. Kepala Desa Karanggupito, Kec. Kendal, Ngawi. Tahun 2007 sampai dengan 2019 (Dua Periode)

Melihat profil jabatan Kepala Desa Karanggupito, tidak bisa dimungkiri bahwasanya model kepemimpinan Bambang Suryo S. SE. MM menggunakan gaya kepimpinan sistem militer yang sangat disiplin dan tegas berwibawa. Bahkan dalam visi-misi kepimpinan Bp. Bambang Suryo salah satu dalam isi misinya adalah menyelenggarakan pemerintahan yang bersih dan berwibawa. Bahkan disisa akhir jabatannya yang kurang dari 3 tahun belakangan ini banyak upaya untuk memajukan desa dengan segala upaya baik cara diplomasi politik, negosiasi pengusaha, bahkan sampai dengan pencitraan desa dan gaya kepemimpinan supaya bisa dicontoh oleh daerah lain demi semakian terkenalnya Karanggupito dan juga terkenalnya gaya kepemimpinan individu yang diharapkan bisa semakin bersinarnya karier politik dan juga prestasi Karanggupito..

Sekdes

Saat ini dijabat oleh Sri Wahyuni


Kembali kehalaman sebelumnya