Kerajaan KusanKepangeranan (Kerajaan) Kusan adalah kerajaan terluas yang menguasai kawasan sebelah tenggara provinsi Kalimantan Selatan, sekarang wilayah kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Kotabaru. Latar belakang kawasan ini sebelumnya di bawah kekuasaan Pangeran Purabaya. Salah seorang putra Sultan 'Inayatullah menikah dengan putri bansawan Bugis atau Makassar. Dari perkawinan ini lahirlah Pangeran Purabaya. Pangeran Purabaya memperoleh kawasan itu sebagai tanah apanase dengan luas wilayah sekitar sepertiga wilayah kerajaan Banjar saat itu. Ia salah seorang cucu Sultan Banjar yang menjadi pimpinan oposisi menentang pemerintahan Raja Banjar Sultan Amarullah Bagus Kesuma. Ketika itu Pangeran Purabaya dan putranya, Gusti Busu membuat basis perlawanan di Pulau Laut, namun akhirnya berhasil ditumpas oleh pasukan Pangeran Purba Negara dan Pangeran Nata Dilaga yang didatangkan dari pusat kerajaan Banjar. Di bekas wilayah Kerajaan ini mulai dirintis kembali oleh Pangeran Muhammad dari Banjar (wafat 1761), ketika ia keluar dari istana untuk bermukim di kawasan pesisir kalimantan Selatan untuk sementara. Putranya, Pangeran Amir (Sultan Amir) yang sebelumnya tinggal di istana Martapura pindah ke kawasan ini sekitar tahun 1783, sebagai basis perlawanan untuk merebut tahta walinya Sultan Tahmidillah II. Pangeran Amir inilah yang dianggap sebagai Raja Kusan yang pertama. Pada masa raja Tanah Bumbu, Gusti Besar (1820-1830), Pangeran Haji Muhammad keturunan Pangeran Dipati Tuha Raja Tanah Bumbu I mulai menetap di kawasan ini, tepatnya di kawasan Sela Selilau. Putranya, Gusti Musa atau Gusti Muso (Pangeran Haji Musa) ditempatkan oleh Ratu Intan I (selaku pewaris kerajaan Tanah Bumbu) untuk menduduki jabatan kepala daerah Batulicin (1832) dan kepala daerah Bangkalaan (1838-1840). Kepangeranan (Kerajaan) Kusan setelah bergabung dengan Hindia Belanda disebut Landschap Kusan. Ibu kotanya Praboekarta (Bedawangan).[1] Landschap Koesan adalah kerajaan terluas yang pernah berdiri di wilayah Tanah Kusan yaitu daerah aliran sungai Kusan dari Salimuran ke arah hulu sungainya (di kecamatan Kusan Hulu, Kusan Tengah, Kuranji dan Sela Selilau (sekarang kecamatan Karang Bintang dan Mantewe). Wilayah ini sekarang termasuk dalam wilayah Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Wilayah Tanah Kusan bertetangga dengan wilayah kerajaan Tanah Bumbu (yang terdiri atas negeri-negeri: Batu Licin, Cantung, Buntar Laut, Bangkalaan, Tjingal, Manunggul, Sampanahan). Di dalam wilayah Tanah Kusan tersebut juga terdapat Kerajaan Pagatan. Wilayah ini semula merupakan sebagian dari wilayah Kesultanan Banjar yang diserahkan oleh Sunan Nata Alam kepada VOC-Belanda pada 13 Agustus 1878. Landschap Koesan terletak di subdivisi bagian timur Kalimantan. Subdivisi Timur mengelola urusan Kerajaan Tanah Bumbu, Pasir, Kutai, Sambaliung, Gunung Tabur, dan Bulungan, dan kabupaten Tidung dan Kusan, yang, sejak tahun 1845, juga memiliki Batu Licin dan Pulau Laut.[2] Pada tahun 1855, daerah ini dinamakan Tanah Boemboe yang terdiri rijk van Pagattan, Koessan, Batoe-Litjin, Laut-poeloe, Bangkalaan, Tjingal, Menoenggoel, Tjantong, Sampanahan, Boentar-Laut en Sabamban..[3] Sejak tahun 1855 Landschap Koesan memiliki Pulau Laut sebagai bagian wilayahnya.[4]
Kerajaan Kusan pada mulanya didirikan Pangeran Amir bin Sultan Muhammad Aliuddin Aminullah, keturunan dari Sultan Kuning (Hamidullah), Sultan Banjar. Kerajaan Kusan lebih dulu berdiri sebelum Kerajaan Pagatan. Pada tahun 1832, Pangeran Haji Musa menjadi Raja Bangkalaan dan Raja Batulicin[5] merupakan ipar dari Sultan Adam, Sultan Banjarmasin. Pada tahun 1840, Pangeran Muhammad Nafis putera Pangeran Haji Musa sebagai Raja Kusan. Penguasa kerajaan Kusan bergelar Pangeran (bukan Sultan), Belanda menyebutnya de Pangeran van Koessan.[6] Kampung-kampungKampung-kampung di Kerajaan Kusan:
SejarahPangeran Amir salah seorang putera Sultan Muhammad Aliuddin Aminullah bin Sultan Kuning (Hamidullah), Sultan Banjar antara tahun 1759-1761. Ketika Sultan Muhammad mangkat, ketiga anak-anaknya masih belum dewasa. Sepeninggal Sultan Muhammad kekuasaan kerajaan kembali dipegang oleh pamannya sekaligus mertuanya Sultan Tamjidullah I yang sebelumnya sudah pernah menjadi Penjabat Sultan sebelum pemerintahan Sultan Muhammad, tetapi dijalankan anak Tamjidullah I yaitu Pangeran Nata. Ketiga anak Sultan Muhammad yaitu Pangeran Abdullah, Pangeran Rahmat dan Pangeran Amir. Pangeran Abdullah dan Pangeran Rahmat tewas karena dicekik. Pangeran Amir yang merasa terancam keselamatannya, berusaha menghindar dengan berpura-pura hendak naik haji, tetapi perahu tidak diarahkan menuju Mekkah tetapi ke arah negeri Tanah Bumbu di Kalimantan Tenggara mendatangi saudara ibunya yaitu Ratu Intan I yang jadi penguasa di Cantung dan Batu Licin. Ratu Intan I adalah anak Ratu Mas binti Pangeran Dipati Tuha. Ratu Intan I menikah dengan Sultan Pasir, Sultan Dipati Anom Alamsyah Aji Dipati (1768-1799). Dengan dukungan bibinya Pangeran Amir mendirikan kerajaan Kusan dan menjadi Raja Kusan I. Tetapi kemudian pemerintah pusat yaitu penguasa Kerajaan Kayu Tangi (Kesultanan Banjar) yang dikuasai dinasti Tamjidullah I yaitu Panembahan Batu (Pangeran Nata bin Tamjidullah I) juga mengakui La Pangewa sebagai kapitan yang kemudian sebagai Raja Pagatan I, di kawasan yang sama. La Pangewa, pemimpin suku Bugis Pagatan adalah sekutu Panembahan Batu. La Pangewa (Kapitan Laut Pulo) dengan pasukan suku Bugis-Pagatan akhirnya berhasil mengusir Pangeran Amir hingga ke Kuala Biaju (sekarang Kuala Kapuas). Pangeran Amir yang merupakan cucu Sultan Kuning berusaha menuntut tahta Kesultanan Banjar dengan dukungan Ratu Intan I dengan pasukan Bugis-Paser menyerang pelabuhan Tabonio di Kesultanan Banjar akhirnya tertangkap VOC yang sudah mengikat perjanjian dengan Panembahan Batu. Pangeran Amir tertangkap pada 14 Mei 1787, kemudian diasingkan ke Srilangka. Pangeran Amir merupakan kakek dari Pangeran Antasari (Pahlawan Nasional), kelak Pangeran Antasari menjadi Panembahan (Raja Banjar) pasca diasingkannya ke pulau Jawa tiga Pangeran penerus Dinasti Tamjidullah I, yaitu Sultan Tamjidillah II ,Pangeran Mangkubumi Wirakusuma II dari Banjar ia menikahi Putri Ratu Raja Kusan IV Pangeran Muhammad Nafis bin Pangeran Haji Musa , Hidayatullah II dari Banjar. sehingga kepemimpinan Kesultanan Banjar kembali ke tangan keturunan Sultan Kuning. Dengan diusirnya Pangeran Amir maka pemerintahan kerajaan Kusan kemudian beralih kepada keturunan Panembahan Batu dari dinasti Tamjidullah I yaitu dilanjutkan oleh Pangeran Musa bin Sultan Sulaiman menjadi Raja Kusan II. Raja-raja Kusan merupakan trah Sultan Sulaiman dari Banjar. Ketika pemerintahan raja ke-4, Pangeran Jaya Sumitra, pusat kerajaan dipindahkan ke daerah Sigam, Pulau Laut. Pangeran Jaya Sumitra kemudian bergelar Raja Pulau Laut I dan Batu Licin II. Wilayah kerajaan Kusan yang ditinggalkan ini digabung ke dalam kerajaan Pagatan sehingga Raja Kusan selanjutnya dipegang oleh Raja Pagatan. Federasi kedua negeri ini kemudian disebut kerajaan Pagatan dan Kusan. RAJA KUSAN IV (1840-1845): Pangeran Muhammad Nafis Raja Bangkalaan Ayah mertua Pangeran Mangkubumi Wirakusuma II dari Banjar
RELASI PERKAWINAN KESULTANAN BANJAR DENGAN BANUA LIMA AMUNTAIKiai Adipati Singasari Gubernur BERKUASA 1778 – 1835 Mempunyai anak 12 orang serta turunan yaitu : A.I Nyai Srikandi ( tidak beranak) B.II Nyai Rika (tidak beranak) C.III Alooh amimah mempunya anak 5 orang yaitu : 1. Kiai Martasuta mempunyai anak 9 orang 2. Kiai Suradiraja mempunyai anak 7 orng 3. Anang Musa mempunyai anak 4 orang 4. ALOOH IPAM mempunyai anak 2 orang 5. Anang yasin mempunyai anak 8 orang
1. Nyai Sutadipa mempunyai anak 7 orang orang yaitu 1. Alooh Dijah 2. Anang Shabuddin 3. Kiai Demang laksana mempunyai anak 1 orang 4. Anang Usup 5. Alooh Aminah istri Adipatie Danoe Radja mempunyai anak 3 orang.Kiai Temenggung mangku Natakusuma, Kiai Temenggung Ngabehi Wargakusuma, Hadji Temenggung Kusuma Yudanegara. 6. Kiai mangun Rasmi mempunyai anak 4 orang yaitu : 1. Anang Djulai 2. Anang Adool 3. Anang Matur 4. Alooh rahmah 7. Anang Noeh
2. Anang Syamsyuddin mempunyai anak 3 orang 3. Kiai Temenggung Ariadinata mempunyai anak 8 orang 4.Nyai Rami istri pangeran Kasir mempunyai anak 7 orang 5. Kiai Wargadinata mempunyai anak 9 orang 6. Alooh Ampit warganata mempunyai anak 3 orang
E.V Alooh oengka + Kiai Ngabehi Jaya Negara (Pambakal Karim) bin ♂ Datu Kabul mempunyai anak 4 orang yaitu: 1.Adipatie Danoe Radja + Alooh Aminah Binti Nyai Sutadipa binti Temenggung Dipa Nata bin Kiai Adipati Singasari mempunyai anak 3 orang 2. Nyai Intan istri Pangeran Mangkoe Boemi Nata , mempunyai anak 17 orang, diantaranya Ratu Siti Maryamah , ibu dari pangeran Hidayatullah II dari Banjar. 3.Alooh Namir mempunyai anak 3 orang 4.Mahmud tidak mempunyai anak
1. Anang Sahit mempunyai anak 3 orang 2. Nyai karta Supa mempunyai anak 4 orang 3. Alooh Noor Intan mempunyai anak 6 orang 4. Anang kanang mempunyai anak 6 orang 5. Alooh Noeraan tidak mempunyai anak 6. Anang Wali mempunyai anak 3 orang 7. Nyai Siti mariam istri pangeran Amir mempunyai anak 2 orang 8. Anang Rokok mempunyai anak 2 orang 9. Alooh Sinah Istri Pangeran Muhammad Napis Raja Kusan III mempunyai anak 1 orang Putri bergelar Ratu Wirakusuma II dari Banjar suaminya adalah Wali Putra Mahkota Banjar 1857-1862 Pangeran Mangkubumi Wirakusuma II dari Banjar bin Sultan Muda Abdur Rahman dari Banjar bin Sultan Adam dari Banjar bin sultan Sulaiman dari Banjar hubungan dengan Pangeran Muhammad Napis disamping sebagai Raja Kusan III beliau juga adalah seorang Ulama Banjar.Pada tahun 1840 Raja Kusan III wafat maka yang mengantikan adalah adiknya Pangeran Djaija Samitra sebagai Raja Kusan IV asal usul Pangeran Muhammad Napis,Ratu Salamah bin Sultan Sulaiman dari Banjar Raja Kayu Tangi II. Dari perkawinan Pangeran Musa Raja Kusan II dan Ratu Salamah dianugerahi keturunan sebanyak 7 orang yaitu Pangeran Bendahara, Pangeran Panji, Pangeran Abdoel Kadir, Pangeran Kasuma Indera, Pangeran Muhammad Nafis , Pangeran Djaija Samitra / Pangeran Jaya Sumitra, dan Pangeran Saputra.Pangeran Muhammad Napis disamping sebagai Raja Kusan IIi beliau juga adalah seorang Ulama.Pada tahun 1840 Raja Kusan III wafat maka yang mengantikan adalah adiknya Pangeran Djaija Samitra sebagai Raja Kusan IV sementara untuk jabatan mangkubumi Raja Kusan IV mempercayakan kepada saudaranya Pangeran Abdoel Kadir. Ketika Raja Kusan IV memindahkan pusat kerajaan ke Salino, Pulau Laut, maka Pangeran Djaija Samitra menyerahkan kerajaan Kusan kepada Arung Pangeran Abdoel Kadir sebagai raja Kusan V, sekaligus sebagai raja kesultanan Pagatan.kerajaan Kusan sebagai bagian kerajaan taklukan kesultanan Banjarmasin. G.VII Njahi Ratoe Intan Sarie Isteri Sultan Sulaiman dari Banjar bergelar Ratu Sepuh Ratna mempunyai anak 6 orang yaitu: 1. Sultan Adam dari Banjar mempunyai anak 11 orang 2. Pangeran Husein bergelar Pangeran Mangkoe Boemi Nata - menjadi mangkubumi sejak 1823 memiliki 17 anak. 3. Pangeran Perbatasari - memiliki 5 anak 4. Ratu Salamah (diperisteri Pangeran Hadji Moesa ( Raja Kusan II ) - memiliki 3 anak. ( Raja Pulau Laut) 5. Pangeran Kassir (Khusairi) memiliki 5 anak. 6. Ratu Salamah (menikahi Pangeran Sungging Anom bin Ratu Anom Sukma Dilaga Mangkubumi Ismail) - tidak memiliki keturunan.
H.VIII Kiai Temenggung Warganata mempunyai anak 5 orang anak yaitu: 1. Alooh Asiah 2. Kiai Djaja Sina 3. Alooh Katijah 4. Alooh Alimah 5.Alooh Amunu
J. X Alooh Simah ( tidak beranak)
1. alooh Dijah 2. Anang Asmail 3. Alooh Oemi 4. joeragan Kusin 5. Alooh Raidah 6. Joeragan kasan 7. Alooh Kamidah 8. Alooh Sahari 9. Anang Abdulkadir
1. Alooh Tikah 2. Alooh Timpung 3. Anang Buti’ 4. Anang Soman 5. Alooh Nonah 6. Alooh Naimah
1. Kiai Mangundipura mempunyai anak 3 orang 2. Kiai Djajadipura mempunyai anak 17 orang
D.1 Nyai Sutadipa mempunyai anak 7 orang yaitu 1. Alooh Dijah 2. Anang Shabuddin 3. Kiai Demang laksana mempunyai anak 1 orang 4. Anang Usup 5. Alooh Aminah istri Adipatie Danoe Radja mempunyai anak 3 orang.Kiai Temenggung mangku Natakusuma , Kiai Temenggung Ngabehi Wargakusuma, Hadji Temenggung Kusuma Yudanegara. 6. Kiai mangun Rasmi mempunyai anak 4 orang yaitu : 1. Anang Djulai 2. Anang Adool 3. Anang Matur 4. Alooh rahmah 7. Anang Noeh
1. Anang Hamid 2. Alooh Binti 3. Anang Sahuddin
1. Alooh Marhamah istri R.M.Wirayudha mempunyai anak 9 orang 2. Kiai Sutawangsa mempunyai anak 10 orang 3. Alooh oentak mempunyai anak 4 orang 4. Anang Muhammad Ali alias Anang Koentoel 5. Anang Timba mempunyai anak 1 orang 6. Alooh Angsa 7. Anang Mohammad Arsyad 8. Alooh Fatimah
1. Pangeran Djantara Kusuma 2. Pangeran Sahabuddin 3. Pangeran Ali 4. Ratu Salamah 5. Gusti Ainun Djariah 6. Gusti Sapiah 7. Gusti Oemi
1. Alooh Djaloha 2. Kiai Darma widjaja 3. Anang Soman 4. Anang Osman 5. Alooh Salamah 6. Alooh Fatimah 7. Anang mohammad Yoenoes 8. Anang Kadir 9 Anang Sanang
1. Alooh tipah 2. Alooh oetil 3. Anang Saad 4. Anang Sohot ( guru silat) 5. Alooh Dawang 6. Anang Rahmat 7. Anang Matahaer 8. Alooh dijah
1. Anang Mohammad yunus 2. Anang Arsyad 3. Alooh Dijah E. 1 Kiai Adipatie Danoe Radja mempunyai anak 3 orang yaitu : 1. [[[Kiai Temenggung mangkunata Kusuma]] 2. Kiai Temenggung Ngubei Wargakusuma 3. Hadji Temenggung Kasuma Juda Negara
1. pangeran Mohamad Hanfiah 2. pangeran Amir 3.Kusuma Ningrat 4. Djaterakusuma 5. ratu Sitti ( Ibu Pangeran Hidayatullah) 6. pangeran Nasir 7. pangeran Purbaya 8. pangeran Ahmad 9. pangeran AriaWangsa 10. pangeran ArdiKasuma 11. pangeran Mulin Kasuma 12. Ratu Bendahara 13. Gusti Alimuddin 14. Gusti Djamal 15.Gusti Abun Sari istri pangeran Abdulkadir (raja P.laut) 16. Gusti daud 17. Pangeran Muksin
1. Alooh Maimunah 2. alooh Siti rahmah 3. alooh Siti Ma’ani C.4. 1) Kiai Mangundipura mempunyai anak di Kalimantan ada3 dan di jawa ada 2 yaitu: 1. Anang Ahmad mempunyai anak : 1. Anang Mohammad Yusuf ( Anang Kumis) gelar Manteri Negara di Tenggarong, mempunyai anak : 1. Kiai Anang Basar 2. Anang kacil 3. Galoeh Basar 4. Galoeh Putih 5. Galoeh Hitam 6. Anang Abubakar ( Nenek dari Bakran – komisaris Polisi) 7. Anang kutai 8. Hadji Ishak ( Anang Gonjang ) orang tua dari a. Eramsyah b. Imaluddin c. Yusuf Azidin 9. Galoeh Tambal 10. Galoeh Bintang 11. Hadji Abdurrasad 12. hadji Mohamad Djafar ( Basah ) , Hoofddjaksa kerapatan besar kerajaan Kutai di tenggarong, mempunyai anak : a. Djumantan , Istri Eramsyah b. Ideham 13. Galuh Kumala 14. Anang Baco’ 2. Anang Matali 3. Alooh hadjiah
1. Raden Said di Gombang 2. Raden Sitti
C.4 Kiai Djajadipura mempunyai anak 17 orang yaitu : 1. Ratu Anoom istri pangeran Ragent , mempunyai anak I. ratu Rebeh Istri dari ratu Begawan, mempunyai anak : 1. Pangeran Ratu Sukama Alamsyah , mempunyai anak : a. Imanuddin gelar Pangeran Kasumi Anum , Sultan Kota Waringin. b. Amiril . Dll. 2. pangeran Kasuma Sari II. Gusti Kacang III. Gusti Saripah, mempunyai anak : 1. Gusti Etah Samarinda , mempunyai anak : a. Gusti Sabran ( Komisaris Polisi) b. Gusti Abdurakhman 2. Gusti Ali 3. Gusti Ratu 4. Gusti Kumala 2 Alooh Maimunah Istri Anang Mantul , mempunyai anak : I. H . Biduri istri Raden Temenggung kasuma Judanegara II. Anang basar ( Anang karim) III. Alooh Bintang Istri H. hasan , mempunyai anak : 1. Hadji Anang Abdul Hamid , mempunyai anak : a. Oeman b. Oedin c. Wahid IV. Anang Abussamad , mempunyai anak: 1. Soelaiman 2. ( tidak di ketahui namanya) 3. Anang Arsyad mempunyai anak: I. H . mangsoer ( orang tua H. Affandi, pernah menjadi sergent kerajaan Johore di Batu Pahat. II. Anang Basar , bebini di Karang Intan III. Anang Mataher di Jelai (Sampit). IV. H. Jawiah berlaki Jaksa lelang ( Muhammad Usman , Orang Tua H. Ramli ). 4. Anang Muhammad Haris ( Napis ) kawin dengan…… ( Sebelah Palembang ) mempunyai anak: I. Galuh Maitaibah II. H. Abdurahman III. Anang Oesman IV. Anang Salman , kawin dengan Saadiah , mempunyai anak : 1. H. Anang Kaderi ( pensiunan Patih , Lahir di amuntai , jumat pagi 07.00. tgl 19 april 1909 atau 25 rabiul awal 1327 H. mempunyai anak : a. Anang Sulaiman V. Oemi Kalsoem VI. Koentari, istri dari Anang Mohamad Sanusi VII. Noer Hasan di Negara 5. Aminah, Istri dari H. Abdulgani , mempunyai anak : I. M. Aboelhasan Amuntai , mempunyai anak : 1. Hamzah , mempunyai anak : a. Imansyah b. Soeriansyah , Sampit c. Abdullah 2. Asmail , mempunyai anak : a. Bahroen ( Surabaya ) 3. Dahlan ( sampit ) mempunyai anak : a. Alipandi ( Sampit ) 4. Alibadroen ( kween) mempunyai anak : a. H. jahrah. II. Anang Kacil 6. Alooh Edong 7. Taesah , ibu dari anang Matamin , anang matamin mempunyai anak : a. Anang jago b. Alooh Jikin , Istri dari H. Anang Abdul Hamid c. Hadji Imberan. 8. Jahora ( oeya ) , ibu Julak Jikin 9. Ita 10. Jaleha ( nini dari m. rais ), mempunyai anak : I. Tihawa ( taluk masjid ) II. Anang Doerasit
1. Anang oteh 2. Jobedah , istri dari Anang Tambi, kertak baru B.masin. ( Keterangan : Anang Tambi Adalah Menantu serta Kemanakan dari Ninda Anang Biak , Negara ).
I. Soedan di Semblimbingan ( Pulau Laut ).
1. Anang Cupran 2. Anang Ardiansyah 3. Anang Aliansyah 4. Anang Ibramsyah 5. Askiah 6. Komala sari a. Boerhan
VIII. Alooh Adui ( Kamaruzaman )
a. Misnar , Dll II. Siti Ainun Zariah kawin dengan oetoeh , mempunyai anak : 1. M. Alifandi kawin dengan Diang binti Sahrum, mempunyai anak : a. Tamdjid Widjaya kawin dengan Ratnawaty mempunyai anak : i. Riviandy ( jambi 25 – 6-1969) ii. Novita purnama Sari ( Jambi 15-11-1970) iii. Fairy Zulkarnaen ( Jambi 24-12-1972) 2. Iskandar kawin dengan mastan , mempunyai anak : a. Norsyah kawin dengan Husaini , mempunyai anak : b. Ida kawin dengan Alwi, mempunyai anak i. Hajar ii. Mir’atul haq iii. c. Anang Indra jaya Iskandar d. Hidayatullah e. ‘Ain f. Qodrat g. Rokhyal ‘Ain ( 8-10-1972) 3. Askiah kawin dengan Mukeri, mempunyai anak: a. Helmy kawin dengan …. b. Makhfuz kawin dengan Siti maryam, mempunyai anak 1. Mahyudin (Negara – 8-1-1980) – meninggal ( 20 maret-1980) 2. M.nur (Negara -1981) ( meninggal dunia ) 3. Syaifuddin nor ( Negara 22-11-1982) senin 07.00 WITA 4. Sekar Melati ( Negara 15-9-1984 ) 19.00 sabtu 5. Tajuddin Noor ( Negara 30-7-1986 rabu 19.00) 6. Edy rahman ( Negara 13-3-1992 jum’at 20.00) 7. Nur Hayati ( Banjarmasin 18-3-1997 selasa 12.55 ) c. Bachriah kawin dengan M.Mujeddi jeles , mempunyai anak : 1. Syaidah 2. Nurul hikmah d. Syahriah kawin dengan zainigani, mempunyai anak : 1. Zuhriah 2. Hamdiah 3. Hamdah 4. Fitria 5. Azhar 6. Iwan e. Saniah kawin dengan ngadimin, mempunyai anak : 1. M. aries 2. Rahmad setiawan f. Hadijah kaawin dengan M. rayhan Noor, mempunyai anak 1. Renny Aulia 2. Irsha Aulia 3. M. Hendra raymawan 4. Sahran kawin dengan Jamariah , mempunyai anak a.Kaspul Anwar kawin dengan Fatimah , mempunyai anak b. khairiyah kawin dengan maliki , mempunyai anak : 1. salman c. rustam ( Meninggal Dunia ) d. Rusminah kawin denganRD. Syarnoebi , mempunyai anak : e.Jamila f.Lina
1. Masabi 2. Mastra 3. Muhamad
17. …..( Bintang), orang tua dari : 1. Anang usuf bin h. Bukhari Ulama di pamangkih 2. Abdusamat 3. Maksid
KESULTANAN BANJAR
(Tanah Bumbu, Kotawaringin, Kusan, Pagatan)
Panembahan Sepuh (1734-1759)
PENGGABUNGAN PAGATAN DAN KUSAN
RAJA PAGATAN DAN KUSAN
Pangeran Jaya SumitraPangeran Djaja Soemitra adalah anak dari pangeran M. Nafis dan menjadi Raja Kusan IV tahun 1840-1850, kemudian ia pindah ke Kampoeng Malino dan menjadi Raja Pulau Laut I pada tahun 1850-1861 Afdeeling Pasir en de Tanah BoemboeKerajaan Kusan merupakan salah satu daerah leenplichtige landschappen dalam Afdeeling Pasir en de Tanah Boemboe menurut Staatblaad tahun 1898 no. 178. Lihat pula
Pranala luar
Catatan kaki
|