Share to:

 

Kintamani, Bangli

8°14′39″S 115°19′40″E / 8.244249°S 115.327723°E / -8.244249; 115.327723

Kintamani
Peta lokasi Kecamatan Kintamani
Negara Indonesia
ProvinsiBali
KabupatenBangli
Pemerintahan
 • CamatI Wayan Dirgayusa[1]
Populasi
 • Total93,240 jiwa (2.015)[2]
90,078 jiwa (2.010)[3] jiwa
Kode pos
80652
Kode Kemendagri51.06.04 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS5106040 Edit nilai pada Wikidata
Luas366,92 km²[4]
Kepadatan897 orang/km²(2015)
Desa/kelurahan48 desa
Situs webkintamani.banglikab.go.id
Peta
PetaKoordinat: 8°14′20.4″S 115°19′19.3″E / 8.239000°S 115.322028°E / -8.239000; 115.322028


Kintamani adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Bangli, Provinsi Bali, Indonesia. Kintamani juga merupakan kawasan wisata pemandangan alam di Bali, Indonesia.[5][6]

Kintamani banyak dihuni oleh penduduk asli Bali, Bali Aga mereka kebanyakan tinggal di sekitar pengunaan gunung Batur Suku Bali Aga mengunakan bahasa Bali Aga.

Geografi

Batas wilayah

Utara Kabupaten Buleleng,
Timur Kabupaten Karangasem
Selatan Kecamatan Bangli,Kecamatan Tembuku dan Kabupaten Gianyar
Barat Kabupaten Buleleng dan Kabupaten Badung

Sejarah

Sumber-sumber yang menyebutkan tentang Danau Batur adalah Lontar Kesmu Dewa, Lontar Usana Bali, dan Lontar Raja Purana Batur. Disebutkan bahwa Pura Batur sudah ada sejak masa Mpu Kuturan, yaitu abad ke-10 sampai permulaan abad ke-11. Luasnya areal dan banyaknya pelinggih-pelinggih menandakan bahwa Pura Batur adalah penyiwi raja-raja yang berkuasa di Bali, sekaligus merupakan Kahyangan Jagat. Di Pura Batur yang diistanakan adalah Dewi Danu yang disebutkan dalam Lontar Usana Bali yang terjemahannya sebagai berikut:

Adalah ceritera, terjadi pada bulan Marga Sari (bulan ke V) waktu Kresna Paksa (Tilem) tersebutlah Betara Pasupati di India sedang memindahkan Puncak Gunung Maha Meru dibagi menjadi dua, dipegang dengan tangan kiri dan kanan lalu dibawa ke Bali digunakan sebagai sthana Putra dia yaitu Betara Putrajaya (Hyang Maha Dewa) dan puncak gunung yang dibawa tangan kiri menjadi Gunung Batur sebagai sthana Betari Danuh, keduanya itulah sebagai ulunya Pulau Bali. Kedua Gunung ini merupakan lambang unsur Purusa dan Pradana dari Sang Hyang Widhi. Pura Batur merupakan tempat Pemujaan Umat Hindu di seluruh Bali khususnya Bali Tengah, Utara dan Timur memohon keselamatan di bidang persawahan. Sehingga pada saat puja wali yang jatuh pada Purnamaning ke X (kedasa) seluruh umat terutama pada semua kelian subak, sedahan-sedahan datang ke Pura Batur menghaturkan "Suwinih". Demikian kalau terjadi bencana hama.

Pembagian Administrasi Desa

Kecamatan Kintamani dibagi menjadi 48 desa yang diurutkan secara abjad sebagai berikut:

Pariwisata

Potensi wisata kawasan ini adalah pemandangan kawasan pegunungan yang unik dan menakjubkan. Berjarak kira-kira 2 jam perjalanan dari Kota Denpasar, tepatnya di tempat yang disebut Penelokan, yang sesuai dengan namanya dalam bahasa Bali yang berarti tempat untuk melihat-lihat merupakan lokasi yang paling strategis untuk menikmati pemandangan alam di kawasan wisata ini. Penelokan terletak di Kedisan, salah satu desa di Kec. Kintamani.

Dari Penelokan kita bisa menyaksikan pemandangan menakjubkan. kombinasi antara Gunung Batur beserta hamparan bebatuan hitam dengan Danau Batur yang berbentuk bulan sabit berwarna biru di sebuah kaldera yang oleh wisatawan-wisatawan dikatakan sebagai kaldera terindah di dunia. Penelokan sudah mempunyai infrastruktur yang cukup memadai sebagai tempat wisata, antara lain penginapan maupun restoran.

Dari Penelokan kita mempunyai dua alternatif untuk melanjutkan perjalanan di Kintamani. pertama kita bisa melanjutkan ke arah utara menuju Desa Batur. Di desa ini kita bisa berkunjung ke salah satu pura kahyangan jagat di Bali yang bernama Pura Batur. pura ini pada awalnya terletak di sebelah barat daya Gunung batur yang kemudian dipindahkan bersamaan dengan pindahnya warga desa ke bagian atas.

Alternatif kedua kita bisa turun ke pusat Desa Kedisan untuk selanjutnya menyeberang melintasi danau ke sebuah desa tua yang bernama Terunyan. Di Desa Terunyan kita bisa melihat peradaban Bali kuno yang disebut Bali Aga. di desa ini orang-orang yang sudah meninggal tidak dikubur tetapi diletakan begitu saja di bawah sebuah pohon. Mayat-mayat ini tidak mengeluarkan bau sama sekali.

Lokasi

Objek Wisata Kawasan Batur terletak di Desa Batur, Kecamatan Kintamani Kabupaten Daerah Tingkat II Bangli. permukaan laut dengan suhu udaranya berhawa sejuk pada siang hari dan dingin pada malam hari. Objek wisata ini dapat dilalui dengan kendaraan bermotor, karena lokasi ini menghubungkan Kota Bangli dan Singaraja. Sedangkan rute objek, menghubungkan Objek Wisata Kawasan Batur dengan Objek Wisata Tampaksiring dan Besakih.

Dua taman wisata alam (TWA) yang terdapat di wilayah ini adalah TWA Gunung Batur Bukit Payang dan TWA Panelokan.[7]

Fasilitas

Di objek wisata Kawasan Batur tersedia tempat parkir, rumah makan, restoran, penginapan, toilet, wartel, serta warung-warung minuman dan makanan kecil. Fasilitas angkutan umum dan angkutan penyeberangan juga tersedia.

Kunjungan

Objek wisata Kawasan Batur ramai dikunjungi oleh wisatawan mancanegara dan nusantara. Kunjungan yang paling menonjol sekitar bulan Agustus, Desember, saat menyambut Tahun Baru dan suasana Tahun Baru. Demikian pula pada hari-hari Raya Galungan, Idul Fitri dan Hari Raya Natal, bahkan sering dikunjungi oleh tamu negara baik dari pusat maupun tamu dari luar negeri.

Referensi

  1. ^ Abu Vulkanik Rambah Kintamani
  2. ^ Kabupaten Bangli dalam Angka 2017
  3. ^ Penduduk Indonesia Menurut Desa 2010
  4. ^ Kecamatan Bangli dalam Angka 2017, hal.23
  5. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  6. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 
  7. ^ Balai KSDA Bali: Profil kawasan Taman Wisata Alam, diakses pada 23/x/2024

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya