Kuil Shri Mariamman, Medan
Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Petisah Tengah, Medan Petisah, Medan. Kuil ini dibangun pada tahun 1881 untuk memuja dewi Mariamman.[1] Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Madras. Kuil yang menstanakan lima dewa, masing-masing Dewa Shri Vinayagar, Shri Murugan, dan Dewi Shri Mariamman (Durga dalam wujud Kali) itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco, Lila Marimutu. Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram, yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura. Kuil ini sering dipenuhi umat Hindu apabila festival Deepawali,Thaipusam dan Theemithi (Pesta tahunan Kuil) diadakan di sini. SejarahKuil ini dibangun pada tahun 1884 dan merupakan kuil Hindu tertua di kota Medan yang berfungsi sebagai tempat pemujaan Dewi Mariamman. Kuil ini dibangun melalui upaya bersama para pemukim Tamil awal di Medan, yang pada waktu itu bekerja di perusahaan perkebunan yang berlokasi di Sumatera Utara. Kuil ini juga dipimpin oleh Sami Rangga Naiker serta Somusundram Vaithiyar dan Ramasamy Vaithiyar, yang juga merupakan donatur dalam pembangunan kuil ini. Kuil Sri Mariamman terletak di Jalan Teuku Umar No. 18,. Kuil ini berada di Kampung Madras, sebuah kawasan di Medan yang mayoritas penduduknya adalah orang Tamil beragama Hindu. Kuil ini berdekatan dengan Sun Plaza. Kuil ini memiliki arsitektur yang sama dengan kuil-kuil Hindu di India Selatan dan Sri Lanka, berbeda dengan beberapa kuil Hindu di bagian lain Indonesia yang mengikuti gaya arsitektur Jawa atau Bali. Kuil Sri Mariamman mulai diresmikan penggunaannya untuk Hindu Dharma pada tanggal 23 Oktober 1991 oleh mantan Gubernur Sumatera Utara H. Raja Inal Siregar. ArsitekturKuil ini dibina dengan Arsitektur Dravidia.Kuil ini memiliki struktur yang dihiasi dengan ornamen-ornamen rumit, patung dewa-dewi Hindu, serta menara gopuram yang menjulang tinggi di pintu masuk, yang merupakan ciri khas kuil Hindu di India Selatan. Gopuram tersebut diukir dengan berbagai figur mitologis dan simbol-simbol agama Hindu yang penuh warna. Selain itu, tata ruang kuil ini dirancang untuk menciptakan suasana sakral dan mendukung ritual keagamaan. Area utama kuil biasanya berpusat pada sanctum sanctorum (garbhagriha), tempat patung Dewi Mariamman ditempatkan, yang dianggap sebagai bagian paling suci dari kuil. Bagian dalam kuil dihiasi dengan ukiran yang kaya dan diwarnai dengan warna-warna cerah, menciptakan suasana yang megah dan penuh spiritualitas. Penggunaan arsitektur ini menunjukkan pengaruh kuat budaya Tamil di Medan, mengingat kuil ini dibangun oleh komunitas Tamil di kawasan Kampung Madras, yang mayoritas penduduknya beragama Hindu. Galeri
Referensi
Pranala luar
[[ |