Share to:

 

Ketopong Negau

Sebuah ketopong Negau ditemukan di Situs arkeologi Hallstatt, dekat Vače, Slovenia. Ketopong ini sekarang disimpan di Museum Prasejarah dan Sejarah Awal (Berlin).

Ketopong Negau adalah kumpulan dua puluh enam ketopong[a] yang diperkirakan dibuat pada tahun 450 SM–350 SM. Ketopong-ketopong tersebut ditemukan pada tahun 1812 di Ženjak, dekat Negau, Kadipaten Steiermark (kini Negova, Slovenia).[1] Ketopong tersebut berbentuk khas vetulonia daru Peradaban Etruria, kadang-kadang disebut sebagai "ketopong jenis Negau". Tidak jelas kapan ketopong-ketopong ini terkubur, tetapi sepertinya ditinggalkan begitu saja di situs Ženjak karena alasan adat-istiadat. Desa Ženjak sangat menarik bagi para arkeolog Jerman selama pemerintahan Nazi dan kemudian dinamai Harigast selama Perang Dunia II. Situs kepurbakalaan itu tidak pernah digali dengan benar.

Tulisan

Tulisan pada ketopong Negau.

Di salah satu ketopong ("Negau B"), ada tulisan dalam alfabet Etruria utara. Tanggal penulisan tidak jelas, tetapi diduga ditulis pada tahun 350-300 SM (Teržan 2012). Tulisan tersebut terbaca sebagai:

𐌇𐌀𐌓𐌉𐌙𐌀𐌔𐌕𐌉𐌕𐌄𐌉𐌅𐌀///𐌉𐌐
harigastiteiva\\\ip

Banyak penafsiran tulisan tersebut yang telah dikemukakan di masa lalu, tetapi penafsiran yang paling mutakhir adalah oleh T.L. Markey (2001), yang menguraikan tulisan tersebut sebagai Hariχas Titeiva, berarti "Harigast sang imam" (diturunkan dari *teiwaz, berarti "dewa"), sebagai ketopong bertulisan lain yang juga ditemukan di situs tersebut menyandang beberapa nama (kebanyakan berbahasa Kelt) diikuti dengan gelar keagamaan. Bagaimanapun, nama Jermanik Harigast hampir dibaca secara umum. Sebelumnya, beberapa cendekiawan telah melihat prasasti tersebut sebagai evolusi awal dari alfabet Rune, tetapi sekarang diterima bahwa huruf-huruf tersebut merupakan jenis alfabet Etruria Utara, yang mendahului pembentukan alfabet Rune.

Tulisan tersebut sangat menarik bagi ahli linguistik sejarah, karena telah dikemukakan bahwa tulisan tersebut sebagai bukti paling awal dari hukum Grimm (juga dikenal sebagai Pergeseran Bunyi Jermanik Pertama), pergeseran bunyi yang membedakan bahasa-bahasa Jermanik dari bahasa-bahasa Indo-Eropa lainnya. Jika Titeiva adalah kata Jermanik yang berkerabat dengan kata deus (berarti "dewa") dalam bahasa Latin, berarti mencerminkan pergeseran Grimm untuk konsonan *d>*t. Tulisan tersebut berarti telah menjadi bukti paling awal dari pergeseran konsonan, yang memiliki keakuratan untuk pendugaan kapan pergeseran konsonan Jermanik bahkan sebelum ditemukan ketopong-ketopong tersebut. Namun Smith memperingatkan bahwa ada masalah besar dengan melihat ketopong sebagai bukti kepastian untuk perkembangan semacam itu.[1]

Empat tulisan berlainan pada ketopong yang biasanya disebut "Negau A" telah diuraikan oleh Markey (2001) sebagai: Dubni banuabi berarti "dari Dubnos si pembunuh babi"; sirago turbi berarti "pendeta pasukan bintang"; Iars'e esvii berarti "Iarsus yang ilahi"; dan Kerup, mungkin singkatan untuk nama-nama Kelt seperti Kerubogios.

Lihat pula

Catatan

  1. ^ 23 di antaranya masih awet

Referensi

Catatan kaki

  1. ^ a b Jeremy J. Smith (2 April 2009). Old English: A Linguistic Introduction. Cambridge University Press. hlm. 125–. ISBN 978-0-521-86677-4. 

Daftar pustaka

  • Markey, Tom (2001). "A Tale of Two Helmets: The Negau A and B Inscriptions". Journal of Indo-European Studies. 29 (1/2): 69–172. 
  • Teržan, B. 2012. ‘Negau (Negova), Slowenien: Benedikt V’, in S. Sievers, O.H. Urban and P.C. Ramsal (eds), Lexikon zur keltischen Archäologie, pp. 1357-59. Vienna.

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya