Kongres Pemuda Seluruh IndonesiaKongres Pemuda Seluruh Indonesia[1][2] adalah kongres yang diadakan di Alun-alun Utara Yogyakarta pada tanggal 10-11 November 1945[3] oleh badan-badan perjuangan pemuda dari berbagai wilayah di Indonesia, yang pada saat itu belum tergabung dalam Badan Keamanan Rakyat.[1][2] PesertaSejumlah 332 utusan dari 30 organisasi pemuda menghadiri kongres ini.[1][2] Bung Karno, Bung Hatta, Sri Sultan Hamengkubuwono IX, dan Sri Paku Alam VIII turut menyambut para utusan tersebut,[4] dan selanjutnya Chairul Saleh dan Sukarni memimpin rapat selanjutnya.[1] PelaksanaanTidak lama setelah dibukanya rapat raksasa tersebut, para utusan dari Surabaya terpaksa segera pulang karena mendapat ultimatum untuk menyerahkan diri dari Mayjen Mansergh.[4] Di Surabaya pada hari itu juga terjadi pertempuran sengit yang dikenal sebagai Peristiwa 10 November 1945.[4] Dalam kongres terjadi persaingan pengaruh antara kelompok Chairul Saleh dan kelompok Soemarsono (Pesindo),[1][2] namun akhirnya tercapai kesepakatan untuk membentuk Badan Konges Pemuda Indonesia (BKPI).[1][2] Baik BKR bentukan pemerintah maupun BKPI bentukan badan-badan perjuangan ini, kemudian berada di bawah koordinasi Biro Perjuangan dari Kementerian Pertahanan.[1][2] KelanjutanKeadaan badan-badan perjuangan pemuda di bawah BKPI dan Biro Perjuangan tersebut, berlangsung hingga dikeluarkannya Penetapan Presiden tanggal 7 Juni 1947, yang melebur keduanya menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI).[2][5] Lihat pulaReferensiCatatan kaki
Bahan bacaan
|