Share to:

 

Keadaan alamiah

Keadaan alamiah (bahasa Inggris: state of nature) adalah konsep yang digunakan dalam teori filsafat politik (khususnya yang berhubungan dengan kontrak sosial) untuk menyebut keadaan masyarakat sebelum adanya pemerintahan atau negara. Para filsuf yang mengemukakan konsep ini mencoba membayangkan kehidupan manusia pada masa itu, dan mereka bertanya-tanya bagaimana pemerintahan pertama bisa muncul dari keadaan seperti itu. Hasil dari penelusuran ini pun berbeda-beda. Thomas Hobbes di dalam karyanya, Leviathan, meyakini bahwa "keadaan alami manusia" itu adalah homo homini lupus atau "manusia adalah serigala bagi sesamanya". Manusia pada masa itu hidup dalam ketakutan dan kekerasan akibat ketiadaan suatu "kekuatan" yang mengendalikan mereka semua, sehingga terjadilah "perang antara semua melawan semua". Manusia pada saat itu hidup "sendiri, miskin, kotor, brutal, dan singkat”. Maka dari itu, manusia membentuk sebuah perjanjian bersama untuk mendirikan negara. Di sisi lain, John Locke percaya bahwa manusia dalam keadaan alamiah hidup damai, saling melindungi, penuh kebebasan, dan tidak memiliki rasa takut. Walaupun begitu, pada dasarnya ciri utama dari "keadaan alamiah" adalah ketiadaan pemerintahan.

Daftar pustaka

  • Thomas Hobbes, Leviathan, or The Matter, Forme, & Power of a Common-Wealth Ecclesiasticall and Civil. By Thomas Hobbes (London: A. Crooke, 1651), part. 1, chapter XIII, „Of the Natural Condition of Mankind as Concerning Their Felicity and Misery.“ Internetausgabe Bartelby.com Diarsipkan 2020-12-04 di Wayback Machine.
  • John Locke, Two Treatises of Government (1690), The Second Treatise of Civil Government, chapter II. „Of the State of Nature.“ Internetausgabe Constitution Society
  • Anthony Ashley-Cooper, 3. Earl of Shaftesbury, "Inquiry Concerning Virtue or Merit" [1699], Treatise IV der Characteristicks (London, 1711).
  • [Anonym], Les avantures de ***, ou les effets surprenans de la sympathie, Bd. 5 (Amsterdam, 1714). – Deutsch: Liebs-Geschichte des Herrn ***, Bd. 5 (Franckfurt/ Leipzig: A. J. Felßecker, 1717).
  • Jean-Jacques Rousseau, Antwort Preisfrage der Académie von Dijon: „Quelle est l'origine de l'inégalité parmi les hommes, et est-elle autorisée par la loi naturelle?“ Abhandlung über den Ursprung und die Grundlage der Ungleichheit unter den Menschen (1755).
  • Jean-Jacques Rousseau, Du Contrat social (1762).
  • Arnold Gehlen, Urmensch und Spätkultur (Bonn: Athenäum, 1956)/ (Frankfurt am Main: Klostermann, 2004) ISBN 3-465-03305-1
  • Irenäus, Eibl-Eibesfeldt, Der vorprogrammierte Mensch. Das Ererbte als bestimmender Faktor im menschlichen Verhalten (Wien-Zürich-München: Molden, 1973).


Kembali kehalaman sebelumnya