Kepulauan Bonin
Kepulauan Bonin (小笠原群島 , Ogasawara Guntō) atau disebut Kepulauan Ogasawara (小笠原諸島 , Ogasawara Shotō) adalah kepulauan yang terdiri dari 30 pulau beriklim subtropis dan tropis, letaknya 1.000 km (540 mil laut) di selatan Tokyo, Jepang. "Kepulauan Bonin" adalah nama Inggris untuk Ogasawara Guntō; bonin adalah lafal kuno untuk kata bunin dalam bahasa Jepang (無人 mujin) yang berarti "tak berpenghuni". Dua pulau berpenghuni di Kepulauan Ogasawara adalah Chichi-jima (父島) yang dijadikan pusat administrasi Desa Ogasawara dan Haha-jima (母島) yang termasuk wilayah Desa Ogasawara. Istilah Kepulauan Ogasawara (小笠原諸島 , Ogasawara shotō) dapat pula mencakup pulau-pulau lain wilayah Munisipalitas Ogasawara, seperti Kepulauan Volcano bersama pulau-pulau kecil lain yang terpencil dan tak berpenghuni. Pada 1 Desember 2012, total populasi Desa Ogasawara diperkirakan 2.905 orang. Sebagian besar penduduk tinggal di Chichi-jima dan selebihnya di Haha-jima. Kepulauan Ogasawara tidak pernah menjadi bagian dari benua, sehingga sebagian besar flora dan fauna mengalami proses evolusi tersendiri. Oleh karena itu, pulau ini dijuluki "Galapagos dari Timur", dan telah dinominasikan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada 24 Juni 2011.[1] Cumi-cumi raksasa (genus Architeuthis) untuk pertama kalinya berhasil difilmkan di laut bebas Kepulauan Ogasawara pada 27 September 2005, dan berhasil ditangkap pada Desember 2006.[2] Radio teleskop berdiameter 25m ditempatkan di Chichijima. Radio teleskop ini adalah salah satu stasiun proyek VERA (VLBI Exploration of Radio Astrometry), dan dioperasikan oleh Observatorium Astronomi Nasional Jepang. Geografi dan administrasiKepulauan Bonin terdiri dari tiga subgrup, termasuk pulau-pulau utamanya.
Secara administratif, Kepulauan Volcano, Nishinoshima (Pulau Rosario), Okinotorishima (Parece Vela), dan Minamitorishima (Pulau Marcus) sekarang ini termasuk wilayah munisipalitas Ogasawara. Namun secara geografis, sejak dulu mereka tidak dianggap bagian dari Kepulauan Bonin yang hanya mencakup pulau-pulau seperti Mukojima, Chichijima, dan Hahajima.[3] Definisi historis Kepulauan Bonin (Ogasawara Guntō) tidak sama persis seperti definisi Pemerintah Jepang.[4] SejarahPenemuan alat prasejarah dan batu berukir di Kita Iwo Jima pada akhir abad ke-20, serta alat-alat batu di Chichi-jima menunjukkan bahwa kepulauan ini pada zaman kuno mungkin telah dihuni manusia. Kunjungan pertama yang tercatat oleh orang Eropa adalah pada tahun 1543, ketika penjelajah bernama Bernardo de la Torre mendarat di kepulauan ini.[5] Pada waktu itu, kepulauan ini tidak berpenghuni. "Penemuan" kepulauan ini oleh orang Jepang terjadi pada tahun 10 Kanbun (1670) yang diikuti oleh sebuah ekspedisi di keshogunan pada tahun 3 Enpō (1675)[6] Kepulauan ini kemudian diklaim sebagai wilayah Jepang.[7] [7] Kepulauan ini lalu disebut Bunin jima (無人島 , Buninjima), arti harfiah: "pulau-pulau tak berpenghuni". Pada tahun 1727, Ogasawara Sadato (小笠原 貞任 ), seorang ronin mengaku kepulauan ini ditemukan oleh nenek moyangnya yang bernama Ogasawara Sadayori (小笠原 貞頼 ) pada 1593 (tahun 20 Tensho), sehingga Toyotomi Hideyoshi menjadikan kepulauan ini dijadikan tanah feodal milik Ogasawara Sadato. Namun penyelidikan atas klaim Sadato mengungkap penemuan tersebut sebagai kebohongan, dan keberadaan Sadayori diragukan. Sebagai akibatnya, Ogasawara Sadato dijatuhi hukuman pengasingan oleh keshogunan pada tahun 1735. Deskripsi pertama di Barat mengenai kepulauan ini dibawa ke Eropa oleh Isaac Titsingh pada tahun 1796. Di antara koleksi buku-buku berbahasa Jepang yang dimilikinya, termasuk Sangoku Tsūran Zusetsu (三国通覧図説 , An Illustrated Description of Three Countries) karya Hayashi Shihei.[8] Buku ini diterbitkan di Jepang pada tahun 1785,[9] dan juga dengan singkat menjelaskan tentang Kepulauan Ogasawara.[10] Sumber-sumber Spanyol dari abad ke-18 dan abad ke-19 menyebut gugus kepulauan ini secara kolektif sebagai Islas del Arzobispo (Kepulauan Uskup). Peta-peta Jepang waktu itu kelihatannya agak kurang akurat, oleh karena itu dianggap oleh sebagian[11] sebagai sengaja dibuat menyesatkan. Peta Jepang saat itu dianggap sebagai usaha untuk mencegah upaya kolonisasi oleh bangsa-bangsa asing. Frederick William Beechey masih menggunakan nama Spanyol untuk kepulauan ini hingga akhir 1831, dan yakin bahwa nama Jepang Boninsima menunjuk kepada kepulauan yang sama sekali berbeda.[12] Inggris mengklaim kepulauan ini pada tahun 1827, dan lima tahun kemudian Dana Penerjemahan Timur Britania Raya dan Irlandia menerbitkan terjemahan singkat bahasa Prancis dari Sankoku Tsūran Zusetsu[13] yang diterjemahkan oleh Titsingh.[13] Pada tahun 1830, Nathaniel Savory, seorang Amerika mendarat di Pulau Chichijima dan mendirikan koloni permanen pertama, bersama dengan 29 orang lain dari Hawaii, daratan Amerika Serikat, dan Eropa.[14] Para pemukim pertama di antaranya Richard Millichamp dari Devon, Inggris, Mateo Mozaro dari Dubrovnik, Kroasia, Alden B. Chapin dan Nathanael Savory dari Boston, Carl Johnsen dari Kopenhagen, serta tujuh orang yang tidak disebutkan namanya dan 13 wanita dari Kepulauan Hawaii[15] Pada tahun 1846, pemukim selanjutnya tiba dengan menumpang kapal penangkap paus Howard. Mereka berasal dari South Island. (Salah seorang di antaranya, seorang wanita dari Kepulauan Caroline bernama Hypa, meninggal dunia pada tahun 1897 pada usia 112, setelah dibaptis di ranjang kematiannya.[16] Kepulauan ini diklaim sebagai wilayah Jepang.[7]) Komodor Matthew C. Perry dari Angkatan Laut Amerika Serikat mengunjungi kepulauan ini pada tahun 1853, dan membeli properti di Port Lloyd dari Savory seharga $50. Amerika Serikat mendirikan "Koloni Pulau Peel" (Chichijima) dan Savory diangkat sebagai gubernur. Namun pada 1862 (tahun 1 Bunkyū), kepulauan ini diklaim oleh Pemerintah Jepang. Pulau-pulau di kepulauan ini diberi nama Jepang, dan 38 pendatang dari Hachijojima dikirim pada tahun berikutnya. Pada tahun 1876, kepulauan ini berada di bawah pengawasan langsung dari Kementerian Dalam Negeri dan penduduk pulau keturunan Eropa dan Amerika Serikat diberi kewarganegaraan Jepang pada tahun 1882. Lionel Cholmondeley menyusun sejarah kepulauan ini selama beberapa tahun. Karyanya diterbitkan di London pada tahun 1915. Pada tahun 1917, sekitar 60-70 orang penduduk pulau mengklaim mereka sebagai keturunan pemukim berbahasa Inggris dari abad ke-19. Namun pada tahun 1941, tidak ada lagu orang Kepulauan Bonin yang mengaku diri mereka keturunan dari para kolonis.[17] Di antara penduduk saat ini termasuk beberapa orang yang mengaku dirinya masih bersaudara dengan Nathaniel Savory.[18] Penduduk Kepulauan Ogasawara statusnya diturunkan pada awal zaman Shōwa. Semasa Perang Dunia II, sebagian besar penduduk dievakuasi paksa ke daratan utama. Jepang waktu itu memiliki pangkalan militer di Chichijima yang dipimpin oleh Mayor Sueo Matoba (的場 末男 , Matoba Sueo). Mayor Matoba melakukan kanibalisme dan tindakan lain terhadap tawanan perang dan dijatuhi hukuman mati seusai perang.[19] Pesawat George H. W. Bush jatuh di Samudra Pasifik dekat Chichijima, namun ia diselamatkan oleh kapal selam Amerika Serikat.[20] Di kepulauan ini terjadi Pertempuran Iwo Jima yang dikenal sebagai pertempuran tersengit dalam Perang Dunia II.[21] Setelah Perang Dunia II, kepulauan ini dikuasai oleh Angkatan Laut Amerika Serikat yang mengusir semua warga kecuali warga keturunan dari pemukim asli dan/atau yang berhubungan dengan pernikahan,[22] sementara mengizinkan kembalinya penduduk Amerika Serikat berkulit putih, orang Eropa, Mikronesia, atau keturunan Polinesia.[23] Kepulauan ini dikembalikan ke Pemerintah Jepang pada tahun 1968, dan setelah itu warga negara Jepang diizinkan untuk kembali. TransportasiSatu-satunya transportasi yang menghubungkan Chichijima dan Tokyo adalah kapal Ogasawara Maru yang dioperasikan oleh Ogasawara Marine Transportation. Kapal ini berangkat dari Dermaga Takeshiba di Teluk Tokyo. Ketika cuaca baik, perjalanan dari/ke Chichijima memerlukan waktu 25,5 jam. Setiap bulannya hanya ada empat atau lima perjalanan pulang-pergi.[24] Ogasawara Maru adalah kapal sebesar 6.800 ton, panjangnya 131-meter (430 ft), dengan kapasitas 1.031 penumpang.[25] Kapal Hahajima Maru tujuan Hahajima diberangkatkan dari Chichijima. Ketika ada orang sakit dalam keadaan serius, helikopter Angkatan Laut Bela Diri Jepang dari posnya di Iwo Jima didatangkan untuk menolong. Pertolongan juga dapat ditangani dari kepulauan utama Jepang oleh pesawat Angkatan Udara Bela Diri Jepang atau pangkalan Angkatan Laut Bela Diri Jepang di Iwakuni dengan menggunakan pesawat terbang laut, ShinMaywa US-1. Pesawat terbang laut ini juga dipakai untuk mengangkut gubernur Tokyo dan VIP lainnya. Desa Ogasawara mengoperasikan layanan bus kota di Chichijima. Pulau ini juga memiliki taksi wisata, perusahaan peminjaman mobil, dan peminjaman sepeda. Catatan kaki
Referensi
Pranala luar
|