Share to:

 

Kiki Febriyanti

Kiki Febriyanti (lahir 10 Februari 1986) adalah seorang sutradara Indonesia. Melalui karyanya yang berjudul Jangan Bilang Aku Gila! ia terpilih menjadi Sutradara Terbaik di STEPS International Film Festival 2013 (Ukraina).[1][2] Film ini merupakan bagian dari KickStart! 2008, sebuah program Pelatihan & Produksi film dokumenter yang diselenggarakan oleh in-docs.[3]

Karyanya yang lain berjudul "Calalai: in Betweenness" yang membahas mengenai lima gender dalam masyarakat Bugis menjadi salah satu bukti keragaman gender dalam kebudayaan Indonesia.[4] Film ini telah diputar di sejumlah festival film di antaranya di Equality Festival 2015 di Kyiv (Ukraina), the 6th Salaya International Documentary Film Festival 2016 (Thailand), the 18th Seoul International Women's Film Festival 2016 (Korea), Mzansi Women’s Film Festival 2017 di Johannesburg (Afrika Selatan), the 31th Pärnu International Anthropology & Documentary Film Festival 2017 (Estonia), The 13th IAWRT Asian Women’s Film Festival (India)[5] dan 24th Woman Make Waves Film Festival (Taiwan).[6]

Selain menyutradarai film dokumenter, ia juga menyutradarai video klip. Salah satunya adalah video klip dari kelompok musik Orkes Moral Pengantar Minum Racun featuring Kunto Aji yang berjudul "Too Long to be Alone" yang diproduksi oleh Sedap Films dan diproduseri oleh Wini Angraeni.[7] Lagu ini merupakan parodi dari lagu Kunto Aji yang berjudul "Sudah Terlalu Lama Sendiri".[8]

Ia adalah lulusan Jurusan Sastra Indonesia Universitas Jember. Pada 2015 mendapatkan beasiswa John Darling Fellowship.[9] John Darling Fellowship didirikan oleh Sara Darling untuk mengenang suaminya, John Darling, sebagai pembuat film dokumenter Australia, yang mempersembahkan sebagian besar masa kariernya untuk Indonesia.[10]

Filmografi

Rujukan

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya