Share to:

 

Kleptoplasti

Costasiella kuroshimae, seekor siput laut Sacoglossa yang menggunakan kleptoplasti untuk membuat pola kompleks pada tubuhnya.
Sel pencernaan tabung dari lintah laut Elysia clarki, yang penuh dengan kloroplas yang diambilnya dari alga hijau. C = KloroplasN = Inti sel.Bilah skala adalah 3 mikrometer.

Kleptoplasti (dari Bahasa Yunani kleptes (κλέπτης), "pencuri", dan plastós (πλαστός), awalnya berarti "membentuk", namun digunakan pada biologi untuk merujuk plastid[1]), adalah sebuah proses pada hubungan simbiotik yang mana plastid, terutama kloroplas dari alga, diambil oleh inang. Umumnya alga dimakan, dan dicerna sebagian, menyisakan plastid utuh, yang nantinya akan dirawat ("dicuri") oleh inang, untuk sementara waktu melanjutkan proses fotosintesis, memberi inangnya energi dan menguntungkan inang tersebut.

Kleptoplasti dapat ditemukan pada dua kelompok besar eukariota, yaitu mikroorganisme pada Supergrup SAR dan beberapa hewan laut.

Eukaryota
Supergrup SAR
Rhizaria

Foraminifera

Alveolata

Dinoflagellata

Ciliata

Animalia

Rhabdocoela

Gastropoda

Sacoglossa

Nudibranchia

Referensi

  1. ^ Minnhagen, Susanna; Carvalho, Wanderson F.; Salomon, Paulo S.; Janson, Sven (2008). "Chloroplast DNA content inDinophysis(Dinophyceae) from different cell cycle stages is consistent with kleptoplasty". Environmental Microbiology. Wiley. 10 (9): 2411–2417. doi:10.1111/j.1462-2920.2008.01666.x. PMID 18518896. 
Kembali kehalaman sebelumnya