Keracunan kerang neurotoksik
Brevetoxins terdiri dari sekelompok racun dengan efek neurologis, terutama gastrointestinal. Cara kerja brevetoxins adalah dengan reseptor mengikat saluran natrium yang mengontrol generasi potensial aksi di saraf, otot dan jaringan jantung, meningkatkan masuknya natrium ke dalam sel. Hal ini mengarah pada aktivasi sel yang tak henti-hentinya menyebabkan kelumpuhan dan kelelahan pada sel-sel rangsang ini.[2] Sumber Paparan Brevetoxin pada ManusiaKerang (tiram, remis, keong, dan lain-lain) mengakumulasi biotoksin sesuai dengan pola rantai makanan alaminya. Brevetoxins telah dilaporkan di banyak spesies kerang, sumber paparan manusia yang paling umum adalah melalui menelan kerang, tiram dan remis yang biasa dipanen.[1] Kelompok ResikoSemua orang rentan terhadap Neurotoxic Shellfish Poisoning (NSP), namun anak-anak, orang tua dan orang-orang dengan penyakit neurologis yang mendasarinya mungkin berisiko lebih tinggi.[4] Onset atau PermulaanOnset gejala dapat berkisar dari beberapa menit hingga 18 jam setelah mengkonsumsi kerang yang terkontaminasi, namun dalam banyak kasus waktu rata-rata untuk timbul sekitar 3-4 jam.[1] DiagnosisDiagnosis NSP didasarkan pada presentasi klinis dan riwayat konsumsi kerang bivalvia dari daerah berisiko,[5] diagnosis NSP juga dapat dikonfirmasi berdasarkan tanda dan gejala yang sesuai, serta temuan positif brevetoxins dalam sampel biologis. Kemampuan untuk mendeteksi, mengidentifikasi dan mengukur brevetoxins adalah kunci untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang dampak kesehatan dari konsumsi kerang moluska yang terkontaminasi.[1] GejalaNSP menyebabkan berbagai gejala baik neurologis maupun gastrointestinal, gejala yang paling sering dilaporkan adalah ● Mual ● Muntah ● Sakit perut, dan ● Diare, Namun itu bukan keluhan utama yang muncul, perhatian lebih besar bagi kebanyakan individu adalah gejala neurologis yang mungkin termasuk yaitu ● Parestesia pada mulut, bibir, dan lidah ● Kesemutan perifer ● Kelumpuhan anggota tubuh sebagian ● Bicara cadel ● Pusing ● Ataksia, dan ● Hilangnya koordinasi secara umum Meskipun rawat inap terkadang diperlukan, tidak ada korban jiwa dilaporkan sebagai hasil dari NSP (Arnold, 2011). Kebanyakan pasien sembuh dalam dua sampai tiga hari tanpa efek jangka panjang atau kronis (Baden, 1983; Morris dkk, 1991; Watkins et al, 2008).[5] Pengobatan● Pengobatan bersifat suportif dan pemulihan lengkap biasanya terjadi dalam waktu 48 jam[6] ● Penggantian cairan ● Observasi fungsi pernafasan ● Pemberian obat penenang ● Pengurangan rasa sakit karena tidak ada penawar spesifik yang tersedia untuk brevetoxin.[1] PencegahanPencegahan dilakukan dengan: ● Pemantauan jumlah sel K. brevis ● Deteksi dini pasokan kerang yang terkontaminasi ● Menghindari konsumsi kerang yang terkontaminasi ● Gejala akibat toksin aerosol dapat dihindari dengan menjauhi aliran air pasang surut dan memecah ombak saat mekar.[6] Referensi
|