LeksionariLeksionari (bahasa Latin: Lectionarium) adalah sebuah daftar atau buku berisi kumpulan bacaan Alkitab yang digunakan dalam ibadat Kekristenan atau Yahudi pada hari atau masa tertentu.[1] Dalam urutannya, pembacaan Alkitab ini dilakukan sebelum khotbah (homili dalam Katolik).[1] Dalam Leksionari dilakukan pembagian perikop-perikop untuk ibadah tertentu. Tradisi Kristen yang berkaitan dengan Leksionari ini sudah berlangsung sebelum abad ke-4 M.[1] Pada mulanya, bagian permulaan dan akhir perikop dicatat pada bagian pinggir Alkitab.[1] Kemudian perikop-perikop tersebut dikumpulkan dalam buku tersendiri yang disebut Leksionarium.[1] Tradisi ini sekarang dikembangkan dan diwarisi oleh gereja-gereja dalam ibadahnya, baik ibadah Minggu maupun hari raya.[2] Daftar bacaan dalam leksionari memiliki tata cara yang teratur yang ditentukan sesuai dengan keselarasan tema dan kesinambungan teks di dalam Alkitab.[2] Bahkan ada pendapat yang menyatakan bahwa Kitab Injil (Evangeliarum) dituliskan dengan pikiran akan digunakan secara leksionaris.[2] Bukti yang diajukan oleh beberapa penulis leksionari sendiri, misalnya dalam Kitab Perjanjian Lama dimulai Kitab Kejadian yang berisi penciptaan alam raya, maka di dalam Perjanjian Baru pada Injil Matius dituliskan silsilah Yesus sebagai penciptaan baru tentang keselamatan manusia. Terdapat kesejajaran dalam kedua perjanjian tersebut.[2] Buku Bacaan Misa dalam Gereja KatolikSebelum Konsili Vatikan II, Ritus Roma Gereja Katolik Roma menggunakan siklus bacaan tahunan yang tidak berubah dari tahun ke tahunnya.[3] Bacaan yang dibacakan setiap misa berjumlah dua. Satu bacaan dari Perjanjian Lama (yang dilabeli "Ajaran") dan atau dari surat-surat St. Paulus, St. Yohanes, atau St. Petrus (yang dilabeli "Epistola") yang dimuat dalam Epistolarium. Sementara itu, satu lainnya diambil dari Injil yang dimuat dalam Evangeliarium. Setelah Konsili Vatikan II pada tahun 1962–1965, Takhta Suci mempromulgasikan Ordo Lectionum Missae (Tata Bacaan Misa), sebelum mengeluarkan leksionarium berbahasa Latin yang utama, yang menyiratkan perubahan atas seri tahunan tersebut dan acuan-acuan untuk bagian-bagian kitab yang akan dimasukkan dalam leksionarium misa yang baru. Dokumen tersebut menyebutkan bahwa bacaan-bacaan misa pada hari Minggu dan pada hari raya dikelompokkan dalam siklus tiga tahunan, yang tiap perayaan Ekaristi umumnya terdiri dari tiga bacaan dan sebuah nyanyian mazmur. Sementara itu, bacaan-bacaan pada hari biasa terdiri dari dua bacaan dan satu mazmur tiap misa, yang dikelompokkan dalam siklus dua tahunan (kecuali bacaan Injil yang berulang tiap satu tahun). Leksionarium misa terbaru yang dinamakan Buku Bacaan Misa ini memuat lebih banyak ayat dari Kitab Suci dibanding leksionarium dari Misa Tridentina, yang berulang tiap satu tahun, serta telah diterjemahkan ke dalam banyak bahasa di gereja-gereja partikular yang menggunakan Ritus Roma. Tidak sedikit yang menyesuaikan terjemahan leksionarium tersebut dengan terjemahan-terjemahan Alkitab yang sudah ada atau yang dipersiapkan secara khusus, serta menambahkan bacaan-bacaan untuk hari-hari raya nasional dalam bentuk lampiran atau dalam bagian utama leksionarium. Siklus tiga tahunanBacaan-bacaan misa pada hari-hari Minggu dan hari-hari raya disusun dalam siklus bacaan kitab "tiga tahunan", yang dilabeli dengan "Tahun A" untuk tahun yang sisa 1 bila dibagi tiga, "Tahun B" untuk tahun yang sisa 2 bila dibagi tiga, dan "Tahun C" untuk tahun yang habis dibagi tiga, serta digilir setiap pergantian tahun liturgi. Pergantian siklus tersebut mengikuti tahun liturgi, yaitu dimulai pada "Hari Minggu Adven Pertama" (empat hari Minggu sebelum Malam Natal, sekitar tanggal 27 November hingga 3 Desember) dan berakhir pada "Hari Raya Tuhan Kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam" (hari Minggu sebelum Hari Minggu Adven I pada tahun liturgi berikutnya). Ciri khas tiap siklus dapat dilihat dari kitab Injil yang umum digunakan pada tahun tersebut.[4]
Bacaan Injil Yohanes dibacakan sepanjang Masa Paskah dan sesekali dibacakan dalam masa-masa khusus (Adven, Natal, dan Prapaskah) pada hari-hari yang bacaannya sesuai dengan tema perayaan hari itu. Liturgi Sabda tiap misa yang memakai siklus tiga tahunan umumnya mencakup bacaan-bacaan sebagai berikut.
Bacaan hari biasaBacaan-bacaan misa pada hari biasa, yaitu di luar hari-hari Minggu dan hari-hari raya seperti di atas, disusun dalam siklus bacaan kitab "dua tahunan" (kecuali bacaan Injil), yang dilabeli dengan "Tahun I" untuk tahun ganjil dan "Tahun II" untuk tahun genap, dan digilir setiap pergantian tahun liturgi. Seperti halnya pada bacaan hari Minggu, pergantian siklus tersebut juga mengikuti tahun liturgi, yaitu dimulai pada hari Senin setelah "Hari Minggu Adven Pertama" (empat hari Minggu sebelum Malam Natal, sekitar tanggal 27 November hingga 3 Desember) dan berakhir pada hari Sabtu setelah "Hari Raya Tuhan Kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam" (sehari sebelum Hari Minggu Adven I pada tahun liturgi berikutnya). Khusus untuk bacaan Injil, leksionariumnya disusun sehingga keempat bacaan Injil dapat dibaca seluruhnya setiap tahun liturginya. Oleh karena itu bacaan Injil tidak terlalu mengikuti siklus dua tahunan. Bacaan Injil dibaca secara kurang lebih berkelanjutan setiap tahun liturgi, dimulai dari Injil Matius, Injil Markus, dan diakhiri dengan Injil Lukas. Bacaan Injil Yohanes dibacakan sepanjang Masa Paskah dan sesekali dibacakan dalam masa-masa khusus (Adven, Natal, dan Prapaskah) pada hari-hari yang bacaannya sesuai dengan tema perayaan hari itu. Liturgi Sabda tiap misa pada hari-hari biasa umumnya mencakup bacaan-bacaan sebagai berikut.
Revised Common LectionaryRevised Common Lectionary (RCL, "Leksionari Umum Revisi") atau turunannya disusun oleh organisasi Consultation on Common Texts (CCT) yang berlokasi di Nashville, Tennessee. Leksionari ini digunakan ole beberapa Gereja Protestan dan strukturnya sangat mirip dengan "Buku Bacaan Misa" yang dipakai oleh Gereja Katolik, termasuk siklus tiga tahunan untuk kebaktian hari Minggu dan siklus dua tahunan untuk kebaktian hari biasa. Lihat jugaReferensi
|