Share to:

 

LVMH

LVMH Moët Hennessy Louis Vuitton
Publik (Societas Europaea)[1]
Kode emitenEuronextMC
Komponen CAC 40
IndustriBarang mewah
Pendahulu
Didirikan1987; 37 tahun lalu (1987)
PendiriAlain Chevalier
Henry Racamier
Kantor pusat,
Prancis[1]
Wilayah operasi
Seluruh dunia
Tokoh kunci
Bernard Arnault (CEO)
Antonio Belloni (Direktur Utama)
ProdukPakaian, kosmetik, aksesori, perhiasan, parfum, minuman keras, jam tangan, anggur
JasaToserba
PendapatanKenaikan 53,7 milyar (2019)[2]
Kenaikan €11,5 milyar (2019)[2]
Kenaikan €7,17 milyar (2019)[2]
Total asetKenaikan €128,550 milyar (2018)[2]
Total ekuitasKenaikan €33,957 milyar (2018)[2]
Karyawan
145.247 (2018)[2]
IndukChristian Dior SE
Anak usahaDaftar anak usaha
Situs webLVMH.com
Facebook: lvmh X: LVMH Instagram: lvmh LinkedIn: lvmh Youtube: UCGMgos3cyboHsWOlU6zVvZw Modifica els identificadors a Wikidata

LVMH Moët Hennessy Louis Vuitton (pengucapan bahasa Prancis: [moɛt‿ɛnɛsi lwi vɥitɔ̃]),[1] atau biasa disebut LVMH, adalah sebuah perusahaan multinasional dan konglomerat yang fokus pada barang mewah dan berkantor pusat di Paris, Prancis.[3] Perusahaan ini dibentuk pada tahun 1987 melalui penggabungan rumah mode Louis Vuitton (didirikan pada tahun 1854) dengan Moët Hennessy, yang dibentuk melalui penggabungan antara produsen sampanye, Moët & Chandon dan produsen konyak, Hennessy.[4][5][6] LVMH mengendalikan sekitar 60 anak usaha yang masing-masing mengelola sejumlah merek bergengsi, yang jika ditotal berjumlah 75 merek. Anak usahanya kerap dikelola secara terpisah, di bawah naungan enam cabang, yakni Grup Mode, Anggur dan Minuman Keras, Parfum dan Kosmetik, Jam Tangan dan Perhiasan, Distribusi Selektif, dan Aktivitas Lain. Merek tertua yang dimiliki oleh LVMH adalah produsen anggur Château d'Yquem, yang memulai sejarahnya sejak tahun 1593.[7]

Sejarah

Pada dekade 1990-an, Bernard Arnault memiliki ide untuk membentuk sebuah grup yang berisi merek-merek mewah.[8]

The Dapifer memberitakan bahwa LVMH akan memiliki bisnis haute couture, barang kulit hewan, pakaian siap pakai, dan alas kaki dari Christian Dior.[9]

Pada bulan Januari 2018, LVMH mengumumkan penjualan sebesar 42,6 milyar Euro pada tahun 2017, meningkat sebesar 13% dari tahun sebelumnya, berkat performa kuat dari semua divisi. Pada tahun yang sama, laba bersihnya meningkat sebesar 29%.[10]

Salah satu pendiri LVMH, Alain Chevalier meninggal pada tanggal 1 November 2018 di usia 87 tahun.[11]

Integrasi yang sukses dilakukan oleh Arnault terhadap berbagai merek aspirasional terkenal ke dalam satu grup pun menginspirasi produsen barang mewah lain untuk melakukan hal yang sama. Seperti Kering asal Prancis dan Richemont asal Swiss yang juga mengembangkan portofolio merek mewah. Perusahaan ini merupakan salah satu komponen dari indeks pasar saham Euro Stoxx 50.[12]

Pada bulan November 2019, LVMH berencana mengakuisisi Tiffany & Co. dengan harga sekitar US$16,2 milyar. Akuisisi tersebut diharapkan dapat selesai pada bulan Juni 2020.[13] Hingga tahun 2019, Tiffany mengoperasikan 321 gerai di seluruh dunia, dengan penjualan bersih mencapai US$4,44 milyar.[14] dan pendapatan bersih sebesar $586 juta. Wilayah kerja Tiffany dibagi menjadi Amerika, Asia Pasifik, Jepang, Eropa, dan Uni Emirat Arab.[15][16] Pada bulan September 2020, LVMH mengisyaratkan bahwa akuisisi terhadap Tiffany & Co. dibatalkan, dan kesepakatan yang telah dibuat sebelumnya "tidak sah", akibat cara Tiffany menangani bisnisnya selama pandemi COVID-19.[17] Sebagai hasilnya, Tiffany pun menuntut LVMH, dan meminta pengadilan untuk memaksa akuisisi tersebut berlanjut atau menetapkan ganti rugi akibat batalnya akusisi tersebut. LVMH berencana melawan tuntutan tersebut dengan argumen bahwa mismanajemen Tiffany & Co. menyebabkan perjanjian akuisisi yang telah dibuat sebelumnya menjadi tidak sah.[18]

Pada pertengahan bulan September 2020, sebuah sumber terpercaya memberitahu Forbes bahwa alasan Arnault untuk membatalkan akuisisi terhadap Tiffany adalah murni karena alasan keuangan, yakni bahwa Tiffany tetap membagikan dividen sebesar jutaan dolar kepada para pemegang sahamnya walaupun mereka mencatatkan kerugian sebesar US$32 juta akibat adanya pandemi. Sekitar US$70 juta telah dibagikan oleh Tiffany, dan rencananya US$70 juta lagi akan dibagikan pada bulan November 2020.[19] LVMH kemudian mengajukan balasan terhadap tuntutan yang diajukan oleh Tiffany. LMVH menyalahkan mismanajemen Tiffany selama pandemi dan mengklaim bahwa Tiffany 'membakar uang dan mencatatkan kerugian'".[20] Namun pada akhir bulan Oktober 2020, Tiffany dan LVMH akhirnya setuju untuk tetap melanjutkan perjanjian akuisisi awal, walaupun dengan harga yang lebih rendah, yakni hampir $16 milyar, turun 2,6% dari harga sebelumnya. Harga yang harus dibayar oleh LVMH per lembar saham Tiffany pun turun dari $135 menjadi $131,50.[21]

LVMH memiliki kapitalisasi pasar terbesar di Prancis, dan kini di zona Euro, yakni sebesar 203 milyar euro ($220 milyar) pada tanggal 17 Januari 2020, menurut Bloomberg News. Disebutkan pula bahwa "kekayaan pribadi Arnault mencapai hampir separuh dari jumlah tersebut".[22]

Struktur perusahaan

LVMH berkantor pusat di 8th arrondissement of Paris, Prancis.[4] Perusahaan ini melantai di bursa saham Euronext Paris,[23] dan merupakan salah satu komponen dari indeks CAC 40. Hingga tahun 2010, grup ini mencatatkan pendapatan sebesar €20,3 milyar dengan laba bersih lebih dari €3 milyar.[24] Hingga tanggal 29 Februari 2016, total nilai saham LVMH mencapai 78.126 juta euro, yang dibagi menjadi 506.980.299 lembar saham. Pada tahun 2013, dengan pendapatan sebesar $21,7 milyar, LVMH pun menjadi produsen barang mewah nomor satu di dunia, berdasarkan laporan "Global Powers of Luxury Goods" yang disusun oleh Deloitte.[25] LVMH saat ini mempekerjakan lebih dari 83.000 orang.[24] Sebanyak 30% pegawai LVMH bekerja di Prancis. LVMH mengoperasikan lebih dari 2.400 gerai di seluruh dunia.[26] Rencana bisnis LVMH saat ini adalah mengendalikan mereknya secara ketat untuk menjaga dan meningkatkan persepsi kemewahan dari semua produknya. Contohnya, produk Louis Vuitton hanya dijual melalui butik Louis Vuitton yang ada di kota-kota besar atau di toko barang mewah lain (seperti Harrods di London).

Pemegang saham

Pada akhir tahun 2017, pemegang saham besar LVMH yang diumumkan hanyalah Arnault Family Group, perusahaan induk milik Bernard Arnault. Arnault Family Group memegang 46,84% saham dan 63,13% hak suara di LVMH.[27]

LVMH memegang 66% saham divisi minuman, yakni Moët Hennessy, sementara sisanya dipegang oleh Diageo.[28]

Christian Dior SE merupakan perusahaan induk utama dari LVMH, dengan memegang 40,9% saham dan 59,01% hak suara.[29] Bernard Arnault merupakan Chairman dan CEO dari kedua perusahaan tersebut.[30]

Anak perusahaan

Berikut ini sejumlah merek dan anak usaha LVMH yang paling terkenal:[26][31][32]

Referensi

  1. ^ a b c "LVMH MOET HENNESSY LOUIS VUITTON". Infogreffe. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-06-14. Diakses tanggal 9 September 2020. 
  2. ^ a b c d e f "Annual Report 2017" (PDF). LVMH.com. Diakses tanggal 29 January 2018. 
  3. ^ "LVMH Moët Hennessy Louis Vuitton". Greffe du tribunal de commerce de Paris. Diakses tanggal 9 September 2020. 
  4. ^ a b "LVMH Moët Hennessy Louis Vuitton SA – Company History". Funding Universe. Diakses tanggal 30 June 2011. 
  5. ^ Rachel Sanderson in Milan (6 March 2011). "Retail & Consumer – LVMH to take controlling stake in Bulgari". FT.com. Diakses tanggal 30 June 2011. 
  6. ^ "LVMH group, Moet Hennessy Louis Vuitton: world leader in luxury, listed on CAC 40 index". LVMH.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 June 2011. Diakses tanggal 30 June 2011. 
  7. ^ The Beginnings of Château d'Yquem Château d'Yquem Retrieved 29 January 2010
  8. ^ https://www.youtube.com/watch?v=wRZvHxUJUoE
  9. ^ "LVMH Subsidiaries, Brands and the $13 Billion Christian Dior Buy Out - The Dapifer". THE DAPIFER. 25 April 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-08-03. Diakses tanggal 10 June 2017. 
  10. ^ "Luxury Group LVMH Cautious for 2018 Despite Record Profits". 
  11. ^ https://wwd.com/business-news/human-resources/alain-chevalier-co-founder-of-lvmh-dies-at-1202897939/
  12. ^ "Frankfurt Stock Exchange". Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 February 2019. Diakses tanggal 22 October 2015. 
  13. ^ "LVMH Acquires Tiffany & Co. For $16.2 Billion". Forbes. 26 November 2019. Diakses tanggal 30 November 2019. LVMH will "develop this jewel with the same dedication and commitment that we have applied to each and every one of our Maisons. We will be proud to have Tiffany sit alongside our iconic brands and look forward to ensuring that Tiffany continues to thrive for centuries to come" 
  14. ^ "Number of Tiffany & Co. stores by region worldwide in 2018, by region". Statista. 9 August 2019. Diakses tanggal 30 November 2019. 
  15. ^ "Tiffany & Co". Bloomberg. 11 July 2019. Diakses tanggal 30 November 2019. and also engages in direct selling through internet, catalog, and business gift operations 
  16. ^ "Number of Tiffany & Co. stores by region worldwide in 2018, by region". Statista. 9 August 2019. Diakses tanggal 30 November 2019. 
  17. ^ "LVMH Says Tiffany's Handling of Pandemic invalidates deal". Market Screener. Diakses tanggal 11 September 2020. 
  18. ^ "Grandmaster Bernard Arnault looks to the Tiffany endgame". 247 News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-05-18. Diakses tanggal 12 September 2020. 
  19. ^ "Billionaire Arnault On The Offensive After Tiffany Pays Out $140 Million Pandemic Dividends Despite $32 Million In Losses". Forbes. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-05-18. Diakses tanggal 16 September 2020. 
  20. ^ "LVMH files countersuit against Tiffany over US$14.5B deal". CTV News. 29 September 2020. Diakses tanggal 1 October 2020. 
  21. ^ "LVMH agrees to buy Tiffany for lower price". The Washington Post. 
  22. ^ "Tiffany Agrees To Accept Lower Price For Acquisition By LVMH". Business Insider. 29 October 2020. Diakses tanggal 29 October 2020. 
  23. ^ "LVMH". European Equitites. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 January 2013. Diakses tanggal 12 December 2012. 
  24. ^ a b "Annual Report 2010" (PDF). LVMH.com. Diakses tanggal 4 February 2012. [pranala nonaktif permanen]
  25. ^ Deloitte Global Powers of Luxury Goods 2014 report Diarsipkan 17 June 2015 di Wayback Machine.
  26. ^ a b LVMH First half 2009 interim report Diarsipkan 24 August 2009 di Wayback Machine. LVMH Retrieved 29 January 2010
  27. ^ "LVMH – Financial Report 2017" (PDF). LVMH. hlm. 4. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 29 January 2018. Diakses tanggal 30 March 2018.  .
  28. ^ Walsh, Dominic; Boyle, Catherine (23 April 2009). "LVMH denies being in Mot sale talks with Diageo". The Times. London. 
  29. ^ "Organizational chart as of April 30, 2013". Dior. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 December 2013. Diakses tanggal 12 April 2016. 
  30. ^ "25. Bernard Arnault". CNN. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 February 2010. Diakses tanggal 11 May 2010. 
  31. ^ Financial Documents LVMH 2012 Diarsipkan 28 February 2013 di Wayback Machine.
  32. ^ https://www.lvmh.com/houses/

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya