Komensalisme adalah simbiosis yang menyebabkan satu organisme diuntungkan dan organisme lain tidak dirugikan. Dalam interaksi ini, salah satu organisme tidak mengalami dampak apa pun akibat keberadaan organisme lainnya, baik berupa keuntungan maupun kerugian.[1]
Etimologi
Komensalisme berasal dari istilah Latin Abad Pertengahan commensalis, yang berarti 'berbagi meja makan bersama', dari com- (bersama) dan mensa (meja). Penggunaan dalam konteks biologi muncul pada tahun 1870 untuk mendeskripsikan hubungan antara dua organisme yang hidup bersama tanpa salah satu dirugikan.[2]
Contoh interaksi
Berikut merupakan contoh interaksi simboisis komensalisme:
Burung Pelikan dan Ikan: Burung pelikan sering mengikuti kelompok ikan besar, seperti ikan sarden, untuk memanfaatkan peluang mendapatkan makanan. Pelikan biasanya menunggu di atas permukaan air untuk menangkap ikan yang dipindahkan ke permukaan oleh kelompok ikan tersebut. Dalam hubungan ini, pelikan memperoleh sumber makanan tanpa memberikan dampak terhadap kelompok ikan.
Pohon dan Liana: Liana adalah jenis tumbuhan menjalar yang memanfaatkan pohon sebagai penyangga untuk tumbuh. Liana memperoleh dukungan struktural dari pohon tanpa memberikan dampak negatif yang signifikan pada pohon tersebut. Hubungan ini menggambarkan simbiosis komensalisme antara dua spesies tumbuhan.[3]
Cacing Pipih dan Kepiting:Cacing pipih menempel pada tubuh kepiting untuk memperoleh sumber makanan dari lingkungannya. Dalam interaksi ini, cacing pipih tidak bersifat parasit karena tidak mengambil nutrisi dari tubuh kepiting maupun memberikan dampak positif atau negatif terhadap kepiting yang menjadi inangnya.
Bunga Raflesia dan Akar Pohon: Bunga raflesia memanfaatkan akar pohon sebagai tempat tinggal untuk menunjang kelangsungan hidupnya. Tidak seperti tumbuhan epifit lainnya, bunga raflesia tidak mengambil nutrisi dari inangnya. Oleh karena itu, keberadaan bunga raflesia tidak memberikan pengaruh buruk maupun manfaat bagi pohon yang menjadi tempat tumbuhnya.[4]
Argumen
Hubungan antara manusia dan beberapa jenis flora usus yang bersifat komensal atau mutualistik masih belum terjawab.
Beberapa ahli biologi berpendapat bahwa interaksi dekat antara dua organisme tidak mungkin sepenuhnya netral bagi salah satu pihak, dan bahwa hubungan yang diidentifikasi sebagai komensal kemungkinan besar bersifat mutualistik atau parasit dengan cara yang halus dan belum terdeteksi. Misalnya, epifit adalah "pembajak nutrisi" yang mungkin menghalangi sejumlah besar nutrisi yang seharusnya masuk ke tanaman inang.[5] Epifit dalam jumlah besar juga dapat menyebabkan dahan pohon patah atau menaungi tanaman inang dan mengurangi laju fotosintesisnya.[6] Demikian pula, tungau foresis dapat menghalangi inangnya dengan membuat penerbangan menjadi lebih sulit, yang dapat mempengaruhi kemampuan berburu di udara atau menyebabkannya mengeluarkan energi ekstra saat membawa penumpang tersebut.[7]
Jenis
Sama seperti semua interaksi ekologis, komensalisme memiliki kekuatan dan durasi yang bervariasi, mulai dari simbiosis yang intim dan berumur panjang hingga interaksi yang singkat dan lemah melalui perantara.[8]
Foresis
Foresis adalah istilah untuk satu hewan yang menempel pada hewan lain secara eksklusif untuk transportasi, yang biasanya ditemukan pada artropoda seperti tungau pada serangga (seperti kumbang, lalat atau lebah), kalajengking palsu pada mamalia atau kumbang,[9] dan kaki seribu pada burung.[10] Foresis dapat bersifat obligat atau fakultatif (disebabkan oleh kondisi lingkungan).
Inquilinisme
Inquilinisme atau penyewa adalah penggunaan organisme kedua untuk tempat tinggal permanen. Contohnya adalah tumbuhan epifit (seperti banyak anggrek) yang tumbuh di pohon,[11] atau burung yang hidup di lubang pohon.
Metabiosis
Metabiosis adalah ketergantungan yang lebih tidak langsung, di mana satu organisme menciptakan atau mempersiapkan lingkungan yang sesuai untuk organisme kedua. Contohnya termasuk belatung yang berkembang dan menempati mayat[12] dan kelomang yang menggunakan cangkang gastropoda untuk melindungi tubuhnya.[13]
Fasilitasi
Fasilitasi atau probiosis menggambarkan interaksi spesies yang menguntungkan setidaknya salah satu organisme dan tidak merugikan keduanya.[14]
Nekromeni
Nekromeni adalah seekor hewan yang bergaul dengan hewan lain sampai hewan tersebut mati, kemudian hewan tersebut memakan bangkai hewan tersebut. Contohnya termasuk beberapa nematoda[15] dan beberapa tungau.[16]