Kontroversi yang melibatkan Miftah Maulana Habiburrahman
Selama Menjadi Pendakwah Miftah Maulana Habiburrahman atau lebih dikenal dengan Gus Miftah sering melakukan tindakan Kontroversial yang diantaranya adalah sebagai berikut: Menoyor Kepala Istri di Depan UmumSebuah potongan video saat Gus Miftah menoyor kepala istrinya viral di media sosial. Pria 43 tahun itu duduk bersebelahan dengan istrinya, asyik menikmati musik yang sedang dilantunkan tiba-tiba Gus Miftah memegang kepala istrinya lalu menggoyang-goyangkannya. Tampak guncangannya agak keras hingga istri Gus Miftah yang berkerudung kecokelatan berusaha menahannya. Ekspresi Gus Miftah sendiri terlihat semringah ketika melakukannya dan terkesan tindakannya itu sebagai ekspresi bercanda. Namun, tak semua warganet yang melihatnya sepaham.[1] Setelah ramai dihujat netizen, Gus Miftah memberikan klarifikasi. Dia mengatakan, sikapnya menoyor kepala sang istri, Ning Astuti sebagai bahasa cinta. Dia membantah anggapan dirinya melakukan kekerasan pada istri. Gus Miftah menjelaskan, peristiwa itu terjadi saat perayaan hari lahir ke-12 pondok pesantren yang dipimpinnya. Perayaan itu digelar selama empat hari empat malam. Pada malam hari, ada konser silaturahmi kebangsaan. Salah satu penyanyi yang tampil pada konser itu ialah Deni Setiawan atau yang dikenal dengan nama Denny Caknan. [2] Menghina Penjual Es Teh
Gus Miftah, dalam acara 'Tabligh Akbar di Magelang 20 November 2024'. KronologiPada sebuah acara tablig akbar yang diselenggarakan di Lapangan drh. Soepardi, Mungkid, Magelang, Jawa Tengah, pada 20 November 2024. Gus Miftah, yang juga seorang Utusan Khusus Presiden bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan; [3], terlibat dalam sebuah insiden yang menjadi sorotan setelah Ia melontarkan kelakar yang berisi umpatan sehingga dianggap merendahkan martabat manusia. Dalam video tersebut nampak Gus Miftah menghina Sunhaji seorang Pedagang es yang berada di dilokasi acara dan diikuti oleh tawaan orang-orang di sekitarnya. ReaksiTindakan Gus Miftah menghina Sunhaji menuai kecaman publik. Publik menilai etika Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan itu buruk dan tidak pantas. Bahkan beberapa tokoh dan bahkan Perdana Menteri Malaysia ikut mengomentari kejadian ini. berikut adalah beberapa reaksi atas kejadian ini.
Bagi-bagi Uang Saat KampanyeSebut PKS Sebagai Partai WahabiSebut Ustaz Khalid Basalamah WahabiDakwah di GerejaDakwah di Klub MalamBandingkan Larangan Speaker Masjid dengan DangdutanSebut Pesinden Yati Pesek Lonte
Gus Miftah, Limbukan Wayang Kulit Ponpes Ora Aji, 18 Februari 2022 Pada saat pentas wayang kulit yang diadakan di pondok pesantren miliknya (Pondok Pesantren Ora Aji, Tundan, Purwomartani, Kalasan, Sleman, DIY) pada hari Jumat, 18 Februari 2022 yang mengundang dalang Ki Warseno Slank dan Yati Pesek sebagai salah satu pesinden, Miftah secara tidak sengaja berkelakar dengan Yati Pesek menggunakan kalimat yang merendahkan harkat dan martabat perempuan. KronologiIa awalnya menyebut Yati Pesek dengan sebuah kalimat umpatan yang merupakan versi sempurna dari kalimat yang terdapat pada sebuah lagu yang dibawakan oleh Yati Pesek ("Bajing Loncat"). Meskipun Yati Pesek sempat menunjukkan tanda-tanda tidak nyaman atas kelakar tersebut, Miftah secara tidak sengaja meneruskan kelakar yang menjurus objektivikasi perempuan tersebut dengan menyamakan Yati Pesek sebagai salah satu pekerja seks komersial yang sempat Ia asuh dan bina (Ironisnya, Miftah pada kelakarnya kemudian bercerita bahwa Ia sendiri tidak pernah menyebut pekerja seks komersial dengan kalimat tersebut) karena Yati Pesek "tidak cantik" dan kemudian menyebut susu (konteksnya adalah alat kelamin pada dada perempuan) milik Yati Pesek sudah kedaluwarsa. Yati Pesek sendiri menunjukkan secara tidak langsung ketidaksukaan terhadap kelakar dari Miftah tersebut dengan menyebut bahwasannya Miftah adalah seorang ustadz atau kyai yang secara sosial wajib menjaga kalimatnya. Akan tetapi, Miftah membela diri melalui menyanggah bahwa dirinya sebagai seorang ustadz atau kyai diperbolehkan untuk beradaptasi atau menyesuaikan diri terhadap audiens yang dihadapi. Ki Warseno Slank sebagai salah satu penampil utama kemudian membelokkan pembicaraan dengan menyebut bahwa hal yang kedaluwarsa (di sini untuk mengalihkan topik pembicaraan Miftah yaitu susu kedaluwarsa) masih ada yang bagus dan bermanfaat seperti halnya tape dan tempe.[14][15][16] ReaksiYati Pesek sendiri sebagai objek yang dijadikan bahan olokan oleh Miftah di dalam kelakarnya sendiri memendam rasa tidak nyaman atas humor Miftah selama dua tahun lebih. Pada awalnya, anak dari Yati Pesek ingin melabrak Miftah secara langsung di mana hal ini dicegah oleh Yati Pesek sendiri karena beliau yakin balasan hanya diberikan oleh Tuhan (Allah SWT).[17] Kemudian, rasa tidak nyaman dan tidak enak Yati Pesek sendiri kemudian diceritakan kepada Erick Estrada. Erick Estrada yang kemudian mengunggah video reels dan voice notes dari Yati Pesek yang mengaku memendam hal ini selama dua tahun dan Ia sendiri meminta Miftah meminta maaf kepada Yati Pesek tanpa kamera atau tidak dijadikan konten di dalam media sosial.[18][19] Dipolisikan Karena diduga Hina Istri OrangSebut Orang NU Lebih Dulu Masuk Surga Dibanding MuhammadiyahPenghinaan Profesi DokterSebut Rendang Tidak Punya AgamaReferensi
|