Keruing daun besar
Dipterocarpus alatus ( bahasa Thai: ยางนา, RTGS: yang na ; Khmer : chhë tiël ba:y, chhë tiël tük, chhë tiël thom [2] atau ឈើទាល ( chheutéal) ; bahasa Vietnam: dầu nước , dầu rái ), juga dikenal dalam bahasa sehari-hari sebagai keruing daun besar, adalah pohon hutan tropis, dari hutan lebat yang selalu hijau atau hutan lebat campuran, di Asia tropis. Tanaman ini memiliki status konservasi rentan.[1] KeteranganDipterocarpus alatus adalah pohon besar, tumbuh setinggi antara 30 dan 60 m. Tanaman ini diserbuki oleh serangga, dan menghasilkan buah antara bulan Maret dan April. Benihnya disebarkan oleh angin.[1] KegunaanDi Kamboja, kayunya sangat berharga dalam konstruksi dan pembuatan lemari, jika tidak dieksploitasi untuk diambil resinnya yang berminyak. Umumnya, resin dikumpulkan untuk kegunaan berikut: pernis kayu, tahan angin pada perahu, dan obat tradisional. Ketika dicampur dengan lilin lebah, digunakan dalam balutan luka ulserasi. Kulit pohon muda juga digunakan dalam pengobatan tradisional, untuk mengatasi rematik dan penyakit liver, serta untuk merangsang nafsu makan pada ternak.[2] Referensi
|