Kerjo Lor, Ngadirojo, Wonogiri
Wilayah AdministratifSecara geografis Desa Kerjo Lor berbatasan dengan desa yang se-wilayah Kecamatan Ngadirojo yaitu Desa Kerjo Kidul, Desa Mlokomanis Wetan, Desa Ngadirojo Kidul dan Desa Pondok sedangkan yang berbatasan luar Kecamatan Ngadirojo yaitu Desa – desa yang ada di Kecamatan Sidoharjo dan Kecamatan Girimarto.[butuh rujukan] Pembagian Wilayah
Sejarah DesaBelum ditemukan kebenaran data terkait kapan mulainya Pemerintahan Desa Kerjo Lor ini. Namun sebagai gambaran umum dari informasi yang diterima, terkait pemberian nama Desa Kerjo Lor berasal dari bahasa jawa yaitu Kerjo (Kerja) dan Lor (Utara) dimana saat itu terdapat sebuah pabrik di sebelah selatan yang tepatnya di Desa Gemawang dimana pekerjanya berasal dari utara Desa Gemawang dan untuk memudahkan pengawasan, maka wilayah tempat tinggal pekerja tersebut kemudian dibagi menjadi dua yaitu pekerja dari utara yang kemudian untuk memudahkan pemanggilan menjadi kerja utara atau dalam bahasa jawa yaitu Kerja Lor atau Kerjo Lor dan pekerja dari selatan yang kemudian disebut Kerjo Kidul.[butuh rujukan] Kepala Desa PertamaKepala Desa yang pertama adalah Bapak Poncodiprono, beliau mempunyai gelar Demang yang sangat dimungkinkan gelar itu anugerah kebesaran dari Kraton Surakarta dan bisa jadi wilayahnya saat itu bukan Desa melainkan Kademangan.[butuh rujukan] Saat itu Indonesia belum merdeka karena masih dijajah oleh Belanda dengan pusat Pemerintahan Demang Poncodiprono terletak di Dusun Waduk.[butuh rujukan] Kepala Desa KeduaKepala Desa kedua, Demang Poncodiprono mempunyai putra bernama Kartowijoyo yang rupanya sejak awal pemerintahannya dipersiapkan untuk menggantikan jabatannya. Setelah Demang Poncodiprono meninggal dunia, Kartowijoyo menggantikan kedudukan ayahnya menjadi Kepala Desa Kerjo Lor.[butuh rujukan] Kepala Desa KetigaKepala Desa ketiga ialah Karto Wijoyo, yang namanya sama dengan Kepala Desa kedua. Beliau bukanlah keturunan dari Demang Poncodiprono melainkan berasal dari Desa Gedong hanya saja memiliki nama yang kebetulan sama. Konon kabarnya beliau mampu memadamkan kekacauan dan huru hara yang mengganggu ketentraman masyarakat Desa Kerjo Lor saat itu, sebagai imbalan jasanya kemudian beliau dikukuhkan sebagai Kepala Desa Kerjo Lor. Kemudian Pusat Pemerintahan Desa Kerjo Lor dipindahkan dari Dusun Waduk ke Dusun Ketonggo.[butuh rujukan] Kepala Desa Keempat (1937 – 1967)Kepala Desa keempat ialah Ronggo Wijoyosastro, beliau memegang tampuk Pemerintahan Desa Kerjo Lor tahun 1937 – 1967. Kepala Desa ini mendapat gelar Ronggo sebagai gelar kehormatan atas jasanya bahkab gelar tersebut diperoleh sejak awal pemerintahannya. Walaupun pemerintahannya masih dalam masa penjajahan tetapi berangsur-angsur Kerjo Lor mulai membangun diri. Dalam bidang pendidikan misalnya dibangun Sekolah Dasar yaitu Sekolah Dasar Kerjo Lor I, II dan III termasuk sekolah lama yang dipersiapkan oleh Ronggo Wijoyosastro.[butuh rujukan] Masa pemerintahan Ronggo Wijoyosastro Kecuali itu mengalami goncangan percobaan pemberontakan PKI hingga dua kali tahun 1948 pemberontakan di Madiun yang imbasnya sampai di Desa Kerjo Lor, kemudian pemberontakan PKI yang kedua pada tahun 1965.[butuh rujukan] Berkat kegigihan dan keuletan beliau, Ronggo Wijoyosastro berhasil membawa Desa Kerjo Lor ke kancah pembangunan lahir dan batin. Kemudian Pusat Pemerintahan dari yang berlokasi di Dusun Ketonggo dipindahkan ke Dusun Waduk lagi setelah berhasil membebaskan Desa Kerjo Lor dari pemberontakan PKI dan berakhir masa pemerintahanya pada tahun 1967 karena meninggal dunia.[butuh rujukan] Kepala Desa Kelima (1969 – 1988)Kepala Desa kelima yaitu Soekadi dengan masa jabatannya pada tahun 1969 – 1988. Soekadi kemudian memindahkan dan mulai membangun ibu kota pemerintahan desa yang baru, dari Dusun Waduk ke Dusun Dokeso. Pada masa Soekadi, Indonesia mulai menapaki mas Pembangunan yakni Pembangunan Lima Tahun atau Repelita yang dengan sendirinya Pemerintahan Desa Kerjo Lor pun mulai berbenah diri melaksanakan pembangunan di segala sektor. Masa jabatan Soekadi berakhir pada tahun 1988 karena beliau tidak mencalonkan kembali untuk masa jabatan yang kedua.[butuh rujukan] Kepala Desa Keenam (1988 – 1997)Kepala Desa keenam yaitu Widadmoyo dengan masa jabatannya pada tahun 1988 – 1997 untuk Periode I, kemudian terpilih kembali pada Periode II yaitu untuk masa jabatannya pada tahun 1997 – 2006. Selama pemerintahan beliau pembangunan disegala bidang mulai mengalami banyak peningkatan, mulai dari status Desa Swakarya sampai masuk klasifikasi Desa Swasembada dan Desa Pelopor P4 Utama.[butuh rujukan] Kepala Desa Ketujuh (2007 – sekarang)Kepala Desa ketujuh yaitu Laura Isabella, beliau merupakan putri dari Widadmoyo dan dengan dukungan dari masyarakat berhasil memenangkan Pemilihan Kepala Desa pada tahun 2007 sebagai Periode I untuk masa jabatan tahun 2007 – 2012, kemudian terpilih kembali untuk Periode II untuk masa jabatan tahun 2013 – 2018, sebelum berakhirnya masa jabatan untuk Periode II terbit aturan baru yang mengatur tentang masa jabatan Kepala Desa yang semula hanya diatur 2 (dua) Periode menjadi 3 (tiga) Periode sehingga mencalonkan dan memenangkan kembali untuk Periode III dengan masa jabatan tahun 2019 – 2025.[butuh rujukan] Desa Kerjo Lor memiliki gedung kantor yang digunakan untuk pelayanan masyarakat dan terbagi Ruang Kepala Desa, Ruang Sekretariat Desa, Ruang Data dan Pemajangan Monografi, Ruang SJDI dan Ruang Pelayanan.[butuh rujukan] Desa Kerjo Lor juga memiliki balai desa yang megah pada jamannya akan tetapi karena perkembangan jaman dan tuntutan kebutuhan balai desa tersebut sudah tidak sesuai lagi, maka atas dasar kesepakatan bulat hasil rapat bersama antara Pemerintah Desa, Lembaga – lembaga Desa dan seluruh komponen masyarakat akhirnya balai desa Kerjo Lor dilelang dan didirikan balai desa baru yang multi guna sebagai gedung serba guna untuk acara Rapat Dinas, Pertemuan sosial masyarakat, gedung olah raga maupun acara yang memerlukan ruangan yang luas. Peletakan batu pertama pembangunan balai desa yaitu pada hari Kamis tanggal 06 Oktober 2005 dimana sumber dana diperoleh dari APBD Kabupaten Wonogiri, swadaya masyarakat, pemanfaatan kekayaan desa berupa turus jalan, hasil lelang bangunan balai desa yang lama dan para donator termasuk di dalamnya masyarakat Kerjo Lor yang dirantau yang tergabung dalam Forum Komunikasi Masyarakart Kerjo Lor, kemudian pada hari Selasa tanggal 22 Desember 2009 gedung balai desa serba guna selesai dan diresmikan oleh Bupati Wonogiri serta pemberian nama gedung Mandala Bhakti Praja yang artinya Tempat yang dipakai untuk mengungkapkan janji setia kepada Negara.[butuh rujukan] Demografi DesaDesa Kerjo Lor merupakan daratan bukan pegunungan dan bukan pula dataran rendah, beberapa sungai melintas dari arah utara mengalir ke selatan.[butuh rujukan] Letak Geografis DesaSecara geografis Desa Kerjo Lor berada pada wilayah 0°35'38.1012"S garis Lintang dan 110°13'32.8584"E garis Bujur. 0°35′38.1012″S 110°13′32.8584″E / 0.593917000°S 110.225794000°E[butuh rujukan] Batas Wilayah DesaDesa Kerjo Lor merupakan sebagian dari wilayah Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah yang letaknya di sebelah timur Kecamatan Ngadirojo.[butuh rujukan] Desa Kerjo Lor berbatasan dengan desa yang se-wilayah Kecamatan Ngadirojo dan berbatasan dengan desa di luar Kecamatan Ngadirojo.[butuh rujukan] Adapun batas Desa Kerjo Lor adalah sebagai berikut :[butuh rujukan]
Demikian juga Desa Kerjo Lor terlintas Jalan Raya jurusan Wonogiri – Ponorogo. Masyarakat Desa Kerjo Lor sebagian besar menekuni bidang pertanian kurang lebih 90%.[butuh rujukan] Data DesaData Umum
Pemerintahan Desa
Kelembagaan
Ranking & Status Desa IDM
Penghargaan
|