Kronik Burung Pegas
Kronik Burung Pegas (ねじまき鳥クロニクル , Nejimakitori Kuronikuru) adalah novel karangan Haruki Murakami yang terbit pertama kali pada tahun 1994-1995. Melalui novel ini, Murakami menerima Penghargaan Yomiuri, yang diberikan langsung oleh salah satu mantan pengkritiknya yang paling tajam, Kenzaburō Ōe. Sedangkan alih bahasa Indonesianya digarap oleh Ribeka Ota dan dipublikasikan melalui Kepustakaan Populer Gramedia. Riwayat publikasiEdisi aslinya dirilis dalam tiga jilid, sedangkan versi Indonesia dicetak dalam satu buku, yang di dalamnya terdiri dari tiga bagian.
Dalam terjemahan bahasa Inggris, dua bab pada awalnya diterbitkan lewat The New Yorker dengan judul "The Zoo Attack" pada 31 Juli 1995, dan "Another Way to Die" pada 20 Januari 1997. Versi yang sedikit berbeda dari bab pertama diterjemahkan oleh Alfred Birnbaum dimasukan dalam koleksi The Elephant Vanishes dengan judul "The Wind-up Bird and Tuesday's Women". Selain itu, nama karakter Noboru Wataya muncul dalam cerita pendek "Family Affair" di The Elephant Vanishes. Walaupun memiliki kepribadian dan latar belakang yang serupa, karakter tersebut tidak terkait dengan karakter yang ada di The Wind-Up Bird Chronicle dengan nama yang sama. Begitu pula Noboru Wataya yang digunakan oleh Jay Rubin dalam The Elephant Vanishes. Pada bulan Mei 2010, Harvill Secker menerbitkan Edisi Centenary Terbatas dari The Wind-Up Bird Chronicle untuk merayakan lima belas tahun penerbitannya. Dan terbatas pada 2.500 eksemplar.[1] Alur ceritaBagian pertama, "Si Murai Pencuri", memperkenalkan narator bernama, Toru Okada, yang sebelumnya bekerja sebagai asisten pengacara berpangkat rendah. Toru ditugaskan oleh istrinya, Kumiko, menemukan kucing mereka yang hilang. Kumiko menyarankan kepada Toru melihat ke gang yang memiliki sebidang tanah tertutup di belakang rumah mereka. Pencarian Toru berakhir sia-sia, namum ia bertemu dengan Mei Kasahara, seorang remaja yang rutin mengawasinya dan mengaku bahwa dia berkemah di luar gang selama beberapa waktu. Mei lantas mengundang Toru ke dalam rumahnya, Toru duduk di teras dan melihat-lihat rumah yang telah ditinggalkan, menurut Mei rumah tersebut acap kali digunakan kucing liar untuk nongkrong. Rumah yang ditinggalkan itu ternyata berisi beberapa pertanda aneh, karena telah membawa nasib buruk bagi semua penyewa sebelumnya. Di dalam rumah tersebut juga mempunyai sumur kering yang kedepannya akan digunakan Toru untuk menjelajah sekaligus berfikir. Di rumah, Toru secara tiba-tiba menerima panggilan telepon seksual dari seorang wanita yang mengaku dirinya mengenal dengan baik sosok Toru. Kumiko menjelaskan bahwa Toru harus bertemu dengan cenayang bernama Malta Kano, yang akan membantu menemukan kucing tersebut. Noboru Wataya yang notabene kakak dari Kumiko telah merekomendasikan Malta Kano, Noboru memiliki nama sama seperti sang kucing. Keluarga Kumiko percaya pada peramalan dan sebelumnya menetapkan pernikahan, mereka menyarankan kedunya bertemu dengan seorang lelaki tua, Pak Honda, untuk konsultasi secara teratur, mereka lakukan berkonsultasi dalam jangka beberapa waktu. (Alih-alih memberi saran, pak Honda malah menghabiskan sebagian besar sesi konsultasi dengan menceritakan kembali pengalaman-pengalamannya sewaktu menjadi bagian dari Tentara Kwantung serta ikut berpartisipasi melawan Soviet pada Pertempuran Khalkhin Gol di Manchukuo). Toru akhirnya Malta Kano yang misterius di sebuah restoran hotel yang sibuk, dan dia menugaskan saudara perempuannya Creta Kano untuk melanjutkan pekerjaan tersebut. Kedua saudari ini sering mengenakan pakaian yang tidak biasa: Malta dengan topi merah besar dan Creta dengan pilihan pakaian vintage era 60-an. Creta bertemu Toru di rumahnya dan mulai menceritakan kisah masa lalunya, termasuk diperkosa oleh Noboru. Toru memperhatikan Kumiko yang sering mengenakan parfum yang diberikan oleh beberapa orang yang tidak dikenal. Sedangkan sang kucing tetap raib. Toru dihubungi oleh Letnan Mamiya, yang memberi tahu Toru bahwa teman lamanya sewaktu perang yaitu kopral Honda telah meninggal dan Mamiya ingin mengunjungi Toru guna mengantarkan barang yang diwariskan Honda kepadanya. Bagian pertama berakhir dengan Letnan Mamiya tiba dan memberi tahu Toru kisah panjang tentang pengalaman perangnya yang menakutkan sekaligus mistis di Manchukuo, tempat dia melihat seorang lelaki menguliti hidup-hidup. Mamiya juga dibiarkan mati di sumur yang dalam sebelum diselamatkan oleh kopral Honda. Hadiah dari Honda adalah kotak kosong. Kumiko dinyatakan hilang pada awal bagian kedua "Burung Peramal", tak lama setelah itu, Toru mengetahui melalui pertemuan dengan Noboru dan Malta bahwa Kumiko tampaknya telah menghabiskan waktu dengan pria lain dan ingin mengakhiri hubungannya dengan Toru. Bingung, Toru mencoba beberapa hal untuk menenangkan diri dan memikirkan situasi: berbicara dan bekerja dengan Mei Kasahara, bersembunyi di dasar sumur, lalu berkeliaran di sekitar kota memandangi orang-orang. Bekerja dengan Mei melibatkannya dengan masyarakat yang memiliki masing-masing tingkat kebotakan, mereka mengamati itu saat berada di jalur kereta bawah tanah untuk sebuah perusahaan wig. Sementara di bagian bawah sumur (rumah yang ditinggalkan), Toru mengenang masa lalu dengan Kumiko, termasuk kencan pertama mereka ke akuarium saat itu keduanya tengah melihat ubur-ubur. Toru juga mengalami urutan mimpi di mana dia memasuki kamar hotel dan berbicara dengan seorang wanita, dan secara misterius mendapatkan tompel aneh di pipinya setelah dia meninggalkan sumur. Saat berkeliaran di kota, ia menghabiskan sebagian besar waktunya dengan duduk di luar toko donat dan menonton orang. Melalui kegiatan ini, Toru bertemu dengan seorang wanita berpakaian bagus, juga seorang penyanyi yang dikenalinya dari masa lalu, tak lama setelah itu Toru menyergapnya lalu menghajarnya. "Sang Penangkap Burung", bagian ketiga sekaligus terakhir dan paling panjang, mengikuti alur bagian sebelumnya serta memperkenalkan beberapa karakter baru. Wanita berpakaian bagus yang ditemui Toru saat ia mengamati orang-orang, Toru menyebutnya Nutmeg, mereka sekali lagi bertemu di tempat dan kondisi yang sama. Nutmeg mempekerjakan Toru, dengan tugas meringankan klien wanita paruh baya atau lebih tua dari beberapa jenis kekacauan batin yang berkembang di dalam diri mereka. Perihal tompel yang menempel pada pipinya tidak dijelaskan secara spesifik. Sebagai imbalan dari kerjanya, Toru menerima gaji dan kepemilikan sebagian dari rumah kosong yang nantinya bakal dibeli lalu dijual kembali ke beberapa agen properti. Cinnamon, putra dari Nutmeg, memiliki tugas mengurus rumah dan memasang kembali tangga dan katrol guna membuka sekaligus menutup sumur dari bawah. Toru secara berkala pergi ke dasar sumur dengan tujuan bermeditasi dan berusaha mengunjungi kembali kamar hotel. Sang kucing, yang hampir tidak disebutkan setelah menghilangnya Kumiko, secara misterius muncul di rumah Toru setelah hampir setahun hilang. Toru membahas hilangnya Kumiko dengan Noboru secara langsung dan tidak langsung (melalui Ushikawa) dan akhirnya mengatur pembicaraan dengannya melalui Internet, Toru lantas menggunakan ingatannya tentang kencan mereka di akuarium sebagai sarana memverifikasi identitas Kumiko. Akhirnya, Toru dapat melakukan perjalanan kembali ke kamar hotel melalui sumur dan menghadapi wanita misterius itu. Toru lantas menyadari bahwa dia adalah Kumiko dan memecahkan mantra miliknya. Terungkap juga kenyataan tentang Noboru yang telah dipukul hingga koma oleh orang misterius, belakangan si penyerang digambarkan seperti Toru. Tak lama seorang pria tak dikenal lantas memasuki kamar hotel dan menyerang Toru dengan pisau. Toru bertarung kembali dengannya dan membunuh si penyerang, sebelum melarikan diri ke dalam sumur. Di dalam sumur, ia mengalami luka-luka memar dan tidak bisa bergerak, Toru akhirnya pingsan setelah sumur diisi dengan air. Cinnamon menyelamatkannya, dan beberapa hari kemudian Nutmeg memberi tahu dia sebuah kenyataan bahwa Noboru terserang stroke dan sekarang koma. Kumiko mengirimkannya pesan di komputer dan memberi tahu Toru bahwa dirinya baik-baik saja, tetapi berniat membunuh Noboru dengan menarik steker pada selang pernafasannya. Kumiko mengungkapkan bahwa dia telah menipu Toru, Kumiko berhubungan tidak hanya dengan satu pria, tetapi dengan banyak pria dan mereka semua adalah agen Noboru. Noboru memiliki obesesi terhadap kakak perempuannya, namun sang kakak mati lalu obsesi itu pindah ke Kumiko. Kumiko mengalami kecanduan seks hingga akhirnya menuruti semua keinginan Noboru. Selanjutnya, dalam sebuah diskusi antara Toru dan Mei, Toru mengatakan Kumiko berhasil menunaikan tugasnya dan sekarang menjalani hukuman penjara setelah dia mengakui perbuatannya. Kumiko berdalih bahwa tindakannya ini didasari oleh keinginannya sendiri, karena dia tidak ingin Toru menjadi sasaran. Karakter utamaWalaupun buku ini memiliki banyak karakter utama dan minor, berikut ini adalah yang paling penting:
Tema
Bagian (bab) hilangBeberapa bab dan paragraf dari edisi Jepang tidak dimasukkan dalam terjemahan bahasa Inggris. Penerjemah Jay Rubin memotong sekitar 61 dari 1.379 halaman, termasuk tiga bab (Buku 2 Bab 15, 18, dan bagian dari 17; dan Buku 3 Bab 26).[9] Menggabungkan tiga jilid asli (Jepang) akan terlalu lama, sehingga penerbit meminta ~ 25.000 kata dipotong untuk terjemahan bahasa Inggris.[10] Bab-bab ini berisi elemen plot yang tidak ditemukan di tempat lain dalam buku ini. Sebagai contoh, dua bab yang hilang dari volume kedua dari tiga volume asli menguraikan tentang hubungan antara Toru Okada dan Creta Kano, dan "mendengar" burung yang berakhir ketika Toru membakar sekotak barang-barang Kumiko (Buku 2 Bab 15). Dalam volume ketiga, percakapan komputer antara Toru dan Noboru Wataya (Buku 3 Bab 26) dan pertemuan Toru dengan Ushikawa di stasiun kereta api juga dihilangkan.[9] Selain mengurangi jumlah kata, beberapa bab digerakkan di depan yang lain, membawa mereka keluar dari konteks tatanan semula. Pada awal Buku 3 bab-bab telah disusun ulang. Rubin menggabungkan dua bab yang disebut "Mei Kasahara POV" dan memindahkan bab "Hanging House" untuk membuat kronologi peristiwa konsisten.[9] Ringkasan buku 2 bab 15: Dalam bab 15 Toru terbangun oleh Creta Kano yang secara misterius muncul di tempat tidurnya malam sebelumnya. Dia mengatakan kepadanya bahwa dia telah kehilangan namanya dan bertanya apakah dia ingin meninggalkan Jepang bersamanya. Atas permintaan ini dia setuju dan meninggalkan memorabilia kehidupan lamanya bersama istrinya. Ketika Toru berada di kota mengumpulkan perbekalan untuk pelariannya, ia membaca sebuah artikel tentang Noboru Wataya, artikel itu menjelaskan bahwa Noboru sekarang berusaha untuk menjadi seorang politisi[9] Bab 17 tidak sepenuhnya dihapus, melainkan kutipan di mana Toru mengambil foto paspor dihapus dan Toru percakapan yang sangat panjang dengan pamannya tentang membeli real estat diringkas menjadi satu paragraf bahasa Inggris.[9] Ringkasan Buku 2 Bab 18: Creta Kano kembali ke Jepang dan Toru mengatakan kepadanya bahwa ia tidak akan melarikan diri dengannya. Setelah ini ia bertemu dengan May Kasahara dan mereka menyaksikan penghancuran rumah Miyawaki. Kemudian dalam bab ini Toru sedang berenang di kolam bangsal tempat ia bermimpi di kolam tentang mengapung di dasar sumur, disajikan dalam bab-bab sebelumnya, dan mendengar kuda mati saat gerhana. Ini membawanya pada kesadaran bahwa wanita misterius di telepon itu sebenarnya adalah istrinya. Mengakhiri buku 2 dengan gantungan tebing ini.[9] TerjemahanTerjemahan bahasa Inggris dari novel tersebut dilakukan oleh Jay Rubin. Selain perbedaan mencolok antara versi Jepang dan Inggris, ada juga perbedaan antara edisi hardcover asli Jepang dan edisi paperback.[10] Perbedaan lebih lanjut ada antara edisi Amerika dan Inggris, tetapi ini jauh lebih dangkal[10] Terjemahan Jerman oleh Giovanni dan Ditte Bandini didasarkan pada terjemahan bahasa Inggris, bukan pada terjemahan bahasa Jepang.[11] Terjemahan Belanda oleh Jacques Westerhoven diterjemahkan langsung dari aslinya Jepang, oleh karena itu termasuk bagian-bagian dan bab-bab yang hilang, dan mengikuti urutan yang sama dengan versi Jepang.[12] Buku ini diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh penerjemah Ribeka Ota dan diterbitkan oleh Kepustakaan Populer Gramedia pada Mei 2019.[13] AdaptasiSebuah adaptasi dari novel itu dibuat oleh Stephen Earnhart, sebuah produksi langsung dari perdana pada 2011 di Edinburgh International Festival.[14] Referensi
Pranala luar
|