Konvensi AkkermanKonvensi Akkerman adalah sebuah perjanjian antara Kekaisaran Ottoman dan Rusia yang terjadi pada tanggal 7 Oktober 1826. Perjanjian ini dilaksanakan di Kota Akkerman (bahasa Ukraina: Bilhorod-Dnistrovskyy; bahasa Rusia: Belgorod-Dnestrovsky; bahasa Romania: Cetatea Albă) yang terletak di muara Sungai Dniester, tepi Laut Hitam. Pada abad 15 - 19 Masehi, Akkerman merupakan daerah kekuasaan Kekaisaran Ottoman, Turki. Setelah itu, secara berurutan Akkerman jatuh ke tangan Rusia, Rumania (1918-1940), Jerman ( Perang Dunia II), dan USSR (1944). Saat ini, Kota Akkerman adalah bagian dari Negara Ukraina. Konvensi Akkerman adalah tindak lanjut dari ultimatum yang dilayangkan oleh Tsar Nikolai I kepada Sultan Mahmud II pada bulan April pada tahun yang sama.[1] Menurut sumber lain, ultimatum ini dikeluarkan oleh Tsar Nicholas I pada tanggal 7 Maret 1826.[2] Tsar Nicholas I menuntut kepatuhan Ottoman terhadap hasil Perjanjian Bucharest (bahasa Inggris: Treaty of Bucharest) tahun 1812 untuk menarik pasukan Ottoman dari Wallachia dan Moldovia. Pembahasan ini akan dilakukan oleh orang-orang yang berkentingan penuh (bahasa Inggris: plenipotentiaries) melalui negosiasi bersifat substantif. Sultan Mahmud, pemimpin Ottoman, Turki setuju untuk melakukan negosiasi dengan Tsar Nicholas I yang kemudian dimulai pada awal bulan Juli 1826 M di Akkerman. Proses negosiasi berlangsung selama tiga bulan membuahkan hasil yang menguntungkan pihak Rusia. Rusia semakin menancapkan tangan kekuasaanya di Balkan. Beberapa isi Konvensi Akkerman yang dirangkum dari beberapa sumber:[1][2]
Referensi
|