Kerajaan Israel (kerajaan bersatu)
Kerajaan Israel Bersatu adalah kerajaan kuno yang pernah ada di Timur Tengah sekitar abad ke-10 SM, dan mencakup wilayah yang sekarang dikenal sebagai Israel, Palestina, serta sebagian wilayah Yordania dan Suriah. Kerajaan ini diyakini merupakan gabungan dari dua belas suku Israel yang sebelumnya hidup dalam kesukuan. Kerajaan Israel Bersatu tercatat dalam Alkitab sebagai suatu entitas yang bersatu di bawah tiga raja besar: Saul, Daud, dan Salomo. Setelah masa Salomo, kerajaan ini terpecah menjadi dua entitas terpisah, yaitu Kerajaan Israel di utara dan Kerajaan Yehuda di selatan. Sejarah Pembentukan Kerajaan Israel BersatuLatar BelakangPada awalnya, bangsa Israel hidup sebagai konfederasi kesukuan yang tersebar di wilayah Kanaan. Masa sebelum terbentuknya kerajaan dikenal sebagai periode "Hakim-Hakim," di mana pemimpin-pemimpin karismatik yang dikenal sebagai "hakim" memimpin berbagai suku Israel melawan musuh-musuh dari luar. Namun, seiring waktu, para pemimpin suku dan rakyat merasa perlu adanya seorang pemimpin pusat atau raja untuk menyatukan mereka, terutama untuk melawan ancaman dari suku-suku tetangga seperti orang Filistin. Saul sebagai Raja PertamaSaul dianggap sebagai raja pertama Kerajaan Israel Bersatu. Menurut Alkitab, ia diurapi oleh nabi Samuel sebagai raja untuk menyatukan bangsa Israel dalam menghadapi ancaman Filistin. Saul memulai pemerintahan dengan sukses dalam beberapa pertempuran, tetapi akhirnya hubungannya dengan Samuel memburuk karena ketidakpatuhan Saul terhadap perintah Tuhan. Saul kemudian gugur dalam pertempuran di Gunung Gilboa, bersama putranya, Yonatan, dalam peperangan melawan Filistin. Daud: Raja Pemersatu IsraelSetelah kematian Saul, Daud, yang sebelumnya menjadi panglima di bawah Saul dan dikenal sebagai pahlawan setelah mengalahkan Goliat, diangkat sebagai raja di Hebron. Pada awalnya, Daud hanya menguasai suku Yehuda, tetapi kemudian semua suku Israel menerima kepemimpinannya, dan Daud berhasil mempersatukan kerajaan tersebut. Ia menjadikan Yerusalem sebagai ibu kota baru dan pusat keagamaan Israel dengan membawa Tabut Perjanjian ke kota tersebut. Daud memperluas wilayah kerajaan dengan menaklukkan bangsa-bangsa tetangga dan membangun pemerintahan yang kuat. Salomo: Masa Keemasan dan KemajuanSalomo, putra Daud, dikenal sebagai raja yang bijaksana dan membangun masa kejayaan Kerajaan Israel Bersatu. Salomo terkenal karena proyek pembangunan besarnya, termasuk pembangunan Bait Suci di Yerusalem yang menjadi pusat ibadah bangsa Israel. Di bawah pemerintahannya, kerajaan mengalami perdamaian dan kemakmuran ekonomi. Ia memperkuat hubungan diplomatik dengan negara-negara lain melalui pernikahan politik, seperti pernikahannya dengan putri Firaun Mesir. Salomo juga dikenal sebagai pengumpul hikmat dan disebut-sebut menulis kitab Amsal dan beberapa kitab kebijaksanaan lainnya. Kehidupan Sosial dan EkonomiKehidupan SosialMasyarakat Israel pada masa Kerajaan Israel Bersatu terdiri dari para petani, penggembala, pedagang, dan pengrajin. Kehidupan sosialnya sangat terkait dengan adat-istiadat yang diatur oleh hukum Yahudi, terutama hukum Taurat yang diajarkan para nabi dan imam. Kehidupan EkonomiPerekonomian Israel berkembang pesat pada masa pemerintahan Salomo. Jalur perdagangan yang melintasi Israel menghubungkan Mesir dengan Mesopotamia, menjadikan Israel sebagai pusat perdagangan yang penting di wilayah tersebut. Ekspor utama adalah hasil pertanian seperti gandum, minyak zaitun, dan anggur. Salomo juga membangun armada dagang yang memungkinkan Israel berdagang hingga ke Tarsis, yang diperkirakan berada di wilayah sekitar Spanyol modern. Pemisahan KerajaanSetelah kematian Salomo sekitar tahun 930 SM, terjadi perselisihan di antara suku-suku Israel. Rehabeam, putra Salomo, naik takhta tetapi kebijakannya yang dianggap keras membuat suku-suku di utara memberontak. Sepuluh suku di utara memisahkan diri dan membentuk Kerajaan Israel dengan Yerobeam sebagai raja. Suku Yehuda dan sebagian suku Benyamin tetap setia kepada Rehabeam, membentuk Kerajaan Yehuda di selatan. Dengan perpecahan ini, berakhirlah masa Kerajaan Israel Bersatu, yang kemudian terbagi menjadi dua kerajaan yang saling berkompetisi. Kerajaan UtaraSecara singkat berikut adalah periode-periode dalam sejarah Kerajaan Utara (933-721 SM; sekitar 210 tahun)[1]
Kerajaan SelatanSecara singkat berikut adalah periode-periode dalam sejarah Kerajaan Selatan (933-606 SM; sekitar 330 tahun)[1]
Hubungan antara kedua kerajaanSecara singkat berikut adalah periode-periode antara kedua kerajaan (933-721 SM; sekitar 210 tahun; sampai kejatuhan kerajaan utara)[1]
Signifikansi Keagamaan dan KebudayaanKeagamaanKerajaan Israel Bersatu dianggap sebagai era di mana bangsa Israel dipersatukan di bawah monoteisme yang kuat, menyembah Tuhan Yahweh sebagai satu-satunya Tuhan. Bait Suci di Yerusalem yang dibangun Salomo menjadi pusat ibadah dan simbol kehadiran Tuhan di tengah umat-Nya. Kebudayaan dan SeniKerajaan Israel Bersatu juga menjadi masa perkembangan seni, sastra, dan hikmat. Masa ini diabadikan dalam teks-teks Alkitab yang termasuk Mazmur, Amsal, dan Kidung Agung. Karya sastra ini mencerminkan kehidupan keagamaan, sosial, dan budaya bangsa Israel. Arkeologi dan Bukti SejarahTerdapat beberapa bukti arkeologis yang diyakini terkait dengan Kerajaan Israel Bersatu, meskipun tidak semuanya disepakati oleh para ahli. Sebagian besar informasi tentang kerajaan ini berasal dari catatan Alkitab. Penggalian arkeologi di beberapa tempat, seperti Megiddo, Gezer, dan Hazor, menunjukkan adanya bangunan dan tembok kota besar yang sejalan dengan deskripsi kekuasaan Salomo. Selain itu, Prasasti Mesha yang ditemukan di Moab dan Prasasti Tel Dan yang ditemukan di Tel Dan menunjukkan keberadaan bangsa Israel pada periode ini, meskipun interpretasi teksnya masih menjadi perdebatan. ReferensiPranala luar |