Kebakaran hutan Portugal 2017
Serangkaian kebakaran hutan mematikan di Portugal terjadi pada tengah malam tanggal 17–18 Juni 2017, mengakibatkan sedikitnya 62 orang tewas dan 62 orang lainnya luka-luka.[1][2] Kebanyakan korban meninggal terjadi di Pedrógão Grande ketika api melalap sebuah jalan yang penuh dengan orang yang sedang dievakuasi. Pejabat Purtugal mengirim labih dari 1,700 petugas pemadam kebakaran untuk menanggulangi kebakaran, dan Perdana Menteri António Costa mengumumkan hari berkabung nasional selama tiga hari. Latar belakangTerjadi gelombang panas dengan intensitas tinggi sebelum kebakaran, di banyak wialayah Portugal, dengan temperatur mencapai 40 °C (104 °F).[3] Selama malam hari tanggal 17–18 Juni, total 156 kali kebakaran terjadi di di seluruh negeri, terutama di daerah pegunungan 200 km (120 mil) utara-timur laut Lisbon.[4][5] Kebakaran kali pertama terjadi di munisipalitas Pedrógão Grande sebelum meluas secara dramatis.[6] Badai petir mendahului peristiwa itu dan mungkin telah memicu beberapa kebakaran:[5][7] Direktur Nasional Polisi Kehakiman, Almeida Rodrigues, telah menyatakan bahwa Polisi, bersama dengan Garda Republikan Nasional, sejak ditemukannya tiga pohon tersambar petir, memicu kebakaran.[8] Hutan Pinhal Interior Norte, di mana Pedrógão Grande berada, sebagian besar terdiri dari pohon pinus dan spesies invasif, kayu putih, yang terakhir telah melampaui pinus sebagai pohon dominan di negara ini dalam sepuluh tahun terakhir.[9][10] KejadianSekitar 62 tewas akibat kebakaran it[11][3]—kematian terbanyak akibat kebakaran sepanjang sejarah Portugal.[12][13] Lebih dari 54 mengalami luka-luka, termasuk delapan petugas pemadam kebakaran;[14] lima orang—empat petugas pemadam kebakaran dan seorang anak—dalam kondisi sangat kritis.[6] dua pemadam kebakaran dilaporkan hilang.[3] Korban meninggal terbanyak terjadi di jalan pedesaan di Pedrógão Grande, di mana 47 orang meninggal dunia ketika berada dekat atau di dalam mobil mereka, ketika api menjalar area; 30 orang meninggal terjebak dalam kendaraan mereka, ketika 17 orang meninggal dunia dan mencoba untuk melarikan diri. 11 orang lainnya meninggal di Nodeirinho, dekat IC8 motorway.[3][5] Dua belas orang bertahan dekat Mó Grande saat api menyentuh jalan dengan cara bersembunyi dalam tanki air dekat jalur motor.[15] Puluhan komunitas dangat terpengaruh.[16][17][18] Perdana Menteri António Costa menyebut, bencana ini "tragedi terbesar yang terjadi tahun ini, karena kebakaran hutan".[3] Tiga hari berkabung segera diumumkan sejak tanggal 18 Juni.[3] Sesampai di Pedrógão Grande sebelum tengah malam tanggal 17 Juni, Presiden Marcelo Rebelo de Sousa tampak sangat terguncang, dan memeluk Jorge Gomes, Sekretaris Negara Administrasi Internal (yang sudah berada di tempat kejadian sejak kebakaran terjadi[19]), Valdemar Ramos, Wali Kota Pedrógão Grande setelah bicara dengan para pewarta, Constança Urbano de Sousa, Menteri Administrasi Internal.[20] Presiden menemui para penyintas yang dievakuasi ke Leiria.[6] Lebih dari 1,700 petugas pemadam kebakaran disebar untuk menanggulangi kebakaran. Prancis dan Spanyol menyediakan pesawat pemadam kebakaran bersama 200 pasukan dari Unit Gawat Darurat Militer dan Uni Eropa mulai melakukan mengoordinasikan upaya bantuan internasional pada 18 Juni.[3][5][21] Sampai dengan siang hari tanggal 18 Juni, 11 titik api masih menyala.[4] ReaksiDi Roma, Paus Fransiskus memimpin ribuan umat dalam doa sunyi bagi para korban.[6] Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy, mencuitkan di akun Twitter bahwa dia tweeted that he was 'terenyuh dengan tragedi di Pedrógão Grand', dan menawarkan untuk memberikan bantuan yang diperlukan.[6] Perdana Menteri India Narendra Modi juga mengungkapkan keprihatinannya melalui Twitter: 'Sedih menyaksikan tragedi kematian akibat kebakaran di Portugal. Ucapan belasungkawa mendalam untuk rakyat Portugal atas tragedi ini'. Christos Stylianides dari Komisi Eropa mengatakan 'Kami mengucapkan belasungkawa kepada orang-orang yang telah kehilangan orang-orang tercinta', dan menambahkan, Uni Eropa siap untuk membantu. Semua akan dilakukan untuk membantu pihak berwenang dan rakyat Portugal saat ini membutuhkan'.[22] Keluarga Kerajaan Spanyol juga mencuitkan berisi belasungkawa bagi rakyat Portugal.[23] Presiden Prancis Emmanuel Macron mencuitkan: 'Solidaritas dengan Portugal, dilanda kebakaran dahsyat. Pikiran kita ada pada korban. Prancis akan memberikan bantuannya untuk Portugal.'[24] Pada siang hari tanggal 18 Juni, Timnas Portugal berlaga melawan Mexico dalam FIFA Confederations Cup di Russia, dengan mengenakan ban berwarna hitam di lengan untuk mengenang para korban, dan mengheningkan cipta sebelum pertandingan dimulai.[25] Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres, mengakan sangat terkejut dengan tragedi itu dan menawarkan bantuan yang dibutuhkan.[26] Belasungkawa juga datang dari Malta, Jerman, Tiongkok, dan lain-lainny. Pemenang Kontes Lagu Eurovision 2017, Salvador Sobral, mengumumkan pada 19 Juni 2017, dia ingin mendonasikan semua keuntungan penjualan CD selama konser di Ourém untuk rayat Pedrógão Grande dalam rangka membantu kota itu.[27] Referensi
|