Konstituen (linguistik)Konstituen (linguistik) adalah sekelompok kata atau kata yang berfungsi sebagai satu kesatuan dalam struktur hierarkis. Struktur konstituen kalimat diidentifikasi menggunakan tes konstituen. Tes ini berlaku untuk sebagian kalimat, dan hasilnya memberikan bukti tentang struktur konstituen kalimat. Banyaknya konstituen dinyatakan dengan frasa. Frasa adalah urutan satu atau lebih kata yang merupakan bagian dari sebuah kalimat. Sebuah urutan kata menjadi frasa jika menunjukkan satu atau lebih dari sebuah perilaku. Analisis struktur konstituen dikaitkan dengan tata bahasa struktur frase, meskipun tata bahasa mengalami ketergantungan yang memungkinkan struktur kalimat dipecah menjadi bagian-bagian konstituen. Menurut KBBI konstituen adalah unsur bahasa yang menjadi bagian dari satuan yang lebih besar.[1] Dalam sebuah kalimat terdapat struktur kalimat yang merupakan susunan bagaian-bagian kalimat atau konstituen kalimat secara linear. Konstituen-konstituen dapat dibandingkan dengan bentuk bahasa yang lain, satu fonem dengan fonem yang lain, satu morfem dengan morfem yang lain, satu kata dengan kata yang lain.[2] Tes konstituenTes untuk konstituen adalah diagnosa yang digunakan untuk mengidentifikasi struktur kalimat. Ada banyak tes konstituen yang biasa digunakan untuk mengidentifikasi konstituen kalimat. Ada 15 jenis tes yang bisa digunakan untuk mengukur konstituen. Tes yang kita gunakan harus hati-hati karena kadang memberikan hasil yang tidak sesuai. Tes hanya sebagai alat ukur yang digunakan ahli bahasa untuk mengungkapkan petunjuk tentang struktur sintaksis. Agar memperoleh hasil yang valid, sebanyak mungkin metode tes yang kita gunakan. Kita bisa menggunakan kelima belas tes tersebut umtuk mengukur konstituen agar hasil yang kita peroleh lebih valid. Bahasa lainSebuah kata hati-hati dijamin mengenai tes untuk konstituen seperti yang baru saja dibahas. Tes-tes ini ditemukan dalam buku teks tentang linguistik dan sintaksis yang ditulis terutama dengan sintaks bahasa Inggris. Tes bisa valid atau tidak dan berguna ketika menyelidiki struktur konstituen bahasa lain. Serangkaian tes untuk konstituen sebaiknya dikembangkan untuk setiap bahasa sesuai dengan keistimewaan bahasa yang ada. Sistem bahasaSistem bahasa menyangkut pendistribusiannya yang menjadi istilah utama dalam analisis bahasa. Sistem bahasa yang menjasi pokok bahasan adalah dapat atau tidak penggantian suatu konstituen dalam sebuah kalimat dengan konstituen yang lainnya. Misalnya konstituen dia dalam sebuah kalimat dapat digantikan atau disubtitusikan dengan konstituena Ali, anak itu, orang itu. Sedangkan konstituen pengikut bisa digantikan dengan konstituen menyapa, membawa atau mengunjungi. Akan tetapi konstituen dia tidak dapat digantikan dengan konstituen berlari, marah atau meja itu. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam sebuah kalimat terdapat konstituen yang dapat dikatakan sebagai subtitusi fonemis, subtitusi morfemis, dan subtitusi sintaksis. Subtitusi fonemis merupakan penggantian fonem dengan fonem lain, misalnya saja kuda dengan kura, tambal dengan tambat. Subtitusi morfemis merupakan pergantian sebuah morfem dengan morfem lain, misalnya mengikuti dengan diikuti dengan terikuti. Subtitusi sintaksis merupakan pergantian kata dengan kata lain, frasa dengan frasa lain, atau klausa dengan klausa lain.[2] Analisis bawahan langsungAnalisis bawahan langsung juga disebut analisis unsur langsung atau analisis bawahan terdekat merupakaan teknik menganalisis unsur atau konstituen yang membangun satuan bahasa, baik satuan kata, frase, klausa, atau kalimat.[3] Analisis rangkaian unsurDalam analisis rangkaian unsur mengajarkan setiap datuan bahasa dibentu dari unsur-unsur lain. Misalnya kata tertimbun terdiri dari ter-timbun, kata kedinginan dari ke-dingin-an. Analisis rangkaian unsur merupakan setiap satuan bahasa terdiri dari suatu kata sebagai hasil dari proses pembentukan.[2] Referensi
|