Ketan mangga
Ketan mangga (bahasa Thai: ข้าวเหนียวมะม่วง, RTGS: khaoniao mamuang, pengucapan [kʰâ(ː)w.nǐa̯w mā.mûa̯ŋ]) adalah hidangan penutup Thailand yang terbuat dari beras ketan, mangga, dan santan. Makanan ini dapat dimakan dengan garpu, sendok, atau langsung dengan tangan.[1] Meskipun berasal dari Thailand, makanan ini dikonsumsi di wilayah geografis Indochina di Asia Tenggara, seperti Laos, Kamboja, dan Vietnam.[2] Ketan mangga lazim menjadi sajian dalam puncak musim mangga pada musim panas bulan April dan Mei di Thailand.[3] Cara membuatBahan utama yang dibutuhkan adalah beras ketan, santan segar atau yang sudah dikalengkan, garam, gula aren, dan mangga. Mula-mula, beras ketan direndam dalam air dan kemudian dimasak dengan cara dikukus atau menggunakan penanak nasi. Sementara itu, santan kelapa dicampur dengan garam dan gula, lalu dipanaskan tanpa mendidih. Setelah ketan yang dimasak telah tanak, masukkan ketan dalam campuran santan, lalu aduk dan tunggu hingga santan meresap ke dalam ketan. Untuk menyiapkan hidangan ini, kupas dan iris mangga. Lalu, taruh mangga di wadah beserta campuran ketan yang ditaruh di sampingnya. Sisa santan yang belum terpakai dapat ditambahkan ke dalam ketan untuk menambah cita rasa gurih. Kadang-kadang ketan dapat ditambahkan taburan kacang kuning renyah.[4] Pada umumnya, mangga kuning yang disajikan dalam ketan mangga memiliki rasa yang lebih manis dari mangga hijau. Di Thailand, mangga dengan jenis "Nam Doc Mai" [5][6] (mangga nektar bunga) atau jenis "ok-rong" yang digunakan [7]. Mangga jenis lain yang berasal dari wilayah Meksiko dan Karibia juga dapat disajikan.[8] Beras ketan bergluten pun umumnya dijadikan bahan ketan dibandingkan beras ketan biasa karena bertekstur lebih baik. Makanan ini sebaiknya dihabiskan setelah dihidangkan. Jika dimasukkan ke dalam kulkas atau dibiarkan berhari-hari, ketan akan mengeras dan sulit dimakan. Ketan pun akan cepat basi karena mengandung santan.[9] VariasiKetan mangga bisa divariasikan seperti ini:
Lihat pulaReferensi
|