Langit merah pada pagi hari"Langit merah pada pagi hari" adalah terjemahan bahasa Indonesia untuk "Red sky at the morning", yaitu suatu frasa yang terdapat pada baris sajak kuno dalam bahasa Inggris sering diulang oleh para pelaut:[1]
Sajak itu merupakan adalah petuah yang digunakan untuk prakiraan cuaca selama dua ribu tahun. Penjelasan ilmiahFenomena ini terjadi bergantung pada cahaya kemerahan pada pagi atau sore hari, yang disebabkan oleh kabut atau awan mendung yang terkait dengan badai di wilayah tersebut.[5] Jika langit pagi berwarna merah, hal ini dikarenakan langit cerah di atas cakrawala timur mengizinkan matahari menyinari bagian bawah awan yang sarat dengan air. Pepatah itu mengasumsikan bahwa akan lebih banyak awan sedemikian datang dari barat. Sebaliknya, dalam rangka untuk melihat awan merah pada malam hari, sinar matahari harus memiliki jalur cahaya yang jelas dari barat, sehingga angin barat yang bertiup tentunya akan menghasilkan langit yang cerah. Ada kejadian di mana sebuah sistem badai hujan akan turun dengan sendirinya sebelum mencapai pengamat (yang telah melihat langit merah pada pagi hari). Untuk kapal-kapal di laut namun, angin dan ombak keras dari sebuah sistem badai masih bisa menjadi masalah, bahkan tanpa turunnya hujan. Karena pola angin berlaku berbeda di seluruh dunia, sajak tradisional ini umumnya tidak cocok pada garis lintang yang lebih rendah dalam kedua belahan bumi, di mana angin cenderung bertiup dari timur ke barat. Sajak itu umumnya berlaku tepat pada pertengahan garis lintang di mana, karena rotasi bumi, angin bertiup dari barat ke timur.[5] SejarahDalam Alkitab Kristen, yaitu Matius 16:2b-3, Yesus dicatat pernah mengatakan:
Lihat pulaReferensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Sunrises.
|