Share to:

 

Kekeliruan etimologis

Kekeliruan etimologis mengklaim membuat kesimpulan tentang arti kata saat ini dengan mengacu pada asal usul dan transformasinya dalam sejarah.[1] Argumen dalam hal ini bersifat diragukan kebenarannya. Menurut klaim ini, arti kata tersebut digunakan dalam sejarah yang membatalkan maknanya saat ini. Meskipun ini merupakan kesalahan etimologis, hal ini dapat disajikan sebagai resep etimologis oleh beberapa intelektual.[2]

Kekeliruan etimologis terjadi ketika seseorang secara salah berasumsi bahwa makna suatu kata dapat ditemukan dari etimologi atau asal usulnya, bahwa makna etimologi suatu kata adalah makna yang benar dan harus diterima dalam setiap konteks penggunaan, terlepas dari perkembangan makna kata tersebut.[3] Dengan kata lain, kekeliruan ini berakar dari asumsi bahwa makna historis suatu kata menentukan makna kontemporernya. Padahal makna suatu kata dapat mengalami perubahan semantik, seperti meluas, menyempit, dan bergeser,[4] misalnya kata "surat" yang awal mula berarti dokumen resmi, kini bermakna berbagai bentuk tulisan. Kekeliruan etimologis terjadi ketika seseorang bersikeras menggunakan makna asli dari kata untuk menolak pemahaman yang sesuai dengan konteks kondisi saat ini.

Kemunculan dan contoh

Kata "hakim" dalam bahasa Arab, "hakim" berasal mula dari kata "hikmah," yang berarti kebijaksanaan. Jika seseorang berargumentasi bahwa setiap hakim harus selalu bijaksana karena makna etimologisnya (kebijaksanaan), maka argumentasi tersebut adalah kesesatan etimologis. Istilah "hakim" saat ini dikenali sebagai profesi di bidang hukum, tanpa memberikan jaminan sifat bijaksana.

Contoh:

Formal logic fails us because of its assumptions. The postulates from which the mechanism springs are normally abstractions of a high order, words rather than things. The finest of automobiles will not run on a road of air; it must have solid ground under the wheels. The Greeks, with their assumption that words were real things, naturally enough soared into rarefied regions. Human thinking has been short of oxygen ever since. … "Logos" is Greek for "word"; "logic" is the manipulation of words.

Contoh (Bahasa Indonesia):

Logika formal mengecewakan kita karena asumsinya. Dalil-dalil yang menjadi pijakan mekanisme biasanya merupakan abstraksi tingkat tinggi, berupa kata-kata, bukan benda. Mobil terbaik tidak akan berjalan di atas jalan di udara; ia harus memiliki landasan yang kokoh di bawah rodanya. Orang Yunani, dengan asumsi mereka bahwa kata-kata adalah benda nyata, secara alamiah melambung tinggi ke wilayah yang langka. Pemikiran manusia telah kekurangan oksigen sejak saat itu. ... “Logos” adalah bahasa Yunani yang berarti “kata”; “logika” adalah manipulasi kata-kata.

Referensi

  1. ^ Sihler, Andrew (2000). "Language History". The Columbia Guide to Standard American English. Amsterdam studies in the theory and history of linguistic science. Series IV, Current issues in linguistic theory. Amsterdam/Philadelphia: John Benjamins Publishing. ISBN 90-272-3698-4. 
  2. ^ Wilson, Kenneth G. (1993). "Etymological Fallacy". The Columbia Guide to Standard American English. 
  3. ^ Forsyth, Mark (2012). The Etymologicon: A Circular Stroll Through the Hidden Connections of the English Language. Berkley. ISBN 978-0425260791. 
  4. ^ Schalow, Frank (1995). "Language and the Etymological Turn of Thought". Graduate Faculty Philosophy Journal. 18 (1): 187–203. doi:10.5840/gfpj19951818. 

Bacaan Lanjutan

Kembali kehalaman sebelumnya