Kopi susu gula aren
Kopi susu gula aren (kadang disingkat menjadi kopsuren[1]; sering juga disebut kopi susu kekinian) adalah istilah untuk mencakup jenis racikan kopi yang mengandung susu dan gula aren. Racikan ini umumnya disajikan dingin dengan es dalam kemasan gelas plastik bertutup. Perbedaan mendasar antara kopi susu kekinian dan kopi susu tradisional ada pada penggunaan susunya. Kopi susu biasa umumnya menggunakan campuran antara kopi dan susu kental manis, sedangkan kopi susu kekinian mengganti susu kental manis dengan susu segar dan gula aren. Jenis kopi ini merajalela dari mulanya di kafe-kafe hingga kini juga ke kedai-kedai kecil dan gerobak. Es kopi susu gula aren dianggap sebagai produk kopi susu yang lebih terjangkau dibandingkan dengan kopi susu lain seperti kapucino yang disajikan dengan gelas kaca di kafe-kafe. Satu gelas es kopi susu kekinian umumnya dibanderol Rp10.000 hingga Rp20.000.[2][3][4] Es kopi susu gula aren biasanya diberi nama yang unik dan berbeda pada setiap kedai kopi. Sebagai contoh, Kopi Tuku, salah satu pelopor es kopi susu kekinian, menamai versi es kopi susu kekiniannya dengan nama Kopi Susu Tetangga, sedangkan Kopi Kenangan menjual versi es kopi susu kekiniannya dengan nama Kopi Kenangan Mantan.[5][6] FamilyMart di Indonesia juga dikenal memiliki versi es kopi susu gula arennya yang bernama Kopi Susu Keluarga.[7] SejarahTren es kopi kekinian atau es kopi gula aren ini mulai menanjak pada tahun 2016. Kedai-kedai es kopi susu kekinian mulai merebak di pusat-pusat keramaian, seperti pusat perbelanjaan dan stasiun komuter di Jakarta.[8] Kopi Kenangan sebagai salah satu pelopor merupakan salah satu pemain yang mengawali merebaknya es kopi susu gula aren di tingkat nasional. Pendiri Kopi Kenangan, Edward Tirtanata, mengaku bahwasannya ia terinspirasi membuat es kopi susu gula aren setelah mengunjungi kampung halamannya di Pekalongan, Jawa Tengah. Di Pekalongan, gula aren umum dipadukan bersama racikan kopi susu. Oleh karena itu juga, ia menamai bisnis Kopi Kenangan sedemikian rupa sebagai bentuk 'kenangan' rasa kopi yang khas dari kampung halamannya.[2] Galeri
Catatan kaki
|