Kucing man
Kucing man atau biasa disebut Rumpy adalah salah satu ras kucing yang tidak memiliki ekor, atau kalaupun ada ekornya akan berukuran sangat pendek.[1][2] Kucing ini berasal dari Pulau Man di Inggris Raya.[3][4] Kucing man merupakan salah satu ras kucing tertua yang pernah terdaftar di CFA (Cat Fanciers Association) pada 1908.[3][5] Berbeda dengan sifat kucing pada umumnya, kucing man sangat menyukai air, mereka suka memasukkan tangannya ke dalam air atau tempat minum.[6] Kucing ini tergolong mahal, harganya dapat mencapai 10-40 juta.[4] Namun karena faktor keunikan dan sejarahnya, kucing man tetap banyak diburu oleh para kolektor kucing di seluruh dunia.[4][7] Ciri fisikUkuran badan kucing man lebih pendek dibandingkan ras lainnya, yaitu dengan dada lebar dan tulang punggung melengkung sampai pinggul.[3] Letak pinggul kucing man lebih tinggi dari bahunya, hal tersebut dikarenakan kaki belakang mereka lebih panjang dan lebih kuat dari kaki depan.[3] Sehingga terkadang kucing man juga disebut sebagai kucing setengah kelinci.[8] Selain itu, kucing man juga memiliki ciri khas lain, yaitu memiliki kepala bundar dan bentuk pipi yang menonjol.[5][9] Warna hidung kucing man memiliki warna yang sama dengan warna bulunya.[5][9] Memiliki leher pendek dan tebal, serta memiliki mata yang besar dan bulat.[5][9] Ukuran telinganya sedang dan saling berjauhan, dengan pangkal telinga yang melebar dan melengkung pada bagian ujungnya.[5][9] KarakteristikSebagaimana kucing pada umumnya, kucing man memiliki sifat aktif dan suka bermain.[2] Kucing man juga dikenal sebagai kucing yang setia kepada satu orang (majikan) atau satu keluarga dan biasanya agak sulit untuk hidup beradaptasi dengan majikan atau keluarga lain, sehingga kucing man mendapat julukan one person cat atau one family cat.[2][3] Para petani biasanya lebih menyukai kucing ras man karena mereka merupakan pengusir tikus yang handal.[5][8] SejarahRas kucing man telah dikenal di Inggris Raya sebelum lahirnya majalah Cat Fancy di negara tersebut, yaitu pada 1870. Kemudian mulai populer di Amerika Serikat pada 1930.[3] Mutasi genetikKucing man adalah ras kucing yang mengalami mutasi genetik.[1][2] Mutasi ini yang kemudian berhubungan dengan perkembangan tulang punggung kucing ini.[3] Gen tanpa ekor yang dimiliki kucing man bersifat dominan (menutupi atau mengalahkan gen ekor normal).[3] Dari kelainan ini, kemudian muncul istilah Sindrom Man, yang digunakan untuk menunjukan gangguan atau kelainan genetik tulang punggung pada hewan lainnya maupun pada manusia.[3] Kucing man yang mempunyai dua gen ekor pendek (homozigot) biasanya keguguran dan mati karena kelainan tulang punggung.[3] Sehingga, perkembangbiakan ras ini harus diawasi dengan ketat.[3] Janin kucing man yang telah mati biasanya dikeluarkan dalam keadaan ketika dilahiran.[3] Oleh karena itu, seorang peternak kucing (breeder) harus berhati-hati jika mengawinkan dua ekor kucing man tanpa ekor.[3] Hal serupa juga terjadi pada ras Scottish fold yang mengalami mutasi genetik pada tulang rawan.[3] Pertunjukan kucing manPada abad ke-19 kucing man telah diikutkan pada sebuah perlombaan kucing, tetapi pada saat itu masih sedikit dari pertunjukan kucing yang mengkategorikan kucing man secara khusus.[5] Selain itu, kucing man biasanya diikutkan pada perlombaan kucing yang lain, sehingga ras mereka tidak dapat bersaing (berkompetisi) dengan baik.[5] Pada 1903, seorang peternak kucing (bredeer) pemula bernama Charles Henry Lane mempublikasikan kucingnya dari ras man dengan warna bulunya yang putih total.[5] Kucing man tersebut diberi nama Lord Luke.[5] Kucing man inilah yang kemudian melahirkan sebuah standar resmi untuk kucing dari ras man.[5] ReferensiWikimedia Commons memiliki media mengenai Manx.
|