Kearney (perusahaan)
Kearney adalah sebuah firma konsultansi manajemen asal Amerika yang didirikan pada tahun 1926 sebagai cabang dari McKinsey & Company.[1] Perusahaan ini lalu menjadi independen pada tahun 1939, dan saat ini memiliki kantor di lebih dari 40 negara di seluruh dunia.[2] Kearney secara konsisten menempati peringkat teratas dalam daftar firma konsultansi manajemen global, seperti Consulting 50 yang disusun oleh Vault[3] dan "Best Firms to Work For" yang disusun oleh majalah Consulting.[4] Pada bulan Januari 2020, firma ini melakukan penjenamaan ulang besar-besaran dan mengubah namanya dari A.T. Kearney menjadi Kearney.[5] Bidang praktekKearney melayani berbagai macam industri dan kapabilitas. Industri yang menjadi keahlian Kearney meliputi dirgantara dan pertahanan, otomotif, bahan kimia, teknologi dan media komunikasi, ritel dan produk konsumen, lembaga keuangan, perawatan kesehatan, logam dan pertambangan, minyak dan gas, ekuitas swasta, sektor publik, transportasi, serta infrastruktur dan utilitas.[6] Sementara layanan yang ditawarkan oleh Kearney meliputi strategi, analisis, penggabungan dan akuisisi, inovasi, operasi, strategi teknologi, organisasi dan transformasi, pemasaran dan penjualan, pengadaan, dan keberlanjutan.[7] SejarahFirma ini memulai sejarahnya dengan Andrew Thomas Kearney, mitra pertama di McKinsey & Company. Kearney dipekerjakan mulai tahun 1929 oleh James McKinsey.[8] Pasca James McKinsey meninggal mendadak pada tahun 1937, para mitra yang tersisa tidak dapat mencapai kesepakatan mengenai bagaimana cara terbaik untuk menjalankan McKinsey, sehingga pada tahun 1939, McKinsey resmi dipisah menjadi tiga organisasi, yakni Scovell, Wellington & Company, praktek akuntansi yang dijalankan oleh Oliver Wellington; McKinsey, Kearney & Company, kantor konsultansi di Chicago yang dijalankan oleh Tom Kearney; dan McKinsey & Company, yang dijalankan oleh Marvin Bower.[9] Pada tahun 1947, Bower membeli hak atas nama McKinsey dari Tom Kearney, sehingga kemudian Tom mengubah nama firma ini menjadi A.T. Kearney and Company.[10] Pada tahun 1972, nama firma ini disingkat menjadi A.T. Kearney.[11] Pada tahun 1995, A.T. Kearney resmi diakuisisi oleh EDS dengan harga $569 juta. Pembelian sebuah konsultan manajemen oleh sebuah grup jasa teknologi informasi belum pernah terjadi sebelumnya, namun terbukti sukses, karena pendapatan Kearney meningkat tiga kali lipat hanya dalam waktu lima tahun, yakni mencapai $1,3 milyar.[12] Namun, firma ini mengalami sejumlah benturan budaya dengan EDS. Financial Times mendeskripsikan gaya A.T. Kearney sebagai "individualistik" dan "kewirausahaan", sementara EDS bergaya "birokratik". Benturan tersebut akhirnya memuncak saat Richard H. Brown menjadi CEO pada tahun 1999, karena ia mengurangi 13.000 pekerja, mengurangi kompensasi, dan mengkonsolidasi jabatan di back-office.[13] Firma ini kemudian kembali menjadi sebuah perusahaan independen pada tahun 2005.[14] Firma ini membuka kantor internasional pertamanya di Düsseldorf, Jerman pada tahun 1964. Sementara kantor pertamanya di Asia dibuka pada tahun 1972 di Tokyo, Jepang.[butuh rujukan] Kearney mendirikan Dewan Kebijakan Bisnis Global pada tahun 1992. Dewan tersebut mengadakan riset dan analisis, serta mengadakan sebuah CEO Retreat tahunan, yang biasanya dihadiri oleh pimpinan perguruan tinggi, perusahaan, dan pemerintah. Keanggotaan dewan tersebut bersifat undangan, dan anggota dapat memveto undangan yang akan diberikan.[15] Hingga bulan April 2016, Kearney mengoperasikan 60 kantor di 40 negara.[2] Menurut Glassdoor, firma ini adalah pemberi gaji terbesar untuk pekerja di Amerika Serikat hingga bulan April 2017.[16] Pada tahun 2019, Kearney mengakuisisi Cervello, sebuah konsultan manajemen data dan analisis bisnis. Bidang yang menjadi fokus Cervello meliputi manajemen performa perusahaan, manajemen data, intelijen bisnis, dan manajemen sumber daya perusahaan. Pada saat diakuisisi, Cervello telah memiliki kantor di Boston, Dallas, New York, London, dan Bengaluru.[17] RekrutmenPada sebuah survei yang diadakan pada tahun 1999, Kearney menempati peringkat keenam dari 52 firma konsultansi yang paling diidamkan. Saat gelembung dot-com pecah pada tahun 2000, firma ini memberhentikan pekerja baru dan menunda tanggal mulai kerja. CEO Fred Steingraber[18] mendeskripsikan langkah tersebut sebagai "pemangkasan biasa", sementara forum mahasiswa mendeskripsikan langkah tersebut sebagai "pertumpahan darah".[19] Pada tahun 2012, Kearney menempati peringkat keempat dalam daftar perusahaan dengan wawancara kerja paling sulit, yang disusun oleh Glassdoor.[20] Penghargaan dan pengakuanKearney secara konsisten menempati peringkat teratas di antara firma konsultansi manajemen global yang lain. Firma ini pun telah tujuh kali masuk dalam daftar tempat kerja terbaik yang disusun oleh majalah Consulting.[21] Firma ini juga rutin masuk dalam daftar tempat kerja paling bergengsi yang disusun oleh Vault.[22] Majalah Working Mother juga memasukkan firma ini dalam daftar perusahaan terbaik yang mereka susun.[23] Pada tahun 2015, 2016, dan 2017, Kearney mendapat penghargaan "Excellence in Social & Community Investment" dari majalah Consulting.[24] Majalah tersebut juga mengakui Kearney sebagai salah satu dari 25 konsultan teratas di dunia.[25] Selain pencapaian profesional, Kearney juga diakui atas budaya suportif dan kolegial, program dan jaringan inklusif, serta talentanya yang beragam.[butuh rujukan] Sejak tahun 2015, firma ini telah diakui sebagai salah satu tempat kerja dengan kesetaraan LGBT terbaik.[26] Majalah Working Mother tidak hanya mengakui Kearney sebagai salah satu dari 100 tempat kerja terbaik bagi wanita dan keluarga karir,[27] namun juga memberi penghargaan "Working Mothers of the Year" kepada lima orang pekerja Kearney sejak tahun 2013.[28] Pada tahun 2020, sejumlah konsultan dan jaringan Kearney menempati peringkat teratas dalam daftar jaringan dan konsultan dengan keberagaman dan inklusi terbaik, yang disusun oleh Guardian. Referensi
Pranala luar |